Rabu, 12 Desember 2012

Balapan di Jepang 2011


VALE JATUH CASEY NAIK PODIUM

Pulang kerja mengajar, rasanya badan lumayan capek. Aku duduk sebentar di kos yang “cukup” luas bagiku yang masih buluk alis bujang lapuk ( hus…jangan sembarang ngomong, omongan itu doa lho). Dinding kamar yang bercat kuning tua membuatku terasa nyaman dengan di temani rak-rak buku yang kulihat tertata rapi ( cie..promosi ya, apa muji diri sendiri). 

Oh ya…hari ini kan hari Minggu. Wah bakalah seru nieh Moto GP. Hari ini adalah GP Motegi Japan seri ke 15. Pole Position tadi malem menempatkan Casey Stonner sebagai jawaranya. Sementara jagoanku Vale berhasil menempati posisi ke Tujuh. Posisi yang menurutku cukup bagus mengingat musim 2011 Vale bukan lagi di Yamaha. Tapi pindah ke Tim Ducati, tim yang merupakan kampung kelahirannya. 

Waktu Vale masih sama Tim Yamaha (2010), Posisi masih menjadi Rival yang kuat bagi Casey Stonner asal Australia membalap bersama Tim Honda yang tahun lalu masih bergabung dengan Tim Ducati. Sementara Jorge Lorenzo pembalap asal Spanyol membalap bersama Tim Yamaha. Sedangkan Pedrosa asal negeri matador membalap bersama Tim Honda. Keempat pembalap sering mendapat julukan dari sudut pandang Trans 7 yaitu Fantastic Four karena sering jadi rombongan pertama dalam pertarungan para Rider. Keberadaan Ben Spies pembalap Asal Amerika yang jebolan juara dunia asal Superbaike juga patut di perhitungkan. Kini musim 2011 Ben Spies tidak lagi tergabung dalam Tim Satelit Yamaha, tapi langsung dari Pabrikan Yamaha. 

Tahun 2011 di Moto GP juga kedatangana Muka baru yaitu Marco Simonceli pembalap yang sekampung sama Vale. Pembalap ini kerap menjadi momok yang “menakutkan” bagi pembalap-pembalap lainnya. Karena terkenal liar dan sulit di kendalikan. Ilegal Manuver yang di lakukan oleh Marco terhadap Dani, membuat Dani Absen beberapa seri karena patah tulang pundak. Imaje seperti ini nampaknya kurang menguntungkan bagi Marco.  

Tahun 2011 juga merupakan tahun yang cukup fenomenal bagiku yang menggandrungi balapan motor ber CC besar. Para Rider juga pada pindah Tim. Vale bersama Ducati, Casey bersama Honda, Jorge Lorenzo masih betah sama Yamaha, dan Dany bersama Honda. Pembalap lainnya juga mengalami hal yang serupa. Tahun ini juga para Rider masih menggunakan Motor berkapistas 800 CC, tapi “perang” sesungguhnya baru di mulai.  Tahun 2012  para Rider akan di “manjakan” dengan Motor berkapasitas 1000 CC.  pasti bakalan seru!. ( Cie-cie…, jadi pengamat nie.).

Di tahun ini pula, Vale sedang diuji kesabarannya sebagai seorang Rider sejati. Vale sangat mengetahui hal ini. Motor yang ditungganginya belum terasa sejiwa dengannya. Motor Ducati GP 11 susah untuk dikendalikan terutama untuk diajak belok terasa sangat susah. Hal ini di akui tidak hanya oleh Vale tapi juga oleh rekan-rekan setimnya sebut saja Nicky Hayden. Vale juga sering gonta-ganti mesin untuk mendapatkan Set Up motor yang pas baginya. Hal ini membuat bingung para kubu Ducati karena bakal kehabisan mesin baru. Selain jago ngebalap Vale juga pintar nyeting motor agar pas diajak negbut dan tetap Strong melaju, sehabis dari tikungan. Bener-bener keren…

