Selasa, 19 Februari 2019

NAIK SETINGGI TELINGA

Ketika kebebasan harus di bayar mahal, maka merdeka adalah satu nafas yang harganya selangit. Bukan " pertengkaran" yang tak berujung, melainkan cobalah untuk berjalan dengan kecepatan berlari. Seperti matahari yang tak pernah tenggelam, dia hanya beralih dari tugas di belahan dunia yang lain.

Satu kata untuk kemerdekaan kita dari balik tembok para penguntit rempah-rempah adalah berjuang dengan cara yang lain, dedikasi terhadap cita-cita adalah salah satunya, naik setinggi telinga berupa penghormatan terhadap salah satu kata magic, menakjubkan, magnet, dan kata penggelora semangat.

Ketika kata merdeka dilanjutkan dengan hormat setinggi telinga, berarti gejolak cinta tanah air meluap, membuncah, hingga kata-katanya menggetarkan, menciutkan nyali lawan, apalagi mengatakan kata merdeka sambil menaikkan hormat setinggi telinga, lalu dibalut dengan asma ilahi. Maka musuh kocar-kacir, tunggang langgang, morat-marit, putus asa, dan sang saka merah putih berkibar di ujung tiang tertinggi.

0 Comments:

Posting Komentar