Jumat, 08 Februari 2019

SEPATU BATA

Kaligondang, 30 Juli 2001

Menemui adikku
Amy di Tempat

Assalamualaikum Wr Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberi rahmat kepada kita sekalian, dan sholawat mudah-mudahan tetap tercurahkan untuk nabi Muhammad Saw, dan kepada kita umat Islam.

Untuk selanjutnya surat dari Amy udah sampai, dan mengenai nomor sepatunya Sugeng-Warto, sama yaitu nomor 40. Dan kemarin Uwa Kadi pulang ke Kaligondang sekeluarga. Di Kaligondang setengah bulan, dan disini anaknya tinggal satu yaitu Ngadino, anaknya lagi kursus montir. Katanya sih mau setahun di sini.

O...Iya Mi... Mbak udah diterima kerja di PT HPS (Hasta Pustaka Santosa) mudah-mudahan Mbak betah, kerjanya berangkat jam 7 pagi, pulang jam 4 sore.

Mi, Sepatu Amy yang Bata dipakai apa enggak? kalau enggak mbak mau pakai. Soalnya kerjanya harus pakai sepatu. Mbak pertama kerja 1 Agustus.

Sudah dulu ya...Mi, lain waktu bisa nyambung lagi.

Dari Mama

Wassalamualaikum Wr Wb.

Di tulis apa adanya.
Kenangan yang menguatkan.

Keputusan

Kenapa Eza Qq senang sekali bermain pasir. Karena menyenangkan jawabnya. Pasir itu seperti gumpalan mimpi yang setiap butirnya mampu mewujudkan setiap detil mimpi. Eza Qq bisa berjam-jam memainkan pasir dalam rentang waktu yang tak terhingga. Kalau di stop kegiatannya, maka wajah mereka akan pundung lalu menyebut ayah: "ayah begitu, ayah jahat, apa-apa nggak boleh, sama kayak bunda." Maaf nak ayah terpaksa memberhentikan kegiatan kalian karena waktu sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB, sesuai dengan kesepakatan yang kita buat.

Kamis, 07 Februari 2019

Murid Yang Hebat

Harap cemas sambil menunggu kepastian. Pagi yang ceria adalah Kesederhanaan sikap yang selalu dapat di cari kawan seperjuangan. Tak pernah lelah untuk mencari cara agar solusi masalah dapat terselesaikan dengan bijak.

Walau rintangan adalah problem kehidupan, ia akan senantiasa mencari cara untuk bertahan. Kalimat kebaikan selalu ia panjatkan agar murid menjadi hebat mencari jalan, "memilah-milih" masalah hingga menjadi mahir dalam problem solver, setiap ada masalah tak pundung menghadapinya, tapi pantang memunggunginya.

Senyum mengembang setelah badai menerjang, sikap antipati adalah pengecut. Seburuk-buruk pengecut adalah yang lari dari kenyataan dan menyalahkan sekitar, tuntunlah dengan bijak meski tegas adalah perisai, agar bijak menjadi aturan yang dapat terintegrasi dengan baik. Tanpa menimbulkan guncangan psikologis terlalu dalam.

3. Sepeda Onta


Sepeda Onta melaju menembus jalanan sepi desa Kaligondang. Di belakangnya ada seorang wanita yang tengah membonceng sambil memeluk pinggang Umar. Suasana masih gulita, mereka berdua di temani oleh bintang dan rembulan. Dingin sekali, ini musim kemarau yang panjang. Bunyi khas dari roda yang terus bergerak menciptakan alunan nada yang harmonis.

Melewati persawahan dan bulak panjang mereka sesekali berpapasan dengan para pedagang yang ingin berjualan ke pasar terdekat. Gerobak penuh muatan sayur dan mayur sedang di jalankan oleh seorang laki-laki paruh baya yang terlihat kekar. Umar menyapa sebagai bentuk kepercayaan sebagai sesama pedagang.

Pukul 5 pagi Umar dan istrinya sampai di pasar. Umar pamit untuk melakukan kegemarannya berkeliling kota Purbalingga sambil menikmati denyut nadi kehidupan sampai keletihan mendera lalu ia akan kembali menjemput istrinya setelah matahari menghangatkan punggungnya. Tangan kanan Umar membelai lembut stang sepeda. Sayang ia harus membagi kenyamanan dengan terus berpacu dengan kehidupan. Kehidupan tak selalu mulus ada saja cacat yang menguji setiap detiknya. Kita tak bisa melawan kejadian yang sudah terjadi, itu bagian dari penguatan mental agar tak mudah tenggelam dalam arus penghinaan, fitnah, iri, dengki bahkan makar-makar yang menyakitkan. Salah satu tetangga yang punya profesi yang sama dengan Umar dan Istrinya selalu membuat rekayasa yang menguras  kesabaran.