Ujian Vale tidak dari dirinya sendiri tapi juga dari dari tunggangannya. Kejadian di GP Motegi Japan menjadi salah satu ujiannya. Para pembalap sudah menyalakan mesinnya… grung-grung-grung…, lalu lampu merah menyala. Para pembalap melaju saling mendahului satu sama lain, tak terkecuali Vale. Tapi nahas di tikungan pertama Vale tidak bisa mengontrol motornya dan akhirnya jatuh dan keluar dari lintasan. Ehmm sayang tapi itulah balapan…

Posisi memimpin sekarang adalah Casey Stonner di ikuti Dany posisi 2 dan Jorge Lorenzo posisi 3.  Dominasi Honda atas Yamaha, Ducati, dan pabrikan lainnya kelihatan menonjol sekali. Ini dibuktikan waktu Casey sempat kehilanngan control dan keluar dari lintasan pada pertengahan lap. Tapi  kejadian itu tidak membuat Casey mundur. Casey yang pernah jadi juara dunia bersama Tim Ducati tidak menyerah begitu saja. Tertinggal cukup jauh dari Rider lainnya Casey menggeber habis tunggangannya dan berhasil menyalip pembalap-pembalap lainya yang ada di depan. Alhasil Casey berhasil naik podium urutan ke tiga. Dominasi Honda memang bener-bener keren…

Selasa, 11 Desember 2012

kejutan hidup

semua manusia yang hidup di muka bumi ini pasti telah mengalami kejutan-kejutan hidup, baik itu indah ataupun senang. Masing-masing person punya cara untuk memaknai kejutan hidup itu dengan cara yang berbeda. Ada juga yang merespon dengan pandangan terbalik. Maksudnya respon apa yang di tanggapi oleh kita setiap kejutan itu hadir atau muncul secara tiba-tiba dengan tidak biasa.

Misalnya, sepatu yang begitu kece dan mantap di pakai, pokoknya kalau ngga pake sepetu itu, rasanya kurang percaya diri. setelah beratahun-tahun memasebagian hal yang kita senangi atau yang kita kagumi sepanjang hari tiba-tiba hilang di gondol maling. kalau hal ini terjadi lakukanlah inter journey lebih lama, karena bisa saja kita jarang berbagi.

kejutan besar misalnya salah saudara kita ikut jadi korban kecelakaan pesawat terbang, dan jasadnya tak bisa utuh untuk di makamkan. rasa sedih karena kehilangan itu boleh-boleh saja. Akan tetapi kita harus keluar dari keterkejutan itu agar bisa menatap hidup lebih mantap.

kejutan hidup yang kita alami bukan sekedar rentetan hidup semata, tetapi semua itu untuk membentuk manusia seutuhnya. tidak cengeng dalam menghadapi setiap kejutan yang hadir pada setiap perjalan hidup manusia. setiap kejutan yang ada akan membantu kita mencapai level tertinggi. yaitu berjiwa besar dalam menghadapi setiap kejutan yang ada.

pilihan hidup

manusia di lahirkan ke muka bumi dalam keadaan sebaik-baiknya. Tuhan menciptakan manusia dalam kondisi puncak kesempurnaan. ada akal, pikiran, insting, feeling, dan sejenisnya. semua perangkat itu tidak lalu menjadikan manusia berjalan seenaknya di muka bumi. ada pakem-pakem hidup yang harus di hormati, ada norma yang harus di jalankan. pilihan hidup manusia selalu terbentur dengan ego dan ke akuan manusia di muka bumi.

sejatinya pilihan hidup manusia yang benar adalah berjalan di bawah bayang-bayang kepatuhan kebaikan. kepatuhan kepada kebaikan yang akan berimbas pada perjalanan hidup manusia...

