Selasa, 29 April 2025

Orang Tua Perlu Bangun Motivasi Bacakan Cerita Untuk Anaknya

BABAK 48
Setelah menemukan kembali tulisan surat dari Jim Trelease, sekarang berlanjut kepada tulisan Roosie Setiawan yang masih tergabung dalam Komunitas Read Aloud Indonesia. Tulisan ini masih dalam satu bundel kliping yang sama. Mari sejenak luangkan waktu untuk membaca tulisannya, sekadar 20 menit dengan renungan dan ketekunan.

Saya kira ini tulisan berada di tahun 2008, sama dengan tulisan surat dari Jim Trelease.

Ketika dilahirkan, sel otak bayi terdiri dari triliun sambungan (sinapsis) antar neuron yang banyaknya melebihi kebutuhan. Disamping gizi yang baik, diperlukan stimulasi yang berkualitas sejak diri agar ini tersambung dan membentuk manusia dengan manusia cerdas intelektual dan emosional. Kualitas otak anak sangat ditentukan oleh empat tahun pertama kehidupannya, karena 50 persen pertumbuhan otak tercapai di usia 4 tahun.

Orang tua menyadari tugasnya, mengantarkan anak menjadi manusia tangguh dan gemilang di masa datang dan mau berperan terhadap keberhasilan anak, tentunya akan mencari stimulasi yang berkualitas.

Membacakan cerita yang dimulai sejak dini di mulai dengan posisi memeluk/mendekap, terasa kedekatan orangtua dan anak. Juga merupakan stimulasi yang berkualitas, karena anak sudah mulai belajar membaca melalui telinga dan mengasosiasikan membaca dengan hal yang menyenangkan, karena yang terdengar adalah suara orangtuanya yang sudah dia dengar ketika masih dalam kandungan. Ini menimbulkan suasana nyaman dan menenangkan. 

Ketika orangtua membacakan cerita mengandung pesan yang jelas bahwa orangtua hadir untuk anak dan perhatiannya khusus untuk anak. Sebaliknya ketika kita melihat ke mata anak, terlihat mata berbinar gembira dan merasa orang tua menjadi perhatian anak. 

Dengan mendengar orangtua membacakan cerita, anak belajar mengenai arti sebuah kata dan kalimat, belajar mengucapkan sebuah kata (kalimat) dan tulisan. Memperkaya perbendaharaan kata (vocabulary), belajar struktur sebuah bahasa buku dan dengan irama suara ketika membaca (intonasi).

Kata-kata yang tidak mungkin dipelajari melalui bahasa lisan dengan anak, dipelajari melalui buku-buku cerita yang dibacakan orangtua, juga pengetahuan, pengalaman yang didapat dari tokoh-tokoh dalam cerita menambah pengetahuan dan memperkaya pengetahuan si anak. Membacakan cerita sekaligus merupakan salah satu cara membuat anak siap belajar membaca nantinya. 

Membaca cerita merupakan 'hadiah terindah' yang bisa diberikan orangtua kepada anak. 

Anak merupakan 'reading role model' yang tak lain adalah orangtuanya sendiri. Orangtua yang mencintai anaknya dan dengan penuh cinta menyediakan waktunya untuk membacakan cerita untuk anaknya. Ini merupakan modal kuat untuk keberhasilan menjadikan seorang anak yang gemar membaca. 

If you are a parent you already have the major ingredient to infect a child with the reading bug-love. You love your kids and children love to be loved. 

Inject this into the reading situation and you Will succedd. 

( Paul Jennings-the reading bug-love and how to help your child catch it)


0 Comments:

Posting Komentar