BABAK 65
kita pernah sebel-sebelan, benci, marah, dan saling tidak tegur sapa dalam waktu lama. Semuanya pernah dilakukan bersama, dan itu meninggalkan kesan yang mendalam bagi kita semua.
perjalanan menjadikan kita lebih kuat dan lapang dada, lebih bisa memaafkan dan sabar menjalani rutinitas, antara sekolah, teman, guru, dan meja belajar, semuanya membuat perjalanan itu semakin beragam.
Tidak ada pesta yang nggak bubar, begitu juga dengan pertemuan pasti ada perpisahan, di hari yang spesial ini, mari rengkuh kembali semangat untuk memperbaiki diri dan belajar tiada henti, agar nantinya bisa berjalan meski kegelapan datang silih berganti. Bagaimana dengan sahabat, sahabat akan hidup meski kenangan terus melambat untuk diingat, kenangan akan hidup bila dirayakan dalam benak, dan abadi dalam buku harian.
Kita pernah senang bareng, jalan bareng, makan mi instan bareng, kita juga pernah sedih bareng, sepatu rusak saat naik gunung, perbekalan habis padahal hari pertama ngecamp belum juga ganti hari. Suasana seperti bisa jadi terulang, tapi dengan teman baru, dan yang pasti semua itu tak bisa terulang kembali dalam memori yang sama.
Meski begitu hidup harus terus berjalan. Kita akan bertemu kembali jika memang dipertemukan oleh situasi. Kita akan menjalani kelas-kelas baru, teman-teman baru, dan guru-guru baru, semua menandakan ada babak baru yang mesti kita lewati bersama.
Ini adalah awal bukan akhir, ada banyak pengalaman menunggu di sana sembari menoleh kanan kiri adalah yang bisa dijadikan partner baru untuk mengerjakan PR, projek ilmiah, dan diskusi bersama. Perjalanan itu tidak berakhir hanya berhenti, sementara waktu terus berlalu.
Perpisahan bukan sekadar melepas, tetapi juga mendewasakan, tidak perlu berlarat-larat sedih, tetapi belajar untuk terus tumbuh. Meski itu sulit, tetapi ruang kedalaman mestilah diselam. Agar nanti nanti kita bertemu dalam mode dan versi terbaik.
saat kelas 7, seorang guru bertanya dan kita masih menjawab dengan ragu. Padahal hanya memastikan kalau kita sudah siap atau belum. Pada diri kita muncul was-was, kalau nantinya akan kena 'hukuman.' Tetapi guru kita tidak pernah memberikan 'hukuman' hanya mengajarkan tanggung jawab. Apalah arti 'hukuman' kalau tidak mengajarkan tanggung jawab, disiplin, peduli, sabar, dan berbagi.
selamat jalan teman-temanku. Semoga jalan terbentang untuk menapi cita-cita. Pupuk mimpi agar hidup indah meski terjal seringkali datang bertubi-tubi.
Terimakasih guru-guruku, tanpamu apalah jadinya aku. Jasamu tak bisa kami balas. Semoga pelita selalu menarangi jalanmu.