1. Mozaik Pertemuan
Halaman parkir kampus UNPRI sedang rame
sekali. Para mahasiswa dan mahasiswi sedang siap-siap untuk menempuh perjalanan
jauh untuk melakukan kuliah Kerja Sosial (KKS). Jaket Warna perak sudah mereka
pakai menutupi baju yang mereka pakai masing-masing. Kelihatan seperti baju
perang pasukan Roma yang hendak menyongsong musuh di medan tempur. Bus-Bus yang
mereka sewa juga sudah sedari tadi nongkrong di pinggir jalan. Supir dan kenek
dari jam 6 pagi sudah menunggu mereka, para calon pemimpin bangsa. Biasanya
sang supir suka telat dan molor dari jam yang di tentuin, tapi karena ketua KKS
menyelipkan uang tebal dalam kantong saku supir tersebut maka pagi-pagi Supir
dan kenek sudah rajin parkir di halaman kampus.
Mahasiswa
yang hendak pergi KKS itu berjumlah 20 orang. Tapi pagi ini baru terkumpul 19
orang. Dandi Drajat selaku ketua KKS berang melihat kelompoknya belum full
juga. Ini mengakibatkan pada waktu yang pastinya akan molor sampai beberapa
jam. Dandi sebagai ketua KKS lalu memanggil semua teamnya untuk kumpul.
“
Teman-teman. Minta waktunya sebentar. Sesuai dengan kesepakatan kemarin, kalau
salah satu dari teman kita belum datang padahal waktu sudah injury time. Maka
sesuai dengan kesepakatan, kita tinggal saja. Karena menurut saya teman kita
sudah tak lagi memenuhi prosedur. Gimana menurut teman-teman”. Dandi tegas
mengucapkan.
Semuanya
pada mikir, lalu terdengar perkataan saling sahut-menyahut tanda masih pada
bingung untuk memutuskan. Lalu dari 19 orang orang itu. 2 Mahasiswa tampak maju
kedepan. Dengan pakaian mirip Ali Topan Anak Jalanan. Bedanya ini memang
terlalu jauh dari aslinya.
“Udah
Dandi, tinggal aja. Waktu udah siang ni. Perjalanan yang kita tempuh juga tidak
dekat. Arka begitu ingin meninggalkan temannya itu. Alasannya karena ia sering
kalah debat dengan Ari dalam diskusi-diskusi kelas pada saat sedang presentasi.
“
Ya...benar tu omongan Arka. Ngapain nungguin teman macam itu. Udah hanphone
ngga ada. Jadi kita susah sendiri jadinya. Mana udah siang ni!. Bentak Ardi.
“
Kita tunggu 10 menit aja. Mungkin dia lagi sakit. Please...?.” suara cewek
bernama Anita tampak memohon dan membela temannya yang jadi biang masalah
ketika rombongan pergi.
Nyanyian Bintang
Lahir di Purbalingga-Jawa Tengah. Tepatnya di desa Kaligondang. Satu desa yang sunyi dan nyaman untuk kontemplasi. Hobi Merenung, dan tak begitu suka dengan keramaian. Sulit untuk melupakan masa-masa kecil.
0 Comments:
Posting Komentar