Selasa, 01 Juli 2025

Naik Gunung

CHAPTER 3

Jipan sudah menyilang seluruh tanggal di bulan Juli. Senyumannya merekah. Dan ia terus memandangi tas ransel gemuk berisi perbekalan selama nanti mendaki. Hari ini terakhir memberi tanda silang. Besok ia akan berangakat.

Ia berjalan mendekati penanak nasi mungil hasil patungan dengan teman-temannya. "Ini hari terakhir, besok lidah ini tak lagi "kusiksa". bisiknya pelan. Ia kembali menoleh ke arah ransel tinggi yang berkamuflase dengan tumpukan pakaian.

Piring terisi nasi lengkap dengan telur rebus dengan dua lintasan garis hitam kecap manis. Senyumannya kembali tersungging. Ia berbicara pada ransel sambil terus mengunyah.

Dua orang temannya datang tanpa mengetuk pintu. Keriuhan itu sering terjadi. Jipan tak memedulikan mereka, ia terus mengunyah.

"Sudah satu bulan mutih, sakit kamu nanti, emang kamu nggak punya duit?"

"Apaan mutih!, besok dia akan naik gunung!"

"Suek"

Jipan tersenyum kukuh, sambil memandangi mereka acuh

"Dasar bodoh" desisnya pelan. Emoji wajahnya menjelaskan.

"Lihat saja nanti, kalau kamu kelapan, biarin aja kamu minum air tiap hari."

Jipan kecut. Kedua temannya terbahak-bahak.

0 Comments:

Posting Komentar