Kamis, 28 Februari 2019

Menghapus GAME

Ajaib, ayah ucapkan Alhamdulillah. Keputusan yang diambil Eza membuat ayah lebih percaya bahwa kamu dapat mengambil keputusan sendiri tanpa perlu mengkonfirmasi ulang lagi. Apalagi keputusan itu berkaitan dengan hal-hal yang kamu senangi. Ayah hanya coba mengarahkan bahwa kecanduan game adalah hal lain yang mungkin kurang tepat untuk usiamu saat ini. Di belahan dunia sana ada beberapa orang yang memiliki profesi sebagai gamer, pembuat game, dan yang sejenisnya. Mereka tak perlu repot-repot untuk bekerja di luar rumah, mereka memiliki waktu luang untuk bekerja di dalam rumah. Tapi level itu butuh perjuangan. Ada hal lain yang harus kamu kerjakan: Sekolah itu penting, walau untuk menjadi "genius" beberapa orang yang nyaris tak menyentuh bangku sekolah. Soal ini butuh ruang lebih untuk diskusi, semoga kamu mengerti kawan.  

Ayah hitung game yang kamu download sendiri berjumlah hingga lebih dari 30, rasanya di usia lima tahun delapan bulan tak bijak bila mata terbuka di pagi hari kamu sudah menggenggam erat HP LG K 10 sambil mengucek mata membuang kantuk. Untuk bermain game, kalau hal ini menjadi alasan kamu "tak sudi untuk sekolah." Maka ayah bunda menjaga jarak Hp denganmu. Serius Eza, kenapa kamu tersenyum. 


Satu kesempatan muncul keputusan untuk menghapus game yang kamu miliki. Kamu melarang ayah untuk menghapus biar Eza saja. Ayah tak banyak bicara soal ini, lalu beberapa hari kemudian satu persatu game yang berjumlah 30 berubah menjadi 3 game saja, game yang masih menyisakan edukasi. Ada perasaan lega di sana, walau PR ayah masih banyak. Latar belakangnya, kamu ingin mendownload game yang 98 MB, cukup besar. Ruang penyimpanan tidak cukup, ayah hanya melontarkan pemantik game yang jarang kamu mainkan lebih baik dihapus saja. Alhasil, logika berjalan game lain di hapus, kamu mendownload yang baru. Masih kurang tepat di usiamu, tapi setidaknya keputusanmu menghapus game lebih dari 30 adalah satu point bagi ayah.

Ayah berharap dengan keputusanmu menghapus game, kamu bisa belajar untuk bersikap bijak dengan Hp atau sejenisnya. Kini perlahan kamu lebih suka bermain "Outdoor" dari pada menggenggam erat HP. Bila Hp dibawa bunda tak ada teriakan, justru kamu yang menyuruh untuk dibawa. Lalu ketika kamu membuka mata di pagi hari kamu berharap ada game baru yang muncul hasil downloadan bunda. Lagi-lagi masih kurang tepat di usiamu, tetapi kamu belajar untuk tidak ketergantungan dengan Hp atau sejenisnya. Tidak tantrum ketika Hp di bawa bunda kerja. Satu point bagi ayah.

Duniamu mulai berwarna, diskusi dengan ayah. Soal beli cat, punya kamar sendiri, sudah mulai muncul ide untuk beli mobil agar tidak berhenti dan turun menepi ketika hujan, atau repot pakai jas hujan. Sudah mulai bertanya: Kenapa harus sekolah, QQ saja yang ke sekolah, Eza sama bunda belajar di rumah saja. 

0 Comments:

Posting Komentar