Metamorfosa


Bermula pada nurani
Bergerak pelan…
Mendobrak, menggedor dari dasar hati
Mencampakkan sisi-sisi kerapuhan
          Terbangun ia dari mimpi
          Pulihlah ia,  mulai mengisi
          Berjalan.. merayap  denyut-denyut nadi
             Mengalirlah pesona-pesona jiwa
Sinar wajah mulai putih
Gerak-gerak jiwa mulai terarah
Karat-karat kini memutih bersih
Mengkilat..menerangi ruh yang merekah
          Kesenduan, kini merekah senyum
          Gersang, kini sedingin embun pagi
          Buta, kini kuat mencengkram tongkat
          Sekarang, ia indah menawan
Seindah rembulan malam
Menyelusup kedasar sukma
Oh…sejuknya sukmaku.

Pesona


Tercipta dari pesona jiwa
Mungkinkah datang dengan sendirinya
Tanpa di iringi lelahnya hati
Tanpa kerikil tajam yang menyakiti
          Oh..ternyata ia susah
          Menggenggamnya setengah hatipun susah
          Cermin diri yang tak kokoh
          Ia harus mencengkram kuat
Sepertilah logam yang di panaskan
Sepertilah buih yang tak tertahankan
Ia hasil kreasi jiwa yang melelahkan
Menahan hati…
          Dari membuncahnya kegilaan dunia
          Dari pujian yang mengkristalkan besar kepala
          Tempaan hidup yang membaja
          Ia tahu hidup yang sesungguhnya
Tanpa basa basi ia jejaki hidupnya
Tanpa dengungan hati yang memusingkan jiwa
Hanya selintas segala arah di hatinya
That it’s Amazing….
          Tak pernah ia terlena dengan sanjungan
          Di benaknya nama Tuhan-Nya tertanam
          Menjelang mimpi, mata terpejam
          Memaafkan segala kedengkian
          Damai hati berjumpa di pembaringan…    

Senin, 10 Desember 2012

10 Desember

Hemmm rasanya perguliran waktu begitu cepat. tak terasa kita memasuki tanggal yang begitu penting dan patut di apresiasikan. hari ini tepat tanggal 10 Desember sebagai hari Hak Azazi Manusia seluruhnya. tanpa tendensi apapun, seharusnya kita bernostalgia ke masa lalu sejenak lalu lihat sekitar hidup kita. baik saksi atau hanya mendengar berita dari TV ada seorang nenek di sidang di pengadilan, gara-gara mencuri buah semangka, atau buah-buah yang lain. lalu kemudian berteriak junjunglah Hak Azazi Manusia setinggi-tingginya.

Memang kata-seharusnya- paling cocok di ungkapkan di negeri kita tercinta Indonesia. sektor pajak mengalir deras tak terbendung keuangannya, sektor domestik, sektor indrustri, bahkan sektor-sektor pedagang di trotoar pun kena pajak. lalu duitnya kemana ya..., kalau mau alibi ya bisa aja. dan silahkan saja, tidak ada yang melarang untuk beralasan. tapi semakin banyak alasan terkadang bisa jadi akan mempertegas kesalahan.

para sektor indrustri domestik seharusnya juga menghargai Hak Azazi Manusia dalam bentuk mencintai lingkungan dengan lapang dada, dan tidak ada resistensi apapun. apalagi indrustri dalam sekala besar, seharusnya juga menghargai HAM sekitarnya. tidak kemudian membanjiri sungai-sungai dengan sisa limbah yang berwarna Pelangi. kasihan lah warga tidak menikmati Hak Azazi Manusia sedikitpun. mereka mandi, nyuci, minum dari sungai yang tercermar berwarna Pelangi. entah di mana nurani...

Lalu kalau anda penikmat jalan Ibukota Jakarta, rasanya sulit untuk jalan di trotoar. ada yang di jadiin lapak dagang, pelintas jalan kaki susah untuk melangkah. jangan heran kalau ada Ibu-Ibu marah-marah karena Hak nya sebagai pejalan kaki di gunakan untuk motor.

Mestilah siapapun itu asal mansuia beradab, paham betul akan keberlangsungan hidup tanpa cara dan tujuan. tanpa orientasi menelan darah saudaranya sendiri...10 Desember mestilah di hargai tanpa tendensi tertentu dan intrik tertentu...
 


Sometime You Win - Sometime You Lose

Suka atau ngga suka, percaya atau tidak seorang Manny Pacquiao petinju asal Filiphina mampu di "kanvaskan, pada ronde ke tiga dan di susul telak oleh pukulan petinju asal Meksiko Juan Manuel Marquez. mungkin para fans tidak percaya akan kekalahan Many Pacquaio termasuk sebagian besar penduduk Filiphina. tapi itulah hakikat pertarungan dalam satu arena tinju khususnya dan umumnya pertarungan lain di kompetisi olahraga manapun.

Kemungkinan besar pertarungan mereka berdua akan kembali di lagakan. entah itu persoalan diut, gengsi, atau tekanan "politik" lainnya. kalau tidak begitu, para skenario tinju dunia tidak akan mendapatkan apa-apa. apalagi pertaruangan mereka dihadiri oleh 16 ribu penonton. apa itu tidak menguntungkan. pertaruanga mereka berdua memang menjadi magnet, tetapi jangan lupa apa sebenarnya pertaruangan mereka berdua terus saja di elu-elukan. kalau mau jujur, kita seharusnya kasihan melihat mereka berdua berjibaku memukul dan di pukul, bila salah satu dari mereka kalah. kita hanya memaki yang satu lalau memuji yang lain, dan sebaliknya.

Padahal di belakang mereka, mungkin mereka berdua merasa ada tembok besar yang menghalangi mereka untuk tidak berhenti bertarung. hal ini mungkin mereka sadari berdua. baik Manny ataupun Manuel, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. selain mengikuti jadwal pertarungan demi pertarungan, berkacalah pada petinju legenda dari ras yang sama sekali tidak di kehendaki oleh ras kulit putih. yaitu Muhammad Ali yang mampu merobek GAP antara kulit Putih dan Kulih Hitam. apa yang di dapat olej Petinju Muhammad Ali setelah akhir masa tuanya. sebagai penikmat tinju kadang saya merasa amat belas kasihan sama mereka. saya merasa susah mengungkapkannya.

Tapi setidaknya pertarungan adu pukulan antara Manny dan Manuel, menyisakkan pelajaran buat semua manusia. ada kata-kata menarik dari Manny bahwa SOMETIME YOU WIN AND SOMETIME YOU LOSE, Manny mengatatakan dengan jujur dan jantan di depan kamera. dalam kacamata tinju seorang Manny telah memahami suatu pertaruangan.

Nah...dalam kehidupan sehari-sehari kata-kata itu selalu punya hubungan satu peristiwa ke peristiwa lain. dalam keterdesakan juga ada kalanya kita bisa keluar sebagai pemenang, atau juga keluar mengakui kekalahan. semuanya terus bergilir. karena itulah hidup, semakin paham akan hidup semakin mengerti untuk apa kita "nongkrong" di Muka Bumi....

Minggu, 09 Desember 2012

Penghianatan

Oki memandangi jam klasik hadiah dari Almarhum Ibunya yang  masih bisa bertahan              menempel di dinding kamar kontrakkannya. Jam ini merupakan pelipur lara bila rasa kangennya membuncah. Sambil menyusui bayinya yang dari jam 2 malem itu tidak bisa tidur dengan nyenyak. Oki terus memperhatikan jarum jam yang mengayun terus tanpa lelah. Jam klasiknya tetap pada perfoma puncak.

