Jika dalam ruang kota, tidak ada anggaran untuk 'tangisan', tetapi dalam ruang yang dirasakan dalam hal ini kelas, maka ketika mengajar selalu ada "perkelahian" dan "kecemasan" yang diekspresikan oleh salah seorang murid menjadi salah dua titik fokus seorang pendidik. Karena ia menanguhkan kepribadian sebagai seorang guru, menjadi kepribadian seorang psikolog untuk sejenak.
Ia tidak sibuk dengan kepribadiannya sendiri, tetapi ia fokus untuk menjadi kepribadian seorang pendidik yang terus tenggelam dan tumbuh sebagai pendidik yang terbuka dan laku meninggalkan sejenak kekoloton sebagai guru tok, di sisi lain ia memakai kepribadian sebagai seorang pewaris kenabian. meninggalkan kedirian-kedirian semenjana dan terus melabeli dirinya sebagai guru saja, dan melupakan pandangan orang lain. Bisa jadi pandangan diri katro, dan mengakui pandangan orang lain sebagai pandangan yang bisa diterima. cekap semanten.
0 Comments:
Posting Komentar