Senin, 23 Juni 2025

Escape From Personality

BABAK 78
Ada banyak kendala yang membuat kehilangan fokus saat dirinya menyiapkan sesuatu yang berubah menjadi petaka. Yang pertama adalah ruang yang dipersepsikan, seperti berkendara, pemandangan sekitar, Ruang dikonsepsikan ruang yang direncakan oleh dinas tata kota, mana pasar, sekolah, dan seterusnya, ruang yang dialami, ruang yang dirasakan. Seorang pendidik mengalami ruang-ruang itu, persis sepert kita membicarakan ruang kota atau desa. Di dalam dirinya terdapat banyak ruang untuk diisi, seperti mengisi gelas-gelas kosong. Apakah nantinya diisi setengah atau penuh, atau menunggu gelas itu berdebu, bahkan pecah, baru memikirkan bagaimana mengisinya. Mendidik yang objeknya adalah manusia, seperti kegiatan mengisi, tidak hanya setengah atau penuh, yang pasti mesti utuh. Mengisi akalnya dengan ilmu pengetahuan, mengisi hatinya dengan keimanan, dan mengisi raganya dengan kekuatan.

Jika dalam ruang kota, tidak ada anggaran untuk 'tangisan', tetapi dalam ruang yang dirasakan dalam hal ini kelas, maka ketika mengajar selalu ada "perkelahian" dan "kecemasan" yang diekspresikan oleh salah seorang murid menjadi salah dua titik fokus seorang pendidik. Karena ia menanguhkan kepribadian sebagai seorang guru, menjadi kepribadian seorang psikolog untuk sejenak.

Ia tidak sibuk dengan kepribadiannya sendiri, tetapi ia fokus untuk menjadi kepribadian seorang pendidik yang terus tenggelam dan tumbuh sebagai pendidik yang terbuka dan laku meninggalkan sejenak kekoloton sebagai guru tok, di sisi lain ia memakai kepribadian sebagai seorang pewaris kenabian. meninggalkan kedirian-kedirian semenjana dan terus melabeli dirinya sebagai guru saja, dan melupakan pandangan orang lain. Bisa jadi pandangan diri katro, dan mengakui pandangan orang lain sebagai pandangan yang bisa diterima. cekap semanten. 

0 Comments:

Posting Komentar