Dengkuran Harry malam ini belum terdengar. Sebagai  istrinya Oki paham betul kalau suaminya sampai malam ini masih terjaga dari tidur. Beberapa kali Harry mengganti posisi badan agar bisa tidur. Oki hanya memperhatikan saja, rasa gelisah yang di rasakan oleh suaminya. Karena dirinya sedang sibuk untuk meninabobokan bayinya yang berjenis kelamin laki-laki ituOki sedikit merasa lega, karena bayi yang baru berumur 40 hari itu sekarang pelan-pelan mulai tenang dan nyaman menikmati apa yang sedang di berikan oleh ibunya. Bayinya di goyang-goyangkan agar lebih nyenyak tidur.

Sebuah tangan menyentuh pundak Oki yang kukuh. Oki lalu menoleh ke arah suaminya yang memperlihatkan wajah penuh beban. Oki yang sudah curiga akhir-akhir ini dengan kelakuan Harry sudah siap untuk menghadapi resiko yang menyakitkan sekalipun 

“Ada apa Mas. Mau di bikinin kopi atau teh.” Oki membalas sentuhan pundaknya dengan alasan penghargaan atas nama cinta. Walau cinta Harry belum di rasa tulus dan nyampe ke hati Oki.

 “Nggak usah, terimakasih. Ada yang mau aku bicarain  sama kamu Ki,” Harry masih duduk terpaku di depan Oki.

“Apa itu Mas Harry.?”. jawab Oki yang masih setia dan menunggu apa yang akan di bicarakan malam-malam begini.
            
“Aku pengin nikah lagi Ki,   sudah 3 bulan ini wanita yang ingin ku nikahi ini ternyata sudah hamil 2 bulan. Dengan Wajah Innocentnya Harry itu ternyata telah menghianatinya. Omongannya memang lembut, tapi kelakuannya amatlah busuk. Begitu batin kecil Oki berkomentar.

Oki seperti kena strika 200 watt. Sedangkan kepalanya seperti terkena cairan timah yang mendidih, dan hatinya seperti di cincang dengan silet beracun. Apa yang dikhawatirkan oleh dirinya ternyata terbukti juga. Keluarga besar Harry sudah memberi sinyal kepada Oki sewaktu pernikahan dirinya berlangsung. Entah alasan apa  Ibu Mertua membisikki telingannya ketika memberi ucapan selamat.

“Semoga awet ya pernikahannya.” Bisik Ibu Mertua di telinga Oki yang sedang bahagia. Mendengar ucapan itu, hatinya sedikit tersentak. Tapi rasa bahagia yang sedang di rasakan oleh Oki mengalahkan warning dari Ibu Mertuanya. Karena sebagai wanita Invalid mendapatkan laki-laki normal yang gagah adalah sesuatu yang sangat membahagiakan. Kini mendengar kejujuran Harry yang telah selingkuh dengan wanita lain. Oki seperti terbuka mata hatinya, kalau Harry memang laki-laki yang teramat brengsek.

Setelah mengatakan tentang wanita yang akan di nikahi setelah hubungan haram itu. Harry meninggalkan Oki yang sedang duduk terpaku seperti vampir terkena kertas rajah. Wajahnya di tutupi dengan kedua telapak tangannya yang kuat akibat bertahun-tahun memegangi kruk. Dadanya membara mendengarkan ucapan Harry yang tega telah mengkhianati ketulusan cintanya.

Oki ingin berteriak sekencang-kencangnya. Tapi ia menahan diri. Tangisan yang histeris malah akan menimbulkan kepanikan penghuni kontrakan di sebelahnya. Oki ingin menikmati sendiri duka laranya yang sekarang berada di puncak penderitaan. Dalam ruangan kontrakkan yang sempit. Oki menangis lirih, ia tahan sekuat tenaga agar tangisannya tidak pecah. Inilah kenyataan pahit yang harus Oki alami.


Satu  bulan kemudian.

Oki tidak sanggup lagi menahan gejolak penghianatan yang di lakukan oleh Harry. Oki kemudian menelepon keluarga besarnya di Solo. Oki ceritakan tentang perselingkuhan yang di lakukan oleh suaminya sendiri. Semua keluarga besarnya di Solo sangat terpukul mendengar kabar retak keluarga yang baru dibinanya. Dari keluarga besarnya di kirimkan Hasan, adik Ayah Oki untuk menenangkan biduk rumah tangga Oki.

Satu hari kemudian sampailah paman Hasan di Jakarta. Tepatnya di kontrakannya yang petak tiga. Paman Hasan Mendapati keponakannya banyak murung dan tidak semangat lagi untuk beraktivitas. Oki ceritakan kabar perselingkuhan Hary dengan wanita lain. Paman Hasan mendengarkan dengan seksama.

“Kamu harus kuat Ki..., inilah mungkin cobaan paling berat yang sedang kamu alami. Kuncinya kamu harus tetap dekat dengan Tuhan.” Paman menasehati Oki dengan lembut.       
  
“Kejadian ini jangan sampai membuat kamu putus asa, kakakmu pernah mengalami dan merasakan sendiri bagaimana pahitnya di khianati oleh suaminya sendiri.” Oki mendengarkan dengan perhatian. Lalu paman meneruskan kembali ceritanya.

“Karena kakak mu tidak kuat menahan kabar perselingkuhan yang di lakukan oleh suaminya. Kakak mu langsung jatuh sakit. Beberapa bulan kemudian, kakak mu di panggil mengahadap-Nya. Semua menyayangkan sikap Kakakmu, yang tidak bisa menerima kenyataan yang ada. Akhirnya penyakit kanker datang menyerang tubuhnya. Ini mungkin salah satu dari penyebab meninggalnya kakak mu itu.” Paman Hasan menceritakan kisah itu dengan wajah mendung.
            
Malam semakin pekat. Perjalanan dari Solo membuatnya tampak kelelahan, apalagi harus bercerita hal-hal yang menyedihkan yang di alami oleh keponakannya sendiri. Paman Hasan minta istirahat di kamar tengah dan meninggalkan Oki sendirian di kamar depan yang serba sama ukurannya.

Oki mendengarkan kisah itu dengan seksama. Walaupun Oki pernah mendengar kisah itu saudara-saudaranya. Tapi mendengarkan sendiri dari lisan paman membuat Oki berjanji pada dirinya sendiri kalau penghianatan berupa perselingkuhan yang di lakukan oleh Harrry tidak akan membuat lumpuh dan patah semangatnya.


Jari kukuh Oki sedang menekan tombol telphone selulernya. Beberapa saat kemudian terdengar dialog yang mencengangkan. Setelah berbasa-basi sebagai mantu kepada Ibu mertuanya. Kemudian terjadilah dialog yang membuat hati Oki semakin sedih dan kecewa berat sama kelakuan Harry, juga sama dirirnya sendiri yang tak peka dengan kelakuan dan gelagat suaminya sendiri.

“ Lho..., Ibu kira kamu sudah tahu kalau Harry itu pernah nikah beberapa kali, dan pernikahannya selalu gagal di tengah jalan.” Ibu mertua kaget ketika Oki bertanya tentang kelakuan Harry yang belum di ketahuinya.

“Saya tahunya, kalau Harry adalah duda beranak satu. Dan soal perceraiannya dengan istrinya yang lama sudah beres.” Oki menjawab pertanyaan Ibu mertuanya dengan perasaan tercabik-cabik.

Kabar itu adalah kabar yang paling menyakitkan yang pernah Oki alami. Perasaan kewanitaanya benar-benar tidak di hargai sama sekali oleh Harry. Sementara Harry menganggap kalau pernikahan itu adalah bahan penelitian yang memusingkan kepala. Kumpul kebo adalah hal yang paling di sukai oleh Harry, tanpa status dan ikatan.

Oki memberanikan diri untuk mengorek lebih lanjut tentang siapa sebenarnya Harry. Laki-laki yang kini masih berstatus sebagai suaminya. Kepada Ibu mertua Oki melanjutkan pertanyaan.

