Pengakuan atas jati diri kita kepada orang lain, sering kali menemukan keganjilan akan cara berpikir kita.
Lihat saja di sekeliling, para centeng rakyat mengacung-ngacungkan senjatanya karena merasa paling aku di hadapan sipil tak bersenjata. Popor senjata bisa melayang ke jidat, jika saja "keakuannya mulai terusik dengan cepat.
Cobalah menyentuh paradigma kita agar bisa berparadigma lain. Dengan begitu jiwa akan selalu terasah dengan kepekaan yang dibalut dengan prinsip dan keyakinan.
Paradigama menjadi gerak tutur bahasa yang nampak akan selalu elegan sepanjang jalan kaum hedon.
Paradigma
Lahir di Purbalingga-Jawa Tengah. Tepatnya di desa Kaligondang. Satu desa yang sunyi dan nyaman untuk kontemplasi. Hobi Merenung, dan tak begitu suka dengan keramaian. Sulit untuk melupakan masa-masa kecil.
0 Comments:
Posting Komentar