Sabtu, 12 April 2025

Sekolah Bukan Pabrik Robot

BABAK 33

"Kamu begitu saja nggak bisa, itu kan soal mudah!" Ucap ibunya sambil membereskan buku-buku yang berantakan, pelajaran seni sedang berlangsung secara daring.

"Lain kali harus lebih fokus," tambahnya.

Adi yang merasa kesulitan, merasa keyakinan untuk memantapkan hati karya pupus. Perasaan terdalam seperti tak ada, ia kehilangan pijakan untuk menyambung perasaan yang setengah hidup sejak bangun pagi , agar bisa nyaman menghadapi guru seni itu.

Ajaib, ia kehilangan fokus di beberapa bagian, sementara momen terus saja berjalan. Ibunya yang sedang sibuk dengan kegiatan pribadinya merasa terganggu. Inilah momen yang mungkin Adi hindari, ia ingin menyelesaikan sendiri, tetapi ia belum sanggup untuk multitasking dalam soal-soal tertentu.

Ibunya kehilangan momen ketika Adi berhasi mencuci piringnya sendiri, pekerjaan di toilet, bahkan bisa menjaga adiknya yang masih kecil, mengajak bermain dan seterusnya.

Sekolah tidak dirancang untuk membuat anak didiknya menjadi robot dan menguasai banyak tanpa kesalahan, dan Adi bukan robot yang gampang distel tanpa kendala apapun. Ia adalah perangkat kompleks yang unik dan tentu saja ciptaan Tuhan. Hingga memperlakukan atas dasar-dasar tertentu dan program-program tertentu yang sesuai dengan perkembangan anak. Mari sudahi prasangka seperti itu.

0 Comments:

Posting Komentar