Tantangan berikutnya adalah perpindahan azam. Dari semangat menikmati liburan akhir pekan kepada semangat memulai aktivitas rutin yang telah menjadi alur kehidupan kerjanya. Semuanya tergantung pada respon spontan pada masing-masing guru.
Lazimnya guru akan memerangi kemalasan akhir pekan dan melawannya sekuat mungkin agar bisa masuk kerja di hari senin. Entah ada jam mengajar atau mendampingi kegiatan pagi saja. Semuanya dimaksudkan untuk mengawal api tekad seorang guru demi peserta didik dapat tumbuh sesuai yang dicita-citakan.
Sebagian dari mereka memenangkan pertarungan dan mengkanvaskan kemalasan dan membuangnya dalam tong sampah. Sebagian lain, terpuruk dan kalah dalam pertarungan batin, dan pada pagi buta dia akan merencanakan maksud yang sudah bisa di perkirakan oleh para pengampu kebijakan.
Serasa akan luput dari pengamatan dan merasakan sensasi kemenangan dari tugas harian seorang guru. Memilih meringkuk dalam kamar setelah meringkus empati dan memasukan api tekad seorang geru kedalam bejana kebodohan.
Keesokan harinya, ia mengatakan pada teman-teman beberapa alasannya. Temannya mengangguk, mau bagaimana lagi katanya. "saya harus mengkondisikan badan saya dulu" ucapnya, ini alasan yang sama saat tidak masuk kelas. Kepala sekolah yang tahu hal ini menatapnya pelan. "Alasanmu selalu sama" tapi kata ini tak pernah diucapkan. Ia tipe damai, tak ingin membuat kegaduhan. Seperti kegaduhannya keluar dari sekolah (berhenti) lalu masuk kembali setelah misi dari pemerintah berhasil ia bekuk dan memiliki selembar serifikat sakti.
Pilihan itu selalu ada, bahkan yang paling buruk sekalipun. Membikin beragam alasan agar mangkir dari pengabdian adalah bukti kesetiaan pada pendampingan perlu dipupuk lagi agar subur dan rawan penyakit. Mangkir dari kerja pendidik adalah alasan yang klise membuktikan apa, ingin membikin suasana tak kondusif atau memang begitulah adanya. Tak ingin keluar dari zona lama, dan kembali membara menunjukan api tekad seorang guru, jika tak mau alur ceritamu sebagai seorang guru begitu mudah untuk ditebak.
0 Comments:
Posting Komentar