"Maafkan kami ya Pak," begitu seorang Ibu berucap pada seorang guru di acara perpisahan kelas 9 pagi hari itu. Sementara bapaknya tersenyum pada guru itu sambil mengangguk pelan.
"Tak apa, lain waktu bisa diselesaikan hafalannya di jenjang lain (SMA PT)."
"Mungkin kurang fokus, dan tak banyak waktu pengulang."
"Saya sudah senang banget, putri Ibu memberikan kejutan indah di hari pelepasan."
"Tapi maaf ya, dia belum selesai tugas dari bapak."
"Hari ini putri bapak sudah menjadi versi terbaiknya, dan ini menjadi 'obat' bagi bapak, dan ini pencapaian terbaiknya."
obrolan itu berlangsung dalam hitungan menit. Obrolan dalam durasi singkat mengandung magnet perubahan tanpa perlu merasa besar hati dan sombong. Perubahan itu tidak perlu nuansa kesombongan, karena kesombongan itu akan melukai kebaikan yang sudah dibangun dengan susah payah. Perubahan itu mutlak diperlukan tapi tanpa perlu menggembar-gemborkan suasana pengakuan sana-sini. Itu tak perlu, bisa jadi akan mengurangi penilaian dari langit.
Mereka sedang membuktikan lewat gerak dan sikap yang kadang membuat sakit perut, pedih mata, kaki letih, dan air mata keluar. Belum keluhan-keluhan yang sering meninabobokan semangat yang telah dibangun lama, lalu runtuh begitu saja tanpa pernah untuk berpikir untuk menata ulang kembali. Itulah siswa remaja yang sedang beranjak dewasa, mereka akan melakukan yang bisa lakukan, sebatas itu saja tanpa perlu memedulikan hal lain dulu. Itulah fokus yang sedang mereka kerjakan dalam tahap yang 'kadang' membingungkan gurunya. Manipulasi sudah mereka kuasai sejak mereka berucap mamah-papah, itulah awal mula mereka mengenali jenih perlawanan dalam hal yang paling lemah sekalipun-itu ketika mereka masih bayi.
Tidak semua hal yang menjadi landasan dalam menentukan jenis kemampuan apa yang akan dimunculkan menjadi sesuatu mutlah untuk semua anak, mereka punya jenis kemampuan tertentu yang anak-anak lain belum tentu miliki. Modal yang mereka miliki pun berbeda. jadi tunggulah agar mereka mencapai versi terbaik mereka dalam rentang waktu yang tidak singkat.
0 Comments:
Posting Komentar