Seperti kemarin pagi, ketika sang tetangga mengawali paginya dengan menyindir Umar sebagai lelaki kere, miskin, dan pendatang haram. Umar gondok, hatinya terbakar, Umar melakukan hal di luar dugaan, yang membuat istrinya ingin tertawa. Sepasang suami istri itu dapat kentut besar, besar sekali hingga dapat menerbangkan seekor kupu-kupu. Sepasang suami istri yang punya kebiasaan makar dengan makian itu dapat suara kentut yang membahana. Umar membalasnya dengan cara yang aneh. Kurang sopan tetapi lebih baik dari balas menghina, sang tetangga, couple, sepasang suami yang gemar menciderai Umar dan istrinya ketika berangkat ke pasar.

Tapi pagi telah menghangatkan hatinya yang terluka, terlalu mahal untuk berpikir ulang membalasnya, bagi Umar sang waktu adalah sang pembalas terbaik, ia tak perlu melakukan, hanya menghabiskan energi saja, mesin waktu terus bergulir, Umar akan bereaksi dengan hal-hal besar, membesarkana anak dengan cara lurus, bukan cara menguntit atau menipu, misinya besar, kata-katanya mujarab. "Nak, ayah tak mewarisi harta melimpah, tetapi ayah berusaha mewarisi sebuah ilmu dengan cara kalian menuntut ilmu sampai liang lahat." Konsepnya sederhana tapi sangat membumi.

Istrinya menunggu di bawah pohon Cheri, sambil menggendong Rinjing yang kosong, Tape yang dibuatnya mampu menyihir para pelanggan untuk memborong lebih banyak dari biasanya. Sebagai istri, Gina tahu watak Umar sampai hal-hal yang kecil. Senyum lebar Gina menyambut Umar ketika lelah mengayuh sepeda onta sampai ke tujuan yang ia sukai.

Umar memarkirkan sepeda onta dan duduk di samping Gina. Teh hangat dan Ketan bintul yang Gina sediakan mampu mengusir segala kedengkian yang ia terima dari sorot mata para pendengki." Ayah tak capai dan bosan berkeliling sepeda." Gina bertanya sambil mengunyah ketan bintul.

" Ayah tak pernah bosan untuk mengayuh sepeda onta ini, mungkin takdir yang akan memisahkan sepeda ini dengan ayah."

" Ini baru awal." Kata Gina.

" Ya, kau benar. Selalu awal bukan akhir, karena tak ada akhir kalau tak ber-awal."

Mereka berdua beranjak dan pulang. Gina membonceng di belakang. Tangan kanan Gina memeluk erat pinggang Umar. Keduanya pulang untuk menata ulang sejarah. Sejarah harus dicipta bukan menunggu sejarah. Keduanya terus berkelindan dengan nasib. Bagi Umar, nasib adalah titik-titik usaha tak kenal lelah untuk menciptakan takdirnya sendiri. Karena semua mahluk di atas bumi sudah ada rezekinya, tinggal kita mencari dengan garis yang telah ditentukan. Soal banyak sedikit tak jadi soal. Umar meyakini, bahwa sang penggenggam langit dan bumi menyukai proses bukan hasil. Karena proses adalah bagian dari garis-garis nasib, sedangkan hasil adalah bonus dari proses.

Sampai di rumah di sambut tawa riang anak-anak. Tawanya selalu saja merobohkan lelah hingga berubah energik, bola mata anak-anak menanti keputusan yang akan menjawab semua kegelisahan waktu. Sang anak adalah pewaris sejarah Umar dan Gina. Sang nenek tersenyum dari jauh, menatap cucu, anak, dan menantu punya kesamaan dalam menangkap takdir. Sejarah mestilah di buat, agar jejaknya tak lenyap di atas batu nisan.


Selasa, 05 Februari 2019

Respon

Harusnya melawan ketergesa-gesaan dengan cara yang elegan. Mendadak Arif adalah kebijaksanaan yang strategis, biasakan beradaptasi dengan cara spontan. Karena akhlak adalah respon spontan terhadap sesuatu.

Cara baik tapi melawan arus komitmen adalah bentuk jumawa atas kerjasama tim yang telah di bangun solid sejak pertemuan awal. Orang kaya baru tapi miskin respon adalah bentuk paripurna dari minimnya akhlak manusia

Mengalahkan diri sendiri dari terbawa arus suasana membuat orang lain gugup untuk menerjemahkan persona yang humble dan otentik. Hasilnya kecepatan respon mengalahkan rupa-rupa ego yang merongrong wibawa.

