Sabtu, 07 Oktober 2017

Rabu, 04 Oktober 2017

Segenggam Rasa

Harapan tak selamanya menuntun kepada kebenaran
Kebenaran tak selamanya menuntun kepada keadilan
Keadilan tak selamanya menuntun kepada kedamaian
Kedamaian tak selamanya menuntun kepada keutamaan

Genggam tanganku agar kebenaran menjuntai hak dasar kemanusiaan
Genggam tanganmu agar Kedamaian merengkuh segenap lini kehidupan
Genggam tangan kita agar keadilan merata menyentuh sisi yang rapuh
Genggam sama-sama agar keutamaan berjalan beriringan

Rasa itu ada apabila disentuh dengan cinta dan kasih sayang
Rasa menggenggam apabila cinta menyentuh sanubari 
Genggam rasa seperti kita berlabuh di dermaga terakhir
Selanjutnya cita-cita dan harapan selalu menjadi benteng dari sebuah rasa

Gempar 3

Peristiwa gempar memimpin sholat berjamaah secara konyol dan tak sesuai dengan cara sholatnya Nabi Muhammad Saw menjadi perbincangan panas sepanjang orang berkumpul. Baik di warung, pasar, kebun,pengajian, tukang ronda, kuli pasar, para karyawan pabrik, PNS berbagai profesi, bahkan tongkrongan anak-anak pulang sekolah.

Minggu, 01 Oktober 2017

Gempar 2

Setelah diusir dari mushola. Gempar berjalan kaki menuju suatu daerah yang banyak ditumbuhi dengan pohon jengkol.

Gempar melihat dirinya tak begitu dihargai. Penyakit epilepsinya membuat dirinya sering melakukan kesalahan di luar kontrol dirinya.

Pohon Jengkol banyak tumbuh di sekitar tempat istirahatnya. Seorang kakek masih cekatan memetik buah jengkol dengan galah yang panjang, di ujung galah diberi pengait untuk memutuskan ranting berisi kumpulan jengkol-jengkol muda.
Gempar mendekati kakek yang sedang diatasi pohon yang tingginya delapan meter dari permukaan tanah.

Kamis, 05 Januari 2017

Puisi Malam

Nyamuk mendengung di balik telinga
Aku bergurau
Melamun
Memikirkan masa depan
Tapi apa daya
Waktu tak pernah berhenti
Memuja memuji sekalian alam

Selang waktu ...
Manusia menjerit...
Mengutuk pada masa
Apakah rugi atau untung
Roda takdir terus mengggelayut
Pada setiap beban pundak


Mengapa kita tak bisa berubah
Tak bisa keluar
Out Of The Box
Pada Kebiasaan
Kehendak rasa
Tipuan bisikan
Semuanya

Malam puncak segalanya
Siang tak ketinggalan
Pola perlakuan
Pola Kebiasaan
Semuanya

Cerita ini untukku
Kau dan kamu
Di lereng pencarian
Dunia nyata
Semuanya
selamat malam
sekarang pukul 00.10

Jumat, 17 Juni 2016

Hijau

Caranya memandangku begitu aneh. Tajam dan lugas. Mata itu mengingatkanku akan bahaya yang mengancam. beberapa detik kemudian tatapan matanya berubah menjadi sendu.

Aku masih sibuk menghitung uang yang ada di laci. hujan deras mengahalangi pandangan orang ke dalam wartel yang ku jaga. aku hendak bertanya, tetapi wajahnya galak membuatku urung tak bertanya.

Bunyi derit mesin menjalari kupingku. gadis bermata jeli. sejenak mengehala nafas. ia keluar dari bilik telphone.


Berapa Mas.

259 ribu Mbak
"Hah mahal banget. kamu jangan nipu saya ya!"

" Iya memang segitu, mba kan Interlokal, jadi mahal, apalagi ke Hongkong."
" Baru jadi mahasiswa udah korupsi."

Wajahnya makin ketus, tak beraturan, matanya sipit tapi galaknya minta ampun.

" Mba Lihat sendiri, aku tak pernah menipu soal ini."

aku ngotot.
wajahnya melongok ke monitor. dahinya berkeringat. mungkin menahan malu.

" Aku utang dulu. bilang sam bosmu!"

" Disini ngga ngutangin!, mba bisa saya laporin ke polisi ya."

" Laporin aja, aku ngga takut."

Aku kehabisan akal. ternyata aku masih hijau dalam urusan ini. mahasiswi hukum itu langsung kabur dengan memberikan uang 100 ribu saja. aku kebingungan mencari kekurangannya. aku baru teringat besok adalah mata kuliah hukum international, biasnya dia ada. karena dia belum lulus untuk mata kuliah ini.

Tungga besok, akan ku tarik hutanngnya. gayanya saja keren, tapi ngutang.

Rabu, 18 Mei 2016

Ego

Malam masih berdiri kelam. Entah berapa lagi, ego harus Menunggu emaknya yg sedang melwan rasa kematian dan kehidupan. Perasannya cemas. Ego tak sabar untuk menantiii adik barunya. Ego juga sudah punya nama untuk adiknya.

Ego adalah baik ketika memenangkan keadilan. Karena di balik ke egoisