Tampilkan postingan dengan label Sport. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sport. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Mei 2025

Pohon Sirkus

pohon sirkus menjuntai mengawal

menjajah jalan sepanjang kelas

mengeja rasa semusim penuh

mengurai derai sepeluk rindu

pada waktu lengah yang sempit lagi tiris

lewat sedang kuah mia dalam mangkuk

lewat sedu tapi riak

jungkir balik lewat tatap

sebongkah dendam turun temurun

Senin, 26 Mei 2025

Kidung 'Cinta' Para Pembalap

Dari Prancis Hingga Inggris.
Setelah Zarco bisa backlips di kampung sendiri dengan gaya tinggi di tambah senyumnya yang lebar, Zarco berhasil menyudahi paceklik ratusan hari tanpa podium. Dengan hampir 20 detik meninggalkan para pembalap lainnya, Zarci seolah menyatakan bahwa eranya masih berlaku, tidak perlu selalu terpusat pada Ducati, si merah yang selalu 'menyebalkan' ketika di lintasan lurus. Bagiku ini lebih banyang perang mesin, memang untuk mengebuli pembalap lain dibutuhkan skill rata-rata. Bagi saya, penonton, yang mulai mendengar nama pembalap Valentino Rossi dari seorang teman yang siarannya bisa nyampe, saat itu untuk melihat Rossi membalap, mungkin membutuhkan parabola. Lalu pernah sayup-sayup melihat para pembalap di satu koran olaharaga yang dibawakan seorang teman yang punya uang saku berlebih. Perkenalan saya dengan mereka bisa dibilang cukup lama, mungkin di tahun (94-95) saat saya duduk dibangku MI sambil rebahan di antara dua kakinya. Bukan nonton pembalap Motogp, tetapi nonton Motor Tril yang bisa terbang sana terbang sini.

Kembali ke Zarco, ia berhasil mempercundangi ducati lantara insting yang ciamik, berdasarkan pengamatan anak kampung sendiri, ia berhasil mengamati satu tanda cuaca. Iapun memutuskan untuk ban setingan hujan, keputusannya tepat, ia pun berhasil menjadi juara 1 dan meninggalkan pembalap lainnya yang sibuk untuk mengganti bannya. Sebuah intuisi cemerlang berkata latihan dan kerendahan hati.

Setelah Zarco mengukir jalan ceritanya, kini giliran Bezzecchi yang memahat namanya di podium satu, race inggris. Ia pun berhasil mengebuli ducati dengan caranya sendiri. Setelah puasa gelar, selama lebih dari 600 hari, ia pun menggeber motornya setelah tahu bahwa pembalap yamaha mengalami 'masala' dan bannya ngerem sendiri. Tararo pun mojok di satu satu sirkuit sambil dimotivasi oleh 'rekannya' yang paling penting murid-muridnya berhasil mengimbangi ducati dengan caranya, meski sama-sama membela ducati, saya pikir mereka punya misi pribadi yang tidak ingin diceritakan, setidaknya sekarang.

Rabu, 02 April 2025

GP AMERICA: MARC TERSUNGKUR PECO MUJUR

Balapan sebentar lagi dimulai, yang punya hajat  tiba-tiba berlari untuk mengambil motor cadangan. Tak lama kamera menangkap 4-5 pembalap yang sudah siap tarik gas, balapan urung terjadi, selain terlalu sedikit juga berisiko. Balapan ditunda sampai semua ganti ban. Maklum itu balapan super cepat, dan pembalap harus dilindungi secara penuh keselamatannya.

GP AMERIKA' Kisruh jelang balapan, pontang-panting kayak lomba 17 an panjat pinang. Semuanya cepat-cepat mengkondisikan motornya agar nggak nyungsep di arena balap.

Balapan tahun ini rada ngebosenin, ane berharap pembalap lain bisa ngimbangin kalau bisa saling take over satu sama lain, agar lebih meriah dan kompetitif. Apalagi yang namanya DUCATI sekarang lagi jadi raja balap di lintasan, semua pembalap Ducati sedang dalam puncak balapnya, termasuk yang satelit-satelitnya. Mereka kerap di depan terus kaga ade yang berani nyalip apalagi beradu cepet, ane sih berharap Quartararo bisa tuh mengembalikan suasana balap yang mulai monoton.

Kadang Aye ngrasa lebih seru nonton Moto2, pada garang-garang nggak jaim, saling salib adu skill antara sama lain. Nah, sobat MotoGp pekan ini pembalap merah putih (Indonesia) berhasil masuk 10 besar dan semoga perkembangannya terus membaik dari tahun ke tahun, berikutnya bisa bergabung kelas tertinggi (Motogp).

Balapan pun dimulai. Sontak saja si 93 langsung melesat ngacir kayak roket, sulit banget dikejar, sama di sirkuit pekan lampau (Argentina). Ora bisa nengok-nengok ke belakang, soalnya takut THR nya nggak kebagian. Diambil sama PECO hihihi (bercanda). adik kandungnya sendiri Alex pun kesulitan mengejar abangnya, sementara Peco masih terus mengejar Alex.

Di garis belakang balapan lebih ramai seru saling salip terjadi. Akademi 46 bertengger di posisi 4 dan 5 sampai akhir balapan. Ini cukup menyenangkan, siapa sih yang nggak kenal dunia balap motogp (Vale) 46 lengkap dengan kesaktian di dunia tikungan.

Luca Marini, Johan Zarco, Vinales, Fabio, tak ketinggalan untuk disorot kamera canggih. Karena kamera banyak menyoroti DUCATI saja,tetapi juga ada Aprilia, Honda, Yamaha, dll. Semoga Kawasaki bisa bergabung lagi suatu saat nanti.

Lagi agak bengong pantengin TV, tiba-tiba Marc tersungkur di lap 9, lalu bangun lagi balapan lagi, meski jaketnya berubah kucel bin sobek. Pada lap-lap berikutnya si 93 mutusin untuk balik ke PIT mengingat ia membalap tanpa rem belakang. Widih ngeri ini memang pembalap. Akhirnya Peco bisa menggantikan posisi Marc sampai finis. Rekan setimnya tersungkur ia pun bisa naik panggung, begitulah balapan deritanya tiada yang tahu. Meski ada komentar miring dari rekan seperguruan, katanya, Peco itu kemampuannya biasa saja, kalau nggak ditopang sampai motor DUCATI, tapi sudahlah, Peco menang, itu harus diakui, sebuah fakta yang nggak bisa dibantah.

Senin, 03 Maret 2025

Marc si 93 Bersinar Peco Bersabar

MotoGP Thailand 2025
Sirkuit International Chang
2 Maret 2025

Sebagai informasi awal dari blog sport ini. Guys, pembalap yang mendapatkan gelar juara dunia memiliki hak untuk menggunakan nomor 1 di motor tunggangannya. Sifatnya pilihan. Beberapa dari mereka tidak menggunakan hak istimewa ini. Beberapa dari mereka seperti Valentino Rossi, Joan Mir, Fabio Quartararo, Marc Marques, dan seterusnya. saya nguping pembicaraan antara bung joni dan kedua temannya di TV.

Tulisan diatas sebagai pembuka
karena balapan sesungguhnya akan segera kita saksikan bersama, ambil secangkir kopi, kue jagung sambil jegang, dan nikmati geberan motor 1000 cc, Lets Go...!

Tunggu sebentar...Ibu Negara memanggil

Nanti kita lanjutkan...

Setelah membantu membuat bubur untuk si kecil, saat kita melihat jet darat sedang melibas satu sama lain. 

Warm Up Lap, hanya satu lap. Cukup untuk melihat mereka pertama kali menunggangi motor baru mereka. Ada juga yang masih stay dengan motornya, sebut saja Peco dengan si merah bernomor 63. Jadi sekarang kita mau lihat 63 Vs 93. 

Sementara Si Martin sedang uzur karena sedang cedera tangan. Ampe pekan depan si gesit itu juga bakal tiarap dulu. Para tim mencoba menahannya agar pulih betul dari cedera baru ngomongin point. Si gesit akan kembali nantinya, dan si 93 bakal ketar-ketir ngadepin gocekan maut di lintasan. Untuk sementara Marc boleh senyum selebar unta dan boleh lega untuk sementara waktu. 

Hasil warm up lap ternya Fabio berada di depan semua pembalap. Ogut berharap dapat melihat Fabio melesat melibas para pembalap, minimal bisa bersaing di 10 besar. 

Lampu merah sudah menyala semua pembalap sudah pada di posisinya masing-masing. Badan-badan sudah menunduk mengencang gas sampai pol. Lampu hijau nyala berubah kuning. Wusshhh balapan dimulai. 

Di bawah tatapan 224.634 orang, sirkuit Buriram ramai riuh, penonton juga ingin melihat jagoan kampung mereka, dijuluki new talent from asia, siapa dia, nah kita sambut Somkiat Chantra. "Untuk musim berikutnya, saya berkomitmen untuk belajar, memberikan yang terbaik, dan menikmati petualang baru ini. Ini akan sulit, tapi saya akan memberikan yang terbaik," ungkapnya seperti yang dilansir oleh naikmotor.com

Lap pertama abang Peco bersenggolan sedikit dengan Alex, kejadian ini buat Peco lebih menjauh dari Marc, ini kesempatan bagus pikirnya. Ini kejadian terlihat natural tak ada maksud dari kedua belah pihak. Ini balapan semua hal bisa terjadi. Alex, Franco, Digia dengan kuda besi mesin yang sama yang dipakai Factory Raider ducati di tahun 2024 dengan upgrade yang terbatas. Sampai musim di spanyol berakhir. 

Peco dan Marc Factory Rider, tim pasti akan memberikan support lebih dibanding  tim satelit. Itu sesuatu yang tak bisa dihindarkan lagi. Meski kadang satelit bisa runtuhkan tahta pabrikan. Seperti yang di yang tunjukan oleh si gesit dari Prima Pramac Racing, Jorge Martin. Lalu ada Kenny Robert, Marco Lucchinelli, Franco Ucini, Eddie Lawson, dan Valentino Rossi, informasi siapapa pembalap pabrikan yang bisa JURDUN bisa kalian baca secara lebih lengkap lembar BOLA.NET.  

Pada lap berikutnya Alex Marque terus menguntit Marc dari belakang. Disusul Peco yang sabar mengekor di belakang. Apakah balapan akan terlihat membosankan? kita lihat saja guys...

Kita lihat Franco dikuntit Ai Ogura pembalap Ruki yang memilih bertengger di atas motor Aprilia di banding kepincut dengan Honda yang terus saja merosot prestasinya. Ada apa? ogut kurang tahu. Ogut 'Sok' jadi wartawan saja. Menonton dari rumah dan menuliskan sesuka hati, tetapi tidak asal tulis :)

Marc kehilangan posisi karena melebar di renggut paksa oleh Alex, Adiknya sendiri. Mungkin penonton Marc akan pundung, tetapi mereka sejatinya adalah bromen.

Situasi jadi lebih menarik Peco terus ngintil di belakang. Berharap bisa mengimbangi kecepatan Marc hingga bisa memperoleh poin sempurna. Guys, tampaknya Peco sedikit kewalahan menghadapi kecepatan dua bersaudara itu. 

Pada Lap 23, Marc menunjukan siapa dirinya. Membuktikan keraguan orang yang akan sulit mengendalikan motor ducati pabrikan. Nyatanya di Lap ini Marc mengambil alih balapan dari Alex. Di tikungan 12, pimpinan beralih. Marc melesat seperti roket meninggalkan Alex, Peco, Franco, Ai Ogura, dan pembalap lainnya. 

Bisa dipastikan sampai Lap terakhir, dramapun selesai. Marc di urutan pertama, di susul dua pembalap lainnnya dari ducati. Dan dia mendapat label Won The Open From First Time Since 2024. Meski gelar ini di bantah oleh Pedro Acosta, kemenangannya hanya beruntung. Katanya cuacanya sangat panas hingga pembalap lain sulit menyalib. Dan mesin tidak bekerja dengan baik, ungkapnya. Tapi ini bukan sprint race, ini balapan sesungguhnya. Kita lihat saja di MotoGP Argentina nanti ya bang Pedro?

Poin sementara 

Marc 37 Poin. Alex 29 Poin. Peco 23 Poin. Franco 18. Ai 17 Poin. 

Salam take over!


 

Rabu, 27 Maret 2019

DOVI tercepat di Qatar

Grand Prix Qatar
Losail International Circuit
10 Maret 2019

Kawan, kita bertemu kembali dalam acara gerung-gerung motor ber CC  besar. Pasti kalian sudah tidak sabar siapa yang akan menempati tahta tertinggi di podium. Apakah anak didik Vale, ataukah dari Team Dream Honda, Garputala, Ducati, atau ada kejutan dari pembalap lain. Hingga jalannya balap terasa lebih panas.

Siap-siap?. Bendera merah sudah terlihat oleh para rider. Lampu-lampu terlihat menyinari semua motor sekaligus para pembalapnya.

Yah, belum mulai balapan , anak didik Vale harus start dari paddock karena motornya bermasalah. Semuanya tegang. Race di mulai Pukul 23:58. Dovi memimpin di lap pertama. Vale di posisi ke-14. Jack Miller dan Dovi bersaing ketat untuk mendapatkan posisi terdepan, sementara Marquez menguntitnya dari belakang. Vale beranjak ke posisi ke -10 di lap 20. Ternyata quartaro menjadi yang tercepat di lap 20.

Suzuki mulai menunjukkan tajinya meng over take Dovi di lap 19. Dan terus menguntit antara Marquez dengan Dovi bahkan beberapa kali menyulitkan laju Dovi. Kali ini Ducati benar-benar dibuat kerepotan oleh laju Alex Rins yang menunggangi Suzuki. Mungkinkah raja Losail sesungguhnya akan muncul.

Vale di lap 11 berhasil memperbaiki kecepatan hingga berhasil menempati posisi ke-8. Di Lap ini juga raja sesungguhnya di Qatar mulai terlihat. Honda (93) bersaing ketat dengan Ducati (04).

Tersisa 2 lap. Marq memimpin. Dovi dan Marq terlibat baku take over. Semua penonton tegang. Dengan kesabaran dan kemahiran Dovi mampu meredam take over di tikungan akhir, hingga Dovi bisa melesat lebih cepat dan finis di urutan pertama. Sementara Vale finis di urutan ke-5, sebuah prestasi di saat motornya belum memenuhi standar pribadinya. Kali ini podium Qatar menjadi milik Dovi.

Senin, 06 Mei 2013

Kata Mateo

Rising Star

Seharusnya peraturan MOTO GP melakukan perbaikan dalam sisi aturannya. Aturan yang membuat para rider seperti Robot. HArus membalap mulus tanpa ada senggolan atau crash. Yang namanya balapan soal senggolan atau benturan hal itu adalah bumbu dalam balapan. Balapan kemarin hari minggu di sirciut Jerez de la Frontera (5 Mei 13) di last lap terakhir, seorang anak muda berbakat dari matador menyeruduk matador yang lebih tua, Lorenzo di tikungan terakhir menjelang garus finis. Matador muda begitu ciamik memanfaatkan celah yang ada dan menggeber keras Motor 1000 cc nya. Menurut MAteo seorang pembalap Superbike, hal itu sah-saha saja. karena itu balapan. segala sesuatu bisa terjadi.

