Sabtu, 21 Juni 2025

Mentality

BABAK 77
Ketika guru membutuhkan upgrade diri berarti, maka ia sedang dalam mental untuk terus mengawal yang namanya Deep Learning. Alas dari pembelajaran mendalam adalah proses untuk terus bertumbuh. Alas terus bertumbuh menjadi bidak berpikir untuk kemudian menjadi pegangan agar selalu tersedia cukup argumen untuk menakar sekaligus memutuskan.

Seorang yang bertumbuh tanpa memerdulikan siapa dan apa yang akan diterima sebagai timbal balik dari kesediaan dirinya meluang waktu sejenak bahkan berjam-jam duduk-duduk mendengarkan orang lain, entah itu sebagai guru spiritual atau sebagai sumber pemberi informasi. Merasa tumbuh menjadi bekal untuk terus melangkah dirinya sebagai pengajar, sebagai guru yang digugu dan ditiru. Merasa butuh informasi dan merasa tak cukup untuk menyampaikan informasi terus menerus, adalah semacam bekal untuk membentuk mental seorang pembelajar. Di kepalanya selalu terpatri bahwa belajar sepanjang hayat, batasan sampai ia berjumpa dengan Tuhan-Nya. Mental itu terbentuk agar dirinya selalu dilingkungi oleh perasaan butuh tumbuh dalam segala hal, agar mentalnya pun tak mudah tergerus oleh remah-remah picik dan mentah.

Mental guru adalah berguru lagi, ketika ia menganggap dirinya sudah final, maka pecahlah pembuluh penasaran secara pelan-pelan. Segala tentang pikirannya dianggap adiluhung, tetapi pada dasarnya anggapan dirinya yang terlalu pecundang, air saja perlu mengalir kalau tidak akan keruh, apalagi dialektika ia harus terus diasar agar nalarnya tetap mendidih. Tak beku lagu menghasilkan produk-produknya itu saja, padahal eksplorasi bentuk mental terus mengalami naik turun. Ditambah guru tak berani melihat kedalam, apa sebenarnya kebutuhan dirinya. Hingga mengaggap program beban, bahkan selalu mencari celah untuk mentake down situasi agar bisa dikendalikan, dan menguntungkan dirinya. Inilah produk mentality yang cenderung kearah industri dalam tanda kutip. Cekap semanten.

0 Comments:

Posting Komentar