Bubuk-bubuk mesiu bertebaran memenuhi udara
Jalan bersemut bersepatu besi
Kebencian yang mendarah daging
Bahkan tidur dalam dendam
Makanan lezat hanya mampir ditenggorokan
Tak mengubah apapun
Istana putih itu gempar
Mereka menyalakan rokok bersama-sama
Menyundut bersama-sama
Puas dalam tawa
Pengorbanan menjadi titik perjuangan
Dimana darah tak lagi menakutkan
Ada iblis berlapis-lapis
Berbaju dan berjas menyilaukan mata
Ia berada dalam kamar yang gelap
Sedikit cahaya
Hatinya bahagia
Lapang dadanya
0 Comments:
Posting Komentar