Senin, 03 Maret 2025

Marc si 93 Bersinar Peco Bersabar

MotoGP Thailand 2025
Sirkuit International Chang
2 Maret 2025

Sebagai informasi awal dari blog sport ini. Guys, pembalap yang mendapatkan gelar juara dunia memiliki hak untuk menggunakan nomor 1 di motor tunggangannya. Sifatnya pilihan. Beberapa dari mereka tidak menggunakan hak istimewa ini. Beberapa dari mereka seperti Valentino Rossi, Joan Mir, Fabio Quartararo, Marc Marques, dan seterusnya. saya nguping pembicaraan antara bung joni dan kedua temannya di TV.

Tulisan diatas sebagai pembuka
karena balapan sesungguhnya akan segera kita saksikan bersama, ambil secangkir kopi, kue jagung sambil jegang, dan nikmati geberan motor 1000 cc, Lets Go...!

Tunggu sebentar...Ibu Negara memanggil

Nanti kita lanjutkan...

Setelah membantu membuat bubur untuk si kecil, saat kita melihat jet darat sedang melibas satu sama lain. 

Warm Up Lap, hanya satu lap. Cukup untuk melihat mereka pertama kali menunggangi motor baru mereka. Ada juga yang masih stay dengan motornya, sebut saja Peco dengan si merah bernomor 63. Jadi sekarang kita mau lihat 63 Vs 93. 

Sementara Si Martin sedang uzur karena sedang cedera tangan. Ampe pekan depan si gesit itu juga bakal tiarap dulu. Para tim mencoba menahannya agar pulih betul dari cedera baru ngomongin point. Si gesit akan kembali nantinya, dan si 93 bakal ketar-ketir ngadepin gocekan maut di lintasan. Untuk sementara Marc boleh senyum selebar unta dan boleh lega untuk sementara waktu. 

Hasil warm up lap ternya Fabio berada di depan semua pembalap. Ogut berharap dapat melihat Fabio melesat melibas para pembalap, minimal bisa bersaing di 10 besar. 

Lampu merah sudah menyala semua pembalap sudah pada di posisinya masing-masing. Badan-badan sudah menunduk mengencang gas sampai pol. Lampu hijau nyala berubah kuning. Wusshhh balapan dimulai. 

Di bawah tatapan 224.634 orang, sirkuit Buriram ramai riuh, penonton juga ingin melihat jagoan kampung mereka, dijuluki new talent from asia, siapa dia, nah kita sambut Somkiat Chantra. "Untuk musim berikutnya, saya berkomitmen untuk belajar, memberikan yang terbaik, dan menikmati petualang baru ini. Ini akan sulit, tapi saya akan memberikan yang terbaik," ungkapnya seperti yang dilansir oleh naikmotor.com

Lap pertama abang Peco bersenggolan sedikit dengan Alex, kejadian ini buat Peco lebih menjauh dari Marc, ini kesempatan bagus pikirnya. Ini kejadian terlihat natural tak ada maksud dari kedua belah pihak. Ini balapan semua hal bisa terjadi. Alex, Franco, Digia dengan kuda besi mesin yang sama yang dipakai Factory Raider ducati di tahun 2024 dengan upgrade yang terbatas. Sampai musim di spanyol berakhir. 

Peco dan Marc Factory Rider, tim pasti akan memberikan support lebih dibanding  tim satelit. Itu sesuatu yang tak bisa dihindarkan lagi. Meski kadang satelit bisa runtuhkan tahta pabrikan. Seperti yang di yang tunjukan oleh si gesit dari Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Lalu ada Kenny Robert, Marco Lucchinelli, Franco Ucini, Eddie Lawson, dan Valentino Rossi, informasi siapapa pembalap pabrikan yang bisa JURDUN bisa kalian baca secara lebih lengkap lembar BOLA.NET.  

Pada lap berikutnya Alex Marque terus menguntit Marc dari belakang. Disusul Peco yang sabar mengekor di belakang. Apakah balapan akan terlihat membosankan? kita lihat saja guys...

Kita lihat Franco dikuntit Ai Ogura pembalap Ruki yang memilih bertengger di atas motor Aprilia di banding kepincut dengan Honda yang terus saja merosot prestasinya. Ada apa? ogut kurang tahu. Ogut 'Sok' jadi wartawan saja. Menonton dari rumah dan menuliskan sesuka hati, tetapi tidak asal tulis :)

Marc kehilangan posisi karena melebar di renggut paksa oleh Alex, Adiknya sendiri. Mungkin penonton Marc akan pundung, tetapi mereka sejatinya adalah bromen.

Situasi jadi lebih menarik Peco terus ngintil di belakang. Berharap bisa mengimbangi kecepatan Marc hingga bisa memperoleh poin sempurna. Guys, tampaknya Peco sedikit kewalahan menghadapi kecepatan dua bersaudara itu. 

Pada Lap 23, Marc menunjukan siapa dirinya. Membuktikan keraguan orang yang akan sulit mengendalikan motor ducati pabrikan. Nyatanya di Lap ini Marc mengambil alih balapan dari Alex. Di tikungan 12, pimpinan beralih. Marc melesat seperti roket meninggalkan Alex, Peco, Franco, Ai Ogura, dan pembalap lainnya. 

Bisa dipastikan sampai Lap terakhir, dramapun selesai. Marc di urutan pertama, di susul dua pembalap lainnnya dari ducati. Dan dia mendapat label Won The Open From First Time Since 2024. Meski gelar ini di bantah oleh Pedro Acosta, kemenangannya hanya beruntung. Katanya cuacanya sangat panas hingga pembalap lain sulit menyalib. Dan mesin tidak bekerja dengan baik, ungkapnya. Tapi ini bukan sprint race, ini balapan sesungguhnya. Kita lihat saja di MotoGP Argentina nanti ya bang Pedro?

Poin sementara 

Marc 37 Poin. Alex 29 Poin. Peco 23 Poin. Franco 18. Ai 17 Poin. 

Salam take over!


 

0 Comments:

Posting Komentar