20
Selesai mandi Wiro kembali menuju ruang tengah sambil membawa sepiring makanan di tangan kanannya. Ia mengambil tempat duduk tak jauh dari Marko.
“ Ro, gimana kerjaanmu lancar.” Tanyaku.
“ Lancar Mas, hanya saja lumayan capek karena sehari bisa 3 Desa yang harus memesan Tahu.” Jawab Wiro singkat.
“ Jaga Sholat kamu Ro, karena itu adalah satu amal yang akan menjadi pemberat kelak di hari akhirat.” Aku memberi nasihat kepada adikku yang sudah makin dewasa.
“ Iya Mas, Insya Allah saya berusaha untuk menjalankan dengan baik.”
“ Oh ya Mas, Kapan tanggal pernikahan Mas, biar saya izin dulu sama Bos.” Wiro bertanya sambil nyengir.
“ Insya Allah 10 hari lagi, tetapi sepertinya akan di undur.”
“ Kenapa Mas, kok di undur. Apakah Nara membatalkan pernikahannya.”
“ Karena Nara sedang ada dalam penjara. Ia di tuduh mengedarkan uang palsu.”
“ Apa Mas!, di penjara!.” Wiro kaget lalu menghentikan makannya dan meletakkan piringnya di atas meja.
“ Iya Ro, aku bingung. Kabar ini sebaiknya jangan kau ceritakan kepada teman-temanmu.”
“ Iya baiklah Mas, Wiro juga akan ikut prihatin Mas. Semoga musibah ini sefera berakhir.”
“ O ya Wiro, tadi sebelum kamu pulang ke rumah, kita kedatangan tamu yang sama sekali tida terduga. Farah anaknya Ibu Mara telah tahu kalau Aku akan memikah dengan gadis dari Desa Kaligondang. Berita melamar itu ternyata sudah menyebar. Entah siapa yang menyebarkannya.”
Selesai mandi Wiro kembali menuju ruang tengah sambil membawa sepiring makanan di tangan kanannya. Ia mengambil tempat duduk tak jauh dari Marko.
“ Ro, gimana kerjaanmu lancar.” Tanyaku.
“ Lancar Mas, hanya saja lumayan capek karena sehari bisa 3 Desa yang harus memesan Tahu.” Jawab Wiro singkat.
“ Jaga Sholat kamu Ro, karena itu adalah satu amal yang akan menjadi pemberat kelak di hari akhirat.” Aku memberi nasihat kepada adikku yang sudah makin dewasa.
“ Iya Mas, Insya Allah saya berusaha untuk menjalankan dengan baik.”
“ Oh ya Mas, Kapan tanggal pernikahan Mas, biar saya izin dulu sama Bos.” Wiro bertanya sambil nyengir.
“ Insya Allah 10 hari lagi, tetapi sepertinya akan di undur.”
“ Kenapa Mas, kok di undur. Apakah Nara membatalkan pernikahannya.”
“ Karena Nara sedang ada dalam penjara. Ia di tuduh mengedarkan uang palsu.”
“ Apa Mas!, di penjara!.” Wiro kaget lalu menghentikan makannya dan meletakkan piringnya di atas meja.
“ Iya Ro, aku bingung. Kabar ini sebaiknya jangan kau ceritakan kepada teman-temanmu.”
“ Iya baiklah Mas, Wiro juga akan ikut prihatin Mas. Semoga musibah ini sefera berakhir.”
“ O ya Wiro, tadi sebelum kamu pulang ke rumah, kita kedatangan tamu yang sama sekali tida terduga. Farah anaknya Ibu Mara telah tahu kalau Aku akan memikah dengan gadis dari Desa Kaligondang. Berita melamar itu ternyata sudah menyebar. Entah siapa yang menyebarkannya.”