Senin, 26 November 2018

Novel Frans Maki

Bab 4
Marmut 
Lanjutan

Frans merinding ketika mendengar langkah aneh yang terdengar hati-hati. Ayahnya disamping memberi kode agar diam tak bersuara. Mereka berdua sedang bersembunyi di balik semak tak jauh dari kandang Marmut. Seorang pemuda tengah menjulurkan tangan kanannya ke dalam kandang. Suara Marmut yang terintimidasi membuat Frans tidak sabar untuk berteriak. Tapi wajah ayahnya mencegah untuk melakukan hal konyol. Wajah sang maling tertutup oleh kain sarung, kedua matanya saja yang terlihat. Tangan kirinya memegang senter panjang untuk menerangi langkah tergesa-gesanya.

Seekor induk jantan sudah ada di genggaman tangan maling itu. Frans memasang wajah melas kepada ayahnya. Tapi ayahnya mengisaratkan untuk bersabar. Jari telunjuknya dirapatkan pada bibir.

" Hei Kau!, Mau dibawa kemana Marmut itu, dasar maling norak!"

Maling itu kaget dan panik, langkah seribu di lakukan tanpa memikirkan hal yang lain.

"Kenapa nggak dikejar ayah, maling itu kabur!"

Suara erangan terdengar keras. Mereka berdua lari ke sumber suara, jebakan yang dibuat oleh ayah Frans mengenai sasaran. Sampai di area jebakan maling itu bisa kabur, meninggalkan Marmut Jantan yang depresi. Ada bercak darah yang tertinggal, tapi Frans dan ayahnya tak menulusuri jejak itu sampai ke tempat persembunyian. Frans mengambil Marmut Jantan itu hati-hati. Lalu pulang diikuti ayahnya dari belakang.

0 Comments:

Posting Komentar