Minggu, 03 Februari 2019

JURUSAN IPS

Kaligondang, 5 September 2001

Menemui Adikku
Ami di
Tempat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, Shalawat mudah-mudahan tetap tercurah untuk Nabi Muhammad Saw dan kepada kita umat Islam. Dan keluarga di Jawa dlm keadaan semua dan nenek di Selanegara juga dlm keadaan sehat pula.

Untuk selanjutnya, mama mengabarkan kalau adik Sugeng sudah naik kls III dan Warto juga sudah daftar ke MAN bareng sama Sugeng.

Dan mengenai SPP Suwarto belum jelas. O...iya membuat Warto 30.22 dan Warto sudah mantap mau sekolah di MAN. Mi, mama bilang terserah Ami saja kalau Ami bantu mama, mama seneng, kalau enggak bisa nggak apa-apa, pokoknya terserah Ami...

Mama berdoa dari jauh, mudah-mudahan Ami sehat selalu, dan banyak Rizki jadi bisa bantu-bantu adik sekolah. Mengenai sepatu udah ada (masih baik). Jadi pokoknya kata mama, terserah Ami aja, mau bantu adik-adik mama senang bisa meringankan beban mama, kalau enggak apa-apa, o...iya mi...Bapa kirimnya bulan ini 400 ribu. Mengenai Ari Purwanto .. sekarang udah lucu sekali.. pintar ngomong.

Kira-kira itu aja Khabar dari mama.
Salam sayang
(Dari mama, mbak & adik-adik, juga Ari, Kak Risman)

NB: Sugeng udah ambil jurusan IPS. Sugeng rminta saran, baik apa enggak ambil jurusan IPS.
Sebuah surat tertulis apa adanya.  Kenangan yang menguatkan.

Upgrade Kompetensi

BABAK 73
Belajar adalah proses. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang yang ingin menambah wawasan dan pengembangan diri, sangat rugi bila setiap waktu yang kita gunakan dan habiskan tidak menjadi sarana perbaikan diri sekaligus upgrade kompetensi. 

Kata wajib menurut ustaz Adi Hidayat, adalah sampai pada taraf memahami. Jadi tidak sekadar tahu, bahkan naik pada level mahir, ilmunya bisa memposisikan dirinya sebagai pembelajar terus menerus dan juga sebagai pengamal tiada henti, portalnya yakni Allah menjemput dalam kondisi terbaik. (Tambahan penulis)

Belajar bukan hanya dari buku, tetapi juga bisa dari pengalaman, kejadian, dan fenomena alam yang menjadi sarana belajar tak terbatas. Kalimat melegenda yang akrab di telinga: " Experient Is The Best Teacher." Closing-nya adalah ilmu apapun ujungnya adalah menjadi sarana mendatangkan kedekatan kepada pengenggam langit dan bumi, yakni Allah Swt. 

Bisa digambarkan misalnya, melihat pribadi yang memiliki kecerdasan tinggi, kita terpacu untuk bisa mengambil inspirasi darinya. "kenapa dia bisa, kok saya ngak." Membenci kebenaran berarti kita berhenti untuk belajar, sama saja kita jumawa. Karena difinisi mutlak arogan adalah menolak kebenaran dan mencaci persona pribadi. Ilustrasi lain misalnya, pertengkaran yang secara "telanjang" di publish secara sengaja atau rekayasa. Bertengkar adalah definisi paling jelek dari komunikasi, menandakan kemungkinan masih sibuk mempertengkarkan perbedaan. Karena banyak perbedaan yang menghasilkan keindahan, kegembiraan, kedamaian. Allah menciptakan manusia memang dalam bentuk yang berbeda dalam arti fisik, tetapi banyak kesamaan dalam hal nilai. Meskipun berbeda keyakinan.

Kedekatan manusia dengan sang penggenggam langit dan bumi membuat keyakinan bahwa hanya Dia sang Maha yang terangkunm dalam seluruh dimensi kecerdasan. Bentuk otak, untuk menghasilkan kemampuan menyimpan data lama dan baru, juga anatomi tubuh manusia adalah media paling tepat berpikir. Sikap arogan hanya akan menunjukkan bahwa ada hal  terbatas yang sulit dijangkau oleh akal sehat, soal kematian, kapan turunnya hujan, jodoh, adalah beberapa kasus kehidupan yang manusia paling brilian pun tak mampu memecahkan misteri Ilahi. Sombong hanya akan memperjelas kedangkalan cara berpikir tentang sesuatu, tak membekas bila melihat keajaiban Tuhan secara kasat mata. Belajar dan berpikir adalah satu paket yang terus abadi.