Kelakuannya membuat Lorezo geleng-geleng kepala. Aku ketawa sendiri dan begitu bangga, seorang Lorenzo dapat di buat jengkel oleh anak muda lulusan Moto2. Aku teringat dengan anak muda berambut kribot sahabat karib Rosi. Dia pernah membuat berang para Rider yang lebih "Tua",salah satunya Pedrosa. Si Imut yang sudah melesat menggeber tunggangannya sulit terkejar.

Sementara penampilan Rosi terkesan hati-hati dan tidak ingin membuat kesalahan. Rosi menurut Mateo tidak punya alasan lagi untuk berkilah. Dulu ketika masih mengaspal dengan motor Ducati. Ia selalu mengeluh dengan motornya. Tetapi sekarang Rosi sudah pindah ke Yamaha. Justru Beban berat Rosi lebih terasa karena di Yamaha dia harus menunjukkan skillnya. Untuk apa dia punya julukan The Doctor kalau dia harus bersikap hati-hati ketika membalap. Rosi harus Fight dengan Rider dari Pabrikan manapun. Harus seagersif Marquez, dan Selihai Lorenzo, dan secepat Pedrosa. Ya memang betul kalau Rosi pernah mengalahkan pembalap-pembalap tercepat di bumi. Buktinya dia sudah mendapat gelar 9 kali juara dunia motor cepat di kelas berbeda. Dan sekarang Rosi harus meraih kembali juara Dunia yang ke 10. Rosi adalah The Doctor, seorang ahli Setting Motor, dan pernah mengalahkan semua rider walau dia memulai balapan di urutan terkhir.
Rosi.
 Ku tunggu aksimu kembali. jangan pernah menyerah karena Usia.

Jumat, 04 Januari 2013

SEKILAS INFO

1000 cc adalah motor dengan tenaga besar dibanding dengan Moto GP sebelumnya. Moto GP sekarang bertambah 25 lagi tenaga kuda. Dengan bobot motor bertambah 2 Kilogram. Gaya balap pun akan semakin berbeda.

Seorang Rider akan lebih di tuntut untuk lebih Improve dalam menunggang kuda besi 1000cc. yang lebih penting persaingan musim 2013 akan lebih seru lagi. Para Rider pada pindah bascamp.

Rosi kembali Yamaha...begitu juga dengan para pembalap lainnya.

demikian sekilas info.

Rabu, 12 Desember 2012

Balapan di Jepang 2011


VALE JATUH CASEY NAIK PODIUM

Pulang kerja mengajar, rasanya badan lumayan capek. Aku duduk sebentar di kos yang “cukup” luas bagiku yang masih buluk alis bujang lapuk ( hus…jangan sembarang ngomong, omongan itu doa lho). Dinding kamar yang bercat kuning tua membuatku terasa nyaman dengan di temani rak-rak buku yang kulihat tertata rapi ( cie..promosi ya, apa muji diri sendiri). 

Oh ya…hari ini kan hari Minggu. Wah bakalah seru nieh Moto GP. Hari ini adalah GP Motegi Japan seri ke 15. Pole Position tadi malem menempatkan Casey Stonner sebagai jawaranya. Sementara jagoanku Vale berhasil menempati posisi ke Tujuh. Posisi yang menurutku cukup bagus mengingat musim 2011 Vale bukan lagi di Yamaha. Tapi pindah ke Tim Ducati, tim yang merupakan kampung kelahirannya. 

