Satu masa hidup lah seorang tukang
bangunan yang sangat pandai dalam membuat struktur bangunan yang mengagumkan
bernama Pa Lebay. Satu hari PAK lebay di perintah oleh sang majikan untuk
membuat satu rumah dengan miniatur dan desain yang paling lux dan termewah. Karena
yang memberi perintah adalah Majikannya sendiri hingga tak merasa enak bila
menolak perintah tersebut. Tetapi dalam waktu yang sama pa Lebay ini ingin
mengunjungi istri dan anak-anaknya di kampung halaman. Pak Lebay sudah mencoba
untuk menolak perintah tersebut tapi
rupanya sang majikan bersikukuh untuk tetap meminta dirinya untuk membuat rumah yang paling bagus dan
mewah.
Al hasil dengan berat hati Lebay
mengiyakan perintah tersebut. Dan dia pun mulai membuat bagunan rumah. Karena hati
dan pikrannya sudah tidak focus lagi membuat bangunan tersebut. Pikiran dan hatinya sekarang ada di kampong dan dia
ingin cepat-cepat pulang kampung. Maka dia pun membangun rumah tersebut dengan
asal-asalan tanpa memperhatikan pola dan ukuran serta struktur bagunan. Intinya Pak Lebay membuatnya pun dengan
setengah hati. Tidak seperti biasanya.
Maka bisa di pastikan hasil
bangunannya pun jadi dalam waktu yang tidak terlau lama. Sang majikan pun
ingin melihat bangunan tersebut. Dalam
waktu yang tidak terlalu lama, sang majikan pun tiba bersama keluarganya. Hati sang
majikan begitu sedih begitu melihat bangunan hasil pekerjaan Pak Lebay. Tidak
seperti yang sudah-sudah. Dengan reputasi sebagai tukang bangunan yang Best Seller
maka majikan tersebut barbaik sangka.
Setelah melihat banguanan itu, sang majikan
pergi mengunjungi Pak Lebay di kontrakannya. Tak begitu sulit untuk menemukan Pak
Lebay.
“Pa lebay... Apa kabar?” sang majikan menyapa
ramah.
“ Alhamdulillah baik Pak?” begitu juga dengan
Pak Lebay
“Denger-denger mau pulang kampung ya.” Selidik
sang majikan.
“Iya ini.. sudah lama tidak berkunjung ke
kampong..gimana Pak rumah baru yang saya buat.” Pak Lebay tak sabar menunggu jawaban
dari tuannya.
“Siiip!. Sambil mengacungkan dua jempol.
Kalau Pak Lebay yang buat pasti hasilnya memuskan. he..he..” Sang majikan
mencoba menyembuyikan kekecewaan yang mendalam. Di sela obrolan yang hangat
sang majikan bertanya..
“ Saya
mohon maaf ni pa lebay.?”
“Kenapa memangnya...seperti ada yang di
sembunyikan.” selidik pa lebay.
“ Sebetulnya rumah baru hasil buatan Pak Lebay
ini, bukan untuk siapa-siapa tapi untuk Pak lebay sendiri.”
Mendengar penjelasan sang majikan Pak Lebay
jantungnya merasa berdetak cepat,
lututnya gemetar, dia tak menyangka kalau rumah baru ya ia buat dengan
asal-asalan ternyata buat dirinya sendiri. Pa lebay pun menyesal dengan amat
sangat sambil menangis tersedu-sedu. Seandainya ku buat rumah dengan sunguh2 pasti kejadiannya tak seperti ini
Dalam hidup ini, kita sering berbuat baik
seadanya. Menolongpun dengan seadanya. Terkadang kalau mau jujur semua yang kita
lakukan bisa jadi dalam keadaan terpaksa. Padahal yang kita lakukan akan berubah
menjadi apa yang kita berikan. Rumah masa depan kita, kelak akan seperti apa ya....bila
kita sudah meninggal.
0 Comments:
Posting Komentar