Senin, 07 Januari 2019

Lentera pagi

Sejenak mengirim sumpah atas nama kepercayaan dunia. Dimana gerangankah secuil kemesraan yang hadir di pelupuk mata. Mengorbankan segala hiruk pikuk keduniawian dan mengalahkan rasa gentar untuk sombong pada penciptaan ego yang dapat meluluhlantakan sebuah negara.

Peluh jadi daki bila tak rajin menggosok di waktu mandi, perasaan menjadi tumpul bila selalu memandang peristiwa dengan logika yang terbatas. Langkah menjadi tersandung bila mata tertutup oleh candaan yang menghina.

Hanya Lentera yang punya hak preogratif sebagai salah satu penerang dalam gulita. Dapat merobek malam seperti sayatan yang tak bertuan. Bahkan Ronin punya kesempatan untuk mendapat lentera, meski sang majikan telah terbunuh lebih awal.

Lentera semacam Boomerang yang dapat menetralisir kesempatan yang hilang, dapat meluncur kembali. Walaupun gerakan Boomerang tak selogis yang kita pikirkan. Lentera adalah logika terbalik dari peristiwa sehari-hari. Dia tidak hanya bercahaya tapi berharap ketika tak punya kesempatan untuk bercahaya.

0 Comments:

Posting Komentar