Waktu Vale masih sama Tim Yamaha (2010), Posisi masih menjadi Rival yang kuat bagi Casey Stonner asal Australia membalap bersama Tim Honda yang tahun lalu masih bergabung dengan Tim Ducati. Sementara Jorge Lorenzo pembalap asal Spanyol membalap bersama Tim Yamaha. Sedangkan Pedrosa asal negeri matador membalap bersama Tim Honda. Keempat pembalap sering mendapat julukan dari sudut pandang Trans 7 yaitu Fantastic Four karena sering jadi rombongan pertama dalam pertarungan para Rider. Keberadaan Ben Spies pembalap Asal Amerika yang jebolan juara dunia asal Superbaike juga patut di perhitungkan. Kini musim 2011 Ben Spies tidak lagi tergabung dalam Tim Satelit Yamaha, tapi langsung dari Pabrikan Yamaha. 

Tahun 2011 di Moto GP juga kedatangana Muka baru yaitu Marco Simonceli pembalap yang sekampung sama Vale. Pembalap ini kerap menjadi momok yang “menakutkan” bagi pembalap-pembalap lainnya. Karena terkenal liar dan sulit di kendalikan. Ilegal Manuver yang di lakukan oleh Marco terhadap Dani, membuat Dani Absen beberapa seri karena patah tulang pundak. Imaje seperti ini nampaknya kurang menguntungkan bagi Marco.  

Tahun 2011 juga merupakan tahun yang cukup fenomenal bagiku yang menggandrungi balapan motor ber CC besar. Para Rider juga pada pindah Tim. Vale bersama Ducati, Casey bersama Honda, Jorge Lorenzo masih betah sama Yamaha, dan Dany bersama Honda. Pembalap lainnya juga mengalami hal yang serupa. Tahun ini juga para Rider masih menggunakan Motor berkapistas 800 CC, tapi “perang” sesungguhnya baru di mulai.  Tahun 2012  para Rider akan di “manjakan” dengan Motor berkapasitas 1000 CC.  pasti bakalan seru!. ( Cie-cie…, jadi pengamat nie.).

Di tahun ini pula, Vale sedang diuji kesabarannya sebagai seorang Rider sejati. Vale sangat mengetahui hal ini. Motor yang ditungganginya belum terasa sejiwa dengannya. Motor Ducati GP 11 susah untuk dikendalikan terutama untuk diajak belok terasa sangat susah. Hal ini di akui tidak hanya oleh Vale tapi juga oleh rekan-rekan setimnya sebut saja Nicky Hayden. Vale juga sering gonta-ganti mesin untuk mendapatkan Set Up motor yang pas baginya. Hal ini membuat bingung para kubu Ducati karena bakal kehabisan mesin baru. Selain jago ngebalap Vale juga pintar nyeting motor agar pas diajak negbut dan tetap Strong melaju, sehabis dari tikungan. Bener-bener keren…

Ujian Vale tidak dari dirinya sendiri tapi juga dari dari tunggangannya. Kejadian di GP Motegi Japan menjadi salah satu ujiannya. Para pembalap sudah menyalakan mesinnya… grung-grung-grung…, lalu lampu merah menyala. Para pembalap melaju saling mendahului satu sama lain, tak terkecuali Vale. Tapi nahas di tikungan pertama Vale tidak bisa mengontrol motornya dan akhirnya jatuh dan keluar dari lintasan. Ehmm sayang tapi itulah balapan…

Posisi memimpin sekarang adalah Casey Stonner di ikuti Dany posisi 2 dan Jorge Lorenzo posisi 3.  Dominasi Honda atas Yamaha, Ducati, dan pabrikan lainnya kelihatan menonjol sekali. Ini dibuktikan waktu Casey sempat kehilanngan control dan keluar dari lintasan pada pertengahan lap. Tapi  kejadian itu tidak membuat Casey mundur. Casey yang pernah jadi juara dunia bersama Tim Ducati tidak menyerah begitu saja. Tertinggal cukup jauh dari Rider lainnya Casey menggeber habis tunggangannya dan berhasil menyalip pembalap-pembalap lainya yang ada di depan. Alhasil Casey berhasil naik podium urutan ke tiga. Dominasi Honda memang bener-bener keren…