Bab 6
Kelereng Besi
Lanjutan
Pertarungan kelereng tinggal Frans dan bang Aris. Frans merasa khawatir kalau kelerengnya tak bisa diatur, malah akan merugikan diri sendiri. Ada empat butir kelereng yang jadi target tembak. Giliran bang Aris yang membidik, jemarinya yang kukuh mampu melesatkan kelereng besi seperti kapas. Bidikan pertama bang Aris mampu merenggut dua kelereng sekaligus tanpa kesalahan. Frans menahan nafas. Hari, Jidon, Tama, Nur, dan Ari menatap Frans tegang.
Bidikan kedua, bang Aris tersenyum sengak, lagaknya tengik, kantong celananya penuh biji-biji kelereng. "Kau sudah siap untuk kalah Frans." Kata-katanya mengintimidasi.
" Kita lihat saja nanti." Jawab Frans mencoba menguatkan diri.
Kelereng Besi
Lanjutan
Pertarungan kelereng tinggal Frans dan bang Aris. Frans merasa khawatir kalau kelerengnya tak bisa diatur, malah akan merugikan diri sendiri. Ada empat butir kelereng yang jadi target tembak. Giliran bang Aris yang membidik, jemarinya yang kukuh mampu melesatkan kelereng besi seperti kapas. Bidikan pertama bang Aris mampu merenggut dua kelereng sekaligus tanpa kesalahan. Frans menahan nafas. Hari, Jidon, Tama, Nur, dan Ari menatap Frans tegang.
Bidikan kedua, bang Aris tersenyum sengak, lagaknya tengik, kantong celananya penuh biji-biji kelereng. "Kau sudah siap untuk kalah Frans." Kata-katanya mengintimidasi.
" Kita lihat saja nanti." Jawab Frans mencoba menguatkan diri.