Rezeki tidak hanya materi, tetapi kefahaman dalam mengolah peristiwa adalah bentuk rezeki yang Allah berikan secara cuma-cuma. Jadi rezeki, anak berbakti, Imu bermanfaat, dan amal long life, adalah bentangan makna tentang definisi keberkahan.

Belajar juga konsisten, karena konsisten mendatangkan kefahaman secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Gagalnya kefahaman adalah terlalu meremehkan campur tangan Allah dalam memberi keberkahan. Terlalu mengajukan akal sebagai jalur utama untuk memahami sesuatu adalah kedangkalan lain. Motif yang terselubung, dibalik untuk apa kita belajar hingga mengurangi timbangan pamrih yang sering orang gunakan untuk berlindung dari tengiknya pekerjaan dunia. Lalu ajal datang secara tiba-tiba hingga tak sempat menambal kesombongan yang terlanjur berkarat. Di sisi lain, ada tipe otak yang selalu berpikir untuk belajar memaham-mahamkan sesuatu agar tidak terjebak dalam stigma jumud, kebenaran terpancar di wajahnya sampai malaikat maut menyapanya di penghujung usia.

Motif yang lurus (niat) adalah berkah dalam belajar. Soal dapat pekerjaan perlente atau pekerjaan tak berkelas tak menjadi soal untuk terus berpikir, agar belajar bijak memahami sesuatu. Kalau kuliah menjadi motif utama dalam mendapatkan kemudahan dalam menduduki posisi penting dalam pekerjaan, maka proses belajar berhenti sejak dia duduk di bangku kuliah pertama kalinya. Komitmen awal menentukkan sejauh mana lompatan kita ketika belajar. Lalu menjadi sangat berhati-hati karena merasa ada kamera ihsan yang terus coba dipertahankan, meski harus jatuh bangun bangkit lagi. Hakikat belajar adalah mendatangkan rasa khouf dan Raja, semakin berilmu semakin hitung-hitungan dengan jejak rekam Malaikat Rakib Atid jalankan.

Tak jadi soal, ketika sarjana hukum menjadi seorang pendidik, karena pendidikan bukan mutlak menjadi wewenang ilmiah orang-orang bertitel sarjana pendidikan. Karena mendidik bukan soal titel tetapi soal kapasitas, kompetensi, loyalitas, kecakapan, tanggung jawab, dan lain yang setara, soal teknis mungkin saja menjadi wilayahnya. banyak hal yang menuntut kita berpikir sebaliknya (Logika Terbalik). Kalau masih menyangkal, kunjungilah satu lembaga pendidikan, maka heterogen kesarjanaan menjadi sangat harmonis, satu sama lain saling melengkap, bersatu padu menjadi pendidik heroik.

Tabuhlah genderang perang dengan segala hal yang melunturkan cahaya. Karena ilmu adalah lentera, sinar, cahaya, yang bisa meredup kapan saja tanpa menyisakan barang sedikitpun. Di runut apa akibantnya, karena terlalu menggampangkan untuk membungkam cahaya, hingga gelap menyelubungi nurani. Wilayah kebenaran dan keburukan menjadi remang-remang. Bukalah pintu cahaya agar gelap tak mampu bernaung hingga para pembisik kebatilan merasa frustasi.

Hal lain dalam menggenggam pikiran adalah belajar menyemangati diri sendiri, menyobek kemalasan, mengubah kebiasaan, tidak mudah putus asa merupakan bentuk kemauan yang tinggi dalam menciptakan panorama belajar yang dinamis.


Tertulis 24 Desember 2008, Pukul 20:03 WIB
Di tulis ulang 2 Februari 2019, Pukul 12:13 WIB

SEPATU BARU

Kaligondang 2 September 2001


Assalamualaikum Wr Wb

Kepada:

Yts Kak Sutarmi di Ciputat

Dengan ini kami mengabarkan bahwa keluarga di sini baik2 saja dan sehat dan serta dalam lindungan Allah Swt. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw, tak lupa semoga kak Ami selalu dalam keadaan sehat pula, dan tak ada kekurangan sesuatu apapun.

Oh ya kak, sepatunya sudah sampai ke rumah (Kaligondang) dan sepatunya juga pas di kaki, terimakasih ya kak atas perhatiannya dan pemberiannya. Semoga saya kelak dapat membalas yang lebih baik dan lebih bagus.

