Ayahanda, jika kalian pulang ke rumah, lalu anak kalian berkata yang menyudutkan pikiran tentang sesuatu yang mestinya di yakini sebagai pilihan terbaik di masa depan. Bahwa anak-anak mengalami kesulitan beradaptasi, mengalami tantangan yang sebenarnya mereka bisa atasi adalah keniscayaan yang tak bisa terelakkan. "Ayah aku pindah sekolah saja, di kelas aku nggak nyaman!" kata anak menjelang tidur bersama pelukan sang ayah.
Mendengar itu, cobalah tuk bertahan meski itu sulit. Berikian pijakan sekaligus kekuatan pada anak-anak menjelang tidur, seperti guru sakti menyalurkan tenaga dalam pada murid kesayangannya. Anak lelaki seperti pendekar yang sedang turun gunung menjajal alam maya pada ini. Apakah dirinya mampu bertahan dalam dunia persilatan yang semakin banyak pendekar tangguh tengah memperebutkan 'kitab sakti' yang di lombakan atas nama kesatria.
Tetapi anak kita bukan pendekar dalam arti sesungguhnya, yang mungkin bisa tanamkan adalah sifat kependakaran yang bisa muncul sebagai kekuatan untuk melindunginya dari bully yang tak kenal lelah bagai kekuatan 'Iblis' yang bersemayam dalam raga anak-anak. Meski itu bukan 'iblis' yang sebenarnya, hanya mungkin pola asuh salah satu orang tua yang mengajarkan pendekatan fisik adalah terbaik untuk menaklukkan anaknya ketika menjelma seperti gasing.
Bahwa anak yang seperti anak gasing adalah anugerah yang terbaik, anaknya bisa mengekpresikan dengan cara yang membuat orang tuanya gerah kepalang basah. Padahal mungkin ada cara lain seperti mengajak bermain fisik yang bisa menguras tenaganya dan bisa sedikit putaran gasing itu, ada banyak menuju mekkah. Begitu banyak cara agar anak-anak kita bisa menyalurkan bakat gasingnya itu.
Jika masalah itu bisa diselesaikan dengan cara anak-anak, maka orang tua sekali lagi bertahan meski itu sulit. Kelak ada banyak aral melintang yang harus anak-anak hadapi dalam bentuk berbeda-beda, hingga mereka lupa bagaimana caranya untuk mengeluh dan merengek minta dibantuin masalahnya. Ada banyak hal yang harus anak-anak selesaikan sendiri demi karakter yang utuh dan menyeluruh.
Tetapi jika masalahnya tak bisa ia hadapi sendiri karena beberapa keadaan, meski lah sebagai guru silat yang baik mestilah turun gunung untuk menyelamatkan muridnya dari kehancuran mental dan gelapnya masa depan. Ia pun menurunkan jurus-jurus baru untuk meng counter segala pernak-pernik masalah yang terus menerpanya. Tatap matanya menjelang ia tidur, lalu tanyalah meski ia sulit menjawab dan ia 'bisa' menyelesaikan dalam mimpi-mimpinya. Lalu ketika pagi hari-AHA- bisa menemukan solusinya. Siapa tahu di malam-malam lain ia bisa bercerita tentang kesulitannya tanpa perlu diinterogasi bermacam-macam pertanyaan dan pernyataan.
Bertahanlah untuk beberapa langkah menuju kemenangan, bahwa orangtua menjadi semacam ujung tombak dari semua harapan. Berharap membuat anak-anak semacam patung tak bergerak dan tak punya inisiatif apapun. Dunia ini bisa diselesaikan karena adanya perangai orang-orang yang kreatif, salah satunya. Membikin anak-anak patuh tak punya ekspresi apapun adalah kegagalan sempurna dari orang tua yang menginginkan anak-anaknya penurut, diam seperti sapi ditusuk hidungnya, tak punya keberanian untuk bicara, adalah kesalahan yang patut orangtua kikis sedikit-demi sedikit. Melatih anak memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap apapun pilihannya adalah bukti kependekaran seorang orangtua/guru telah memulai sesuatu yang lebih penting dibanding membuat anak diam-diam dan diam lagi dirumah. Rumah yang semua anggotanya teramat tenang, diam, tak bergolak, seperti kuburan yang masih merah. Tetapi juga tak bermaksud untuk berusaha membakar rumah sebagai akibat kreatif tingkat tinggi, bukan begitu?
Semua untuk anak-anak sebelum anak-anak itu menemukan caranya yang kurang tepat untuk melawan 'penindasan' dunia yang kejam tak kenal arah tujuan.
Mari rengkuh sejenak bahu mereka agar mereka kuat mengangkat beban hidup kedalam pikiran lembut, dan mengeluarkan pikiran sedingin salju. Lalu tepatlah tindakan mereka.
Bahwa gagal adalah pilihan terburuk meski tak selalu buruk, lalu kesuksesan adalah kunci terbaik. Meski sukses tidak melulu selalu kekayaan, tetapi anak yang bertanggung jawab terhadap peran yang telah dipilihnya adalah bentuk nyata dari sedikit banyak kesuksesan yang banyak di damba orang tua.
0 Comments:
Posting Komentar