19
“ Marko!, selama ini keberadaanku kau anggap sebagai apa hah!, setiap surat yang ku kirim tak pernah kau balas. Dasar egois tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Aku sayang dan cinta sama kamu Marko?” Farah berkata keras, Ibu Kinarsih terpaksa menghamiri mereka bertiga.
“ Maaf Farah, saya tidak bisa menerima semua kebaikanmu dan cintamu.” Aku sekali lagi menolak. Menurutku saat inilah waktu yang tempat untuk berkata terus terang supaya tidak ada pihak yang tersakiti.
Melihat Ibu Kinarsih menghampiri Farah, tak membuat kejengkelan hatinya berangsur turun dan mereda. Tapi kesempatan ini di gunakan oleh Farah untuk melampiaskan kekesalannya. Watak aslinya sekarang benar-benar tampak nyata.
“Apa karena gadis dari Kaligondang itu, hingga kamu mengabaikan perasaanku. Kalian sudah miskin tapi sombong!”. Farah menatap Marko dengan kebencian yang mendalam, tatapan matanya beralih kepada Ibu Kinarsih dan Tiky. Tiky beringsut berlindung di balik badan kekar kakaknya. Sementara Ibu Kinarsih diam tergugu dalam kesedihan, air matanya mulai meleleh membasahi pipinya yang mulai berkerut.
“ Cukup Farah, ku harap kamu segera pergi dari sini!” kata-kataku tegas dan menutup pintunya degan keras. Ia tak peduli dengan perasaan Farah sekarang. Aku langsung memeluk Ibu yang tampak sedih dan terpukul. Tiky juga larut dalam kesedihan. “O Allah, kuatkan hati kami Ya Allah.” Ibu Kinarsih berkata lirih.
“ Marko!, selama ini keberadaanku kau anggap sebagai apa hah!, setiap surat yang ku kirim tak pernah kau balas. Dasar egois tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Aku sayang dan cinta sama kamu Marko?” Farah berkata keras, Ibu Kinarsih terpaksa menghamiri mereka bertiga.
“ Maaf Farah, saya tidak bisa menerima semua kebaikanmu dan cintamu.” Aku sekali lagi menolak. Menurutku saat inilah waktu yang tempat untuk berkata terus terang supaya tidak ada pihak yang tersakiti.
Melihat Ibu Kinarsih menghampiri Farah, tak membuat kejengkelan hatinya berangsur turun dan mereda. Tapi kesempatan ini di gunakan oleh Farah untuk melampiaskan kekesalannya. Watak aslinya sekarang benar-benar tampak nyata.
“Apa karena gadis dari Kaligondang itu, hingga kamu mengabaikan perasaanku. Kalian sudah miskin tapi sombong!”. Farah menatap Marko dengan kebencian yang mendalam, tatapan matanya beralih kepada Ibu Kinarsih dan Tiky. Tiky beringsut berlindung di balik badan kekar kakaknya. Sementara Ibu Kinarsih diam tergugu dalam kesedihan, air matanya mulai meleleh membasahi pipinya yang mulai berkerut.
“ Cukup Farah, ku harap kamu segera pergi dari sini!” kata-kataku tegas dan menutup pintunya degan keras. Ia tak peduli dengan perasaan Farah sekarang. Aku langsung memeluk Ibu yang tampak sedih dan terpukul. Tiky juga larut dalam kesedihan. “O Allah, kuatkan hati kami Ya Allah.” Ibu Kinarsih berkata lirih.