Kak, sekarang uang SPP di sekolah naik Rp 2000 sehingga jadi Rp 20000/bulan. Untuk Warto Rp 22000/bulan.

Ini kak biasa ada sedikit nasihat buat kakak semoga berkesan di hati

" Hidup itu tidak pasti kadang kita di bawah kadang kita di atas. Jadi yang pasti kita jangan pesimis walaupun sekarang kakak lagi berjuang untuk kesuksesan, mungkin di lain waktu kakak bisa memetik hasilnya. Tapi yang pasti kakak lebih tahu dari nasehat yang saya berikan.

Itu saja kak semoga dapat mengobati rasa kangennya.

Sekian.....

Wassalamualaikum Wr Wb.

Dari Adik Sugeng


Di tulis apa adanya, kenangan yang menguatkan.

MINTA TOLONG

20 Juli 2001 


Maksud kedatangan surat ini saya memberitahukan bhw keluarga di sini dalam keadaan sehat walafiat, dan semoga mbak di sana juga dalam lindungan Allah Swt.

Mbak gimana rasanya kuliah, enak apa nggak, kalau enak saya juga kepengin kuliah, tapi pasti kuliah nggak enak karena memerlukan pengorbanan yang besar dan ketulusan serta keihklasan hati.

Terus apa ya Mbak, sulit buat surat, karena baru pertama kali saya buat surat untuk Mbak, dan juga belum pernah nyuratin cewek karena belum punya pacar.

Kalau Mbak nggak keberatan saya minta tolong untuk dibelikan sepatu (2) pasang (saya dan Warto) kemudian dipaketkan, beli sepatunya kapan aja kalau sudah punya duit.

....... dan saya minta maaf karena suratnya singkat, padat, belum begitu jelas, dan sedikit memaksa. Atas perhatian Mbak, banyak banget saya ucapkan terimakasih.

Ini dong ada sedikit pepatah yang memberikan sedikit kemantapan dlm hidup.

" To day better than is yesterday"

( Pasti Mbak bisa ngartiin)

Dari yang kangen dan Rindu.

Hormat Saya


Sugeng Priyanto


Di tulis apa adanya.
Kenangan yang menguatkan. 

Sabtu, 02 Februari 2019

BELAJAR PADA PATRIOT

Teduhnya kedua matamu menyiratkan mental baja, semangat juang tinggi, dahsyatnya deraan yang menerpa kehidupan mu yang dilancarkan oleh tangan-tangan "kasar" lalu lahir ketabahan dalam mempertahankan sesuatu.

Mental baja dan semangat patriot menggambarkan semangat pasukan tempur yang tidak pernah kehabisan amunisi. Hari-hari berisi kualitas tentang tanggung jawab sebagai seorang manusia yang percaya akan Tuhan penggenggam langit dan bumi.

Terbatasnya fisik yang kau punya justru memperlihatkan prestasi yang gemilang kepada dunia bahwa fisiknya yang "kurang" dapat menggetarkan tembok-tembok wajah serta hati yang jauh dari kemanusiaan. Karakter seorang pejuang mampu merobek segala keterbatasan menembus batas-batas kekuatan seorang manusia yang punya fisik normal. Justru kesempurnaan melebihi orang-orang yang sempurna di sekeliling kita.

Orang-orang seperti itu mengajarkan bagaimana kita harusnya berjuang. Kerasnya rintangan terus menghadang. Kegagalan dan keberhasilan pada satu fase kehidupan seringkali melumpuhkan semangat kita untuk berdiri berjuang. Bukannya juga isyarat untuk berhenti berjuang karena kita seharusnya terus berjuang. Tegaknya keadilan terus melaju melalang buana menembus batas-batas geografis.


Dedikasi untuk para Patriot di seluruh dunia.

Salam Berjuang.

Jumat, 01 Februari 2019

Pagi

Cahaya masih segar, penuh dengan vitamin kehidupan. Embun sejuk menetes dari daun talas lalu hinggap di punggung burung semak. Burung puyuh sedang melakukan gerilya mencari sarapan pagi berikut kudapannya.

Pagi adalah segala rasa tentang kekuatan. Kekuatan untuk memulai dan mengakhiri dengan kekuatan yang sama, sejatinya terkumpul semua perasaan yang dingin akan titik permulaan.

Pagi adalah cakrawala berpikir tentang masa dan ke masa depan, ia akan menjadi lagu legenda yang terus bersenandung terus tanpa pernah bosan walau sekejap. Ucapkanlah kata semangat agar pagi terus bersemayam dalam langkah-langkah hingga berhenti ketika masa telah tiba.