Senin, 21 Juli 2025

MAAF

Laksana air surga yang efeknya menenangkan sekaligus melegakan, perisai dari sebuah hubungan, dan dijauhkan dari keretakan berujung perpisahan, yang kemudian anak-anak menjadi 'korban' dan keegoisan dari hal-hal sepele. Maaf dalam arti tertentu tak lagi berlaku jika salah satu dari kalian telah hilang dari pandangan, terlukanya jiwa seseorang membuat perubahan bahwa maaf adalah tidak untuk sebuah ketegasan, perlindungan, juga rasa aman.

Laksana perisai dari situasi yang tidak menguntungkan diri, tetapi bisa menjadi keberlangsungan hidup orang lain, karena kita bukan Tuhan, kita yang diciptakan oleh-Nya, maka sifat Tuhan yang Maha Pengampun lagi Pemaaf mampir diseluruh pikiran dan nafas kita, hingga yang kemudian lahir adalah kebijakan prilaku dan tidak meninggalkan prinsip kehidupan yang memanusiakan manusia. Ia tidak sekadar memberi kesempatan tetapi juga membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang baru tanpa perlu melakukan 'kebiadaban' terlebih dahulu. Seorang pencuri singkong meninggalkan seluruh tatanan prinsip dan melanggar pitutur yang diajarkan oleh gurunya disekolah sebagai bekal, lenyap begitu saja ketika kelaparan melanda keluarga, ia harus memutuskan antara menjaga pitutur atau memeluk mereka dengan kelarapan akut. Ketika ia mencuri, keluar dari kebun, pemilik kebun sudah menungguhnya, intrograsi dilakakan, sang pemilik kebun memilih melepas keakuan dan membiarkan si pencuri itu pulang menemui keluarganya dengan setandan pisang ambon yang hampir masak, pemilik kebun tersedu-tersedu menangis melihat salah seorang tetangganya berjuang dengan lapar, sementara perutnya terisi oleh nasi goreng pete lengkap dengan telor orak-arik.

Ada banyak lagi maaf yang bisa diwujudkan dalam pelbagai hal, tinggal kitanya memilih di bagian mana maaf itu semestinya diletakkan.

0 Comments:

Posting Komentar