Jumat, 05 November 2021

Manusia Persimpangan

Orang-orang yang terbuang seringkali masa hidupnya sejalan dengan sabda langit, tak peduli ia berhadapan dengan siapa, menindak siapa di belakangnya, ia manusia yang memilih pada percaturan yang tak aman

Perhatikan saja langkah dan gerak bibirnya, seperti uap segar yang akan menyengat siapa saja yang melanggar sisi kemanusiaan paling hakiki, panggilan kejiwaan menuntutnya untuk melangkah memenuhi ambisi pribadi berpondasi kepada ke adiluhungan

Lihat saja perutnya yang jarang membuncit, ia bisa menimbun semua kenikmatan dalam satu lambung dan memaksanya terus menerus dengan berbagai jenis makanan, ia melarang untuk buncit, berlemak saja ia tidak ingin

Ia tak peduli pada penjegalan yang menimpanya, bulan tak bersinar semalam saja, ia tetap tersenyum karena ada berkas pada bulan-bulan berikutnya, lalu dengan tenang ia memulai memberi warna pada kanvas yang dibelinya bukan hasil pensiunan tetapi pada karya yang berhasil dijual dengan harga yang pantas

Ia kerap menyanyikan beberapa bait untuk sekedar merefleksikan segala yang tercapai pada batas normal, hingga orang-orang yang menjegalnya tak pernah berhasil untuk membuatnya patah. Sebuah perbandingan yang akan membuat kalian tetap terjaga setiap malam, memikirkan bagaimana menyingkirkannya, padahal ia sedang tidur lelap bersama kuas yang selesi dicuci menjelang akhir pekan

Orang ini mengharapkan hak-haknya hak manusia yang telah dilanggar tetaplah menjadi perhatian perhitungan yang akan ditagih tidak hanya didunia, tetapi di hadapan Tuhan mereka tak akan bisa berkutitk untuk sekedar berkelit pun sulit

Akan ada masa umurmu menjadi sebidang kecerdasan yang tak mampu mereka beli, padahal mereka punya kemampuan untuk membeli apapun, tetapi tidak untuk pikiran.