dengan perasaan tak menentu. Apa sebenarnya yang terjadi pada Nara hingga bisa masuk penjara.
Ku kayuh sepeda cepat-cepat seperti sedang di kejar anjing. Aku tak sabar lagi untuk bertemu dengan calon Ibu Mertua. Sekaligus ingin mengetahui apa rencana selanjutnya yang harus di lakukan. Tiky memegang pinggangku erat-erat agar tidak terpental karena aku mengendarai sepedaku seperti kerasukan Iblis setingkat Ifrit. Jin yang paling senior diantara jin-jin yang lain. Sementara cangkul ku sembunyikan di dalam gubuk dan ku samarkan dengan jenis daun tertentu yang mirip dengan kulit ular.
Hampir saja sepeda yang ku kendarai terprosok kesamak-semak berduri kalau saja Tiky tidak berteriak dari belakang. Aku seperti terkena efek dari ledakan mortir ketika mendengar berita penangkapan Nara. Pernikahan yang ku gadang-gadang tinggal 10 hari lagi harus tertunda dalam waktu yang tidak aku ketahui sampai kapan.