“ Ibu..., Mohon di jawab dengan jujur, saya wanita keberapa yang di nikahi oleh Harry.” Nada ucapan Oki masih sopan, walaupun hatinya sudah runtuh rata. Seperti terlindas buldoser. Ibu mertua yang mendapatkan pertanyaan seperti itu menjadi diam. Kini kebobrokan anak lelakinya benar-benar sudah kelewat batas.

“Mohon maaf Oki, kamu harus kuat mendengarnya. Dulu waktu Ibu membisikimu dengan pernyataan. Rupanya kamu belum paham betul dengan ucapan Ibu.” Ibu mertua ingin mengalihkan pembicaraan.

“Iya Bu..., saya memang telah di bohongi. Tapi saya mohon sama Ibu, agar kelak kematian saya tidak penasaran dan menghantui Ibu.” Oki menakut-nakuti Ibu mertua dengan mati penasaran dan jadi hantu. Oki melakukannya karena terpaksa.

“Baiklah nak Oki..., sebenarnya Harry sudah menikah dengan tiga orang wanita. Tapi semuanya tidak bisa di pertahankan alias gagal. Harry, sudah Ibu anggap mati. Dia telah membuat citra keluarga tercoreng. Ibunya sendiri di bohongi layaknya bocah kecil. Kamu yang kuat ya nak..., berarti kamu wanita nomor empat yang telah jadi korban kebobrokan moral Harry.” Ibu mertua tulus menceritakan.

Mendengar hal seperti itu, lutut Oki gemeteran. Oki buru-buru menutup telphone nya. Setelah mengucapkan terimakasih. Oki duduk selonjoran di kamar kontarakan sendirian. Udara di sekitarnya terasa berhenti. Mengawang-awang tak berpartikel. Tubuhnya lemas seperti terkena  lemparan granat pasukan kaveleri.

Rasa sakit yang di derita kakaknya beberapa tahun yang lal, kini benar-benar hinggap padanya. Sakit karena penghianatan suami yang di berikannya rasa cinta yang tulus. Rasa sakitnya terlampau mendalam. Oki berjanji pada dirinya sendiri, bahwa akan terus bertahan meski penghianatan Harry kepadanya benar-benar nyata. Oki ingin menjerit menumpahkan beban berat yang sedang di alaminya.

Paman Hasan sepulang membeli makanan mendapati keponakannya tertidur diatas karpet sederhana yang biasa di gunakan untuk menyambut tamu. Sebagai paman hatinya tersentuh melihat keponakannya hidup amat sederhana. Padahal di Solo, tempat kelahirannya hidup dalam keadaan cukup. Rasa cinta yang mendalam pada Harry membuatnya rela pergi merantau ke Jakarta bersama-sama. Tapi yang di dapat kemudian adalah di hianati cintanya dengan berselingkuh sama wanita lain, kemudian beralibi ingin menikahinya.

Pamah Hasan terpaksa membangunkan Oki untuk makan. Tubuh Oki perlu asupan makanan dan minuman yang cukup. Keduanyapun makan dengan lahap. Selesai makan pamah Hasan dan Oki ingin menggugat cerai Harry. Kabar perselingkuhan Harry juga sudah tersebar luas di kalangan keluarga besarnya. Satu persatu kerabatnya memberikan support, tetapi juga ada yang pura-pura tidak tahu. Oki membaca sms dari sanak famili dengan perasaan tak menentu.

Kini tiga bulan sudah berlalu. Alkhirnya Oki resmi bercerai dengan Harry. Oki  sudah siap untuk untuk menjalani kehidupannya sendirian tanpa pendamping laki-laki. Tapi melihat perkembangan Oki yang agak terlambat dalam pemulihan semangatnya, maka paman Hasan terpaksa membawa Oki ke Solo beserta anaknya. Menurutnya cara ini akan membawa pengaruh positf bagi kesehatan jiwa dan pikirannya.

