Rabu, 12 Desember 2012

Rumah Masa Depan


Satu masa hidup lah seorang tukang bangunan yang sangat pandai dalam membuat struktur bangunan yang mengagumkan bernama Pa Lebay. Satu hari PAK lebay di perintah oleh sang majikan untuk membuat satu rumah dengan miniatur dan desain yang paling lux dan termewah. Karena yang memberi perintah adalah Majikannya sendiri hingga tak merasa enak bila menolak perintah tersebut. Tetapi dalam waktu yang sama pa Lebay ini ingin mengunjungi istri dan anak-anaknya di kampung halaman. Pak Lebay sudah mencoba untuk menolak perintah  tersebut tapi rupanya sang majikan bersikukuh untuk tetap meminta dirinya  untuk membuat rumah yang paling bagus dan mewah. 

Al hasil dengan berat hati Lebay mengiyakan perintah tersebut. Dan dia pun mulai membuat bagunan rumah. Karena hati dan pikrannya sudah tidak focus lagi membuat bangunan tersebut. Pikiran  dan hatinya sekarang ada di kampong dan dia ingin cepat-cepat pulang kampung. Maka dia pun membangun rumah tersebut dengan asal-asalan tanpa memperhatikan pola dan ukuran serta struktur bagunan.  Intinya Pak Lebay membuatnya pun dengan setengah hati. Tidak seperti biasanya.   

            Maka bisa di pastikan hasil bangunannya pun jadi dalam waktu yang tidak terlau lama. Sang majikan pun ingin  melihat bangunan tersebut. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, sang majikan pun tiba bersama keluarganya. Hati sang majikan begitu sedih begitu melihat bangunan hasil pekerjaan Pak Lebay. Tidak seperti yang sudah-sudah. Dengan reputasi sebagai tukang bangunan yang Best Seller maka majikan tersebut barbaik sangka.

Setelah melihat banguanan itu, sang majikan pergi mengunjungi Pak Lebay di kontrakannya. Tak begitu sulit untuk menemukan Pak Lebay.       
“Pa lebay... Apa kabar?” sang majikan menyapa ramah.
“ Alhamdulillah baik Pak?” begitu juga dengan Pak Lebay
             “Denger-denger mau pulang kampung ya.” Selidik sang majikan.
“Iya ini.. sudah lama tidak berkunjung ke kampong..gimana Pak rumah baru yang saya buat.” Pak Lebay tak sabar menunggu jawaban dari tuannya.
“Siiip!. Sambil mengacungkan dua jempol. Kalau Pak Lebay yang buat pasti hasilnya memuskan. he..he..” Sang majikan mencoba menyembuyikan kekecewaan yang mendalam. Di sela obrolan yang hangat sang majikan bertanya..
“ Saya  mohon maaf ni pa lebay.?”
“Kenapa memangnya...seperti ada yang di sembunyikan.” selidik pa lebay.
“ Sebetulnya rumah baru hasil buatan Pak Lebay ini, bukan untuk siapa-siapa tapi untuk Pak lebay sendiri.”

Mendengar penjelasan sang majikan Pak Lebay jantungnya merasa  berdetak cepat, lututnya gemetar, dia tak menyangka kalau rumah baru ya ia buat dengan asal-asalan ternyata buat dirinya sendiri. Pa lebay pun menyesal dengan amat sangat sambil menangis tersedu-sedu. Seandainya ku buat rumah dengan  sunguh2 pasti kejadiannya tak seperti ini

Dalam hidup ini, kita sering berbuat baik seadanya. Menolongpun dengan seadanya. Terkadang kalau mau jujur semua yang kita lakukan bisa jadi dalam keadaan terpaksa. Padahal yang kita lakukan akan berubah menjadi apa yang kita berikan. Rumah masa depan kita, kelak akan seperti apa ya....bila kita sudah meninggal.

0 Comments:

Posting Komentar