Jumat, 01 Maret 2019

NOVEL FRANS MAKI

Bab 10

Berburu Jangkrik


Ini malam minggu, di belahan waktu lain mungkin kawula muda sedang mengadakan kontes tentang dunia eksplorasi laki-laki. Yang paling sederhana misalnya duduk-duduk di pinggir jalan raya sepi hanya untuk bercengkrama dengan teman-temannya. Bintang di langit kerlipnya mampu menyihir para pengabdi sajak hingga lahirlah sebuah puisi yang ketika dibacakan akan menimbulkan daya kejut ribuan volt. Seorang Frans juga sedang terhipnotis tentang kemegahan angkasa lengkap dengan sejuta misterinya.

Pulang dari mengaji Frans harus memutar logikanya agar ajakan Jidon dan Hari yang amat menarik dapat dipenuhinya dengan langkah mantap tanpa menghianati kepercayaan seorang ibu. Frans mencium punggung tangan ibunya setelah sampai di rumah. Ibunya yang sedang serius mendengarkan sandiwara radio di 94.7 FM SBS radionya Purbalingga, membuat Frans urung untuk pergi berburu jangkrik malam-malam. Cukup berisiko sekaligus menantang. Berburu pada saat itu adalah bukti seorang laki-laki. Stigma itu cukup membuat Frans frustasi.

" Kau tak makan Frans, kalau kau tak suka nasi, ada bubur kacang hijau di panci." Sang Ibu memberikan pilihan.


" Nanti saja bu, belum lapar." Frans duduk di samping ibunya, tapi hanya sebagai pemantas. Misi terbesarnya adalah meminjam baterai dari radio mini yang sedang di dengarnya. Sangat sulit dan takut kena marah ibunya. Baterai nantinya akan di masukkan kedalam senter. Ujungnya jadi lampu senter.

" Kau kenapa." ibunya memergoki wajah Frans yang gundah.

" Teman-teman ngajak berburu jangkrik."

" Terus, bukannya itu menyenangkan, tapi harus hati-hati. Ular di malam hari lebih pandai berburu."

" Iya, aku tahu itu. Terimakasih sudah mengingatkan."

" Lalu kenapa nggak berangkat."

" Emm, Frans butuh baterai dari dalam radio bu, Gimana."

" Satu jam rasanya cukup untuk berburu jangkri, ibu tak ingin besok kehilangan suara radio. Besok sandiwara radio sedang seru-serunya. Sekarang berangkatlah." Pinta ibunya sambil mengeluarkan dua buah baterai dari dalam radio. Frans merasa senang, apa yang ditakutkan tak terjadi. Segera ia menyusul temannya yang lima belas menit lalu sudah berangkat duluan ke sawah. Hari dan Jidon mungkin sedang merayakan tangkapan bagus, berhasil menangkap jangkrik sungu (gryllidae), jangkrik jeliteng (Grylfus bimaculatu), atau jangkrik Jelabang (Grylfus Bimaculatu). Hati Frans berdebar-debar manakala kedua temannya berhasil menangkap jangkrik-jangkrik keren itu. Frans ingin mengajak ical, tetapi lebih Ical memilih nonton film Friday di rumah Tama.

0 Comments:

Posting Komentar