Sampai di Solo Oki mulai menata kembali hati dan pikirannya dari awal lagi. Nama Harry ingin di hapus dalam  memory nya yang dalam. Kekalutan perasaan Oki benahi dan di salurkan kepada hal-hal  yang positif. Oki jadi rajin mengikuti seminar parenting yang diadakan oleh komunitas pengusung perubahan dalam kehidupan keluarga. Oki berusaha untuk tidak terbayang-bayangi oleh label wanita nomor empat. Sebuah label yang pernah menghacurkan kepercayaan dirinya terhadap hidup yang sedang di jalaninya.

Kehidupan di Kota Solo sedikit-demi sedikit mulai berpengaruh pada pikiran dan kegaluan hatinya. Tempat kelahirannya membuat Oki  menjadi semakin percaya diri untuk menghadapi masa depan yang siapapun tidak tahu akan ujung pangkalnya. Selain itu Oki juga tidak ingin gegabah bila ada lelaki yang menaruh hati padanya. Pengalaman pahit yang ia lalui bersama Harry sudah cukup untuk menjadi cambuk yang menghalanginya kembali bersikap bodoh.

Hari bertambah waktu dan tidak pernah mundur untuk mengulang semua kejadian yang telah berlalu begitu cepat. Semua peristiwa akan terekam dalam setiap ingatan pikiran yang terdalam. Cara menyikapi sebuah peristiwa baik yang pahit ataupun manis akan berpengaruh pada kehidupan yang akan di jalani. Perputaran kejadian pun akan silih berganti bagai perputaran siang dan malam.

Sikap dan cara memandang suatu masalah inilah yang sedang di biasakan oleh Oki. Tak punya cara lain, selain memperbaiki dan menerima peristiwa yang menyakitkan itu sebagai loncatan level hidupnya kearah yang lebih baik. Oki mulai paham bahwa dirinya tidak hidup sendirian di dunia ini. Ada Tuhan yang selalu menyertai setiap langkah dan geraknya.

Oki sadar bahwa cinta dan penghianatan selalu menghiasi setiap drama percnitaan. Hanya kesetiaan yang dapat mengikis rasa hianat dalam setiap manusia. Oki menyadari kalau benteng pernikahannya sekarang tidak lagi mempan melawan serangan musuh. Bahkan kini bentengnya telah roboh di terpa ketidaksetiaan Harry yang bobrok. Oki menata ulang kembali rasa kesetiaan, pengorbanan, penghargaan, saling memahami, mengerti, dan belajar terus menerus dari kesalahan. Lalu kemudian Oki persembahkan rasa itu semua pada anaknya yang terus tumbuh dan berkembang.

Begitulah falsafah hidup hidup yang jadi pedoman hidupnya. Sikap inilah yang di rasakan Oki sebagai cara hidup yang benar. Waktu jugalah yang akan memberikan sebuah kedewasaan berpikir. Oki menyadari bahwa hidup harus terus berjalan. Ada banyak tangga yang harus Oki capai satu persatu.

Oki harus terus melangkah dan tetap menapaki setiap jengkal kehidupannya. Karena ada dermaga yang harus terus di singgahi. Menjalani hidup tanpa semangat dan cita-cita bagaikan hidup di lorong sempit nan gelap. Cahaya tak akan masuk ke dalamnya.

Ada begitu banyak hal yang ingin Oki sampaikan kepada saudara-saudaranya, terutama pamannya. Tapi apakah setiap masalah harus di ceritakan kepada sang paman. Oki ingin melatih kepribadiannya agar lebih tabah dan tegar dalam menghadapi gempuran masalah.

Oki melewati waktunya dengan anak semata wayangnya. Di lewati harinya dengan harapan serta semangat setiap melihat wajah sang anak yang terus tumbuh sehat. Bila hujan tiba, Oki duduk di teras rumah sambil memandangi hujan yang turun dengan deras. Inilah karunia Tuhan yang Maha indah dan perkasa. Langit putih bersih di sana.