Orang tua bijak mengatakan, yang dibutuhkan ketika berhadapan anak-anak di rumah, banyak sekali metode, tips, seminar-seminar, pada saat bersamaan ia akan luntur ketika beranjak dari ruang-ruang kelas pengasuhan. Memang kebanyakan dari mereka konsisten menjalankan dan menggunakan prinsip-prinsip pengasuhan untuk mendampingi tumbuh kembang anak, dan hasilnya bisa menjadi sesuatu. Kebanyakan dari mereka juga luntur setelah pematari pengasuhan menutup kelasnya. Sebagai pegangan, setidaknya ada dua hal yang bisa diterapkan ketika mendampingi anak-anak di usia tumbuh.
Mengelola emosi adalah semacam perisai agar tidak ikut-ikutan marah ketika anak sedang meluapkan emosinya. Ketegasan penting sebagai unsur penengah agar tetap terhindari kontak fisik yang tidak terkontrol. Marahnya anak-anak menjadi cermin bahwa, mereka sedang belajar untuk berdialog dengan intonasi yang tinggi, egonya sedang puncak-puncaknya, dan mungkin merasa paling benar sendiri. Itu menjadi pembeda dan menurunkan emosi anak-anak yang sedang meluap-luap kapan saja.
"kalau mengingatkan jangan pakai nada tinggi dong!" ucap seorang anak kepada ayahnya. Ayahnya kadang menanggapi dengan wajar, sebab bisa mengelola emosi yang ada. Seringkali gagal malah ikut-ikutan bernada tinggi. Untuk hal ini ayah masih kalah denganmu Nak. Sebab ada wilayah ke aku an yang sedang ayah tunjukan. Tetapi lupa bagaimana mendengarkan nasihat darimu Nak.
Rendahkan kata-katamu ketika mendapati anak-anakmu sedang dalam kondisi tak stabil. Cara ini bisa menjadi peluntur suasana hatinya yang lelah pulang sekolah, pelajaran, hubungan pertemanan, dan seterusnya. Bila mengalami tantrum sebab seluler, ini memerlukan pendekatan yang berbeda. Maka caranya beri informasi bahwa ketergantungan terhadap seluler dan meninggalkan atuaran rumah yang dibuat bukan untuk mengekang tetapi untuk tumbuh kembangmu Nak. Sejauh ini kurang tepat berarti ada banyak ego yang harus ayah turunkan agar kamu bisa memberi masukan apapun.
Ayah mungkin tahu tentang beberapa pengasuhan, selalu gugur pada saat menemukanmu dalam kondisi yang sulit ayah jangkau. Bahkan emosi cenderung meledak sebelum kalimat pertamamu selesai. Ternyata tak semudah itu ya Nak? kali ini biarkan ayah menyelami dulu sebanyak mungkin, sekonsisten mungkin, tentang turunkan frekuensi serendah mungkin agar bisa mencerna kalimat bukan membabi buta mencercamu sebab perkara mubah. Soal seluler ayah berharap kamu betul-betul bijak dan tidak terjebak pada penghambaan kepada setan gepeng.
Kata ilmu pengasuhan, Komunikasi menjadi penting sebab dari lahirnya harmonisasi sebuah hubungan antara dua subjek dan objek. Parah-parahnya dari sepuluh komunikasi yang telah dibangun bersama, lalu ada yang nyantol barang satu atau dua kebijakan yang kalian miliki. Masuk ke alam bawah sadar. Tiap ayah memasakan sesuatu untuk anak-anaknya. Mereka tak lupa untuk mengucapkan terimakasih. Tak pernah lupa (kecuali jika sedang marahan). Berani mengkritik ayah ketika 'hanya' memerintah saja (kebanyakan) dari pada mengembalikan pengasuhan sesuai tempatnya.
Sampai saat ini adalah tarik ulur sebagai cara ayah untuk membimbingmu pada tindakan yang di rasa tepat. Seperti main layang-layang, katanya. Entah ini benar atau tidak, ini selalu menjadi endapan komunikasi agar nantinya komunikasi tumbuh alami. Tidak menyimpan ketakutan, tekanan, bahkan feodal.
Yang lebih penting menurut pengasuhan, katanya mendengarkan adalah salah satu kunci agar ayah dan anak bisa berjalan sesuai dengan fitrahnya.
0 Comments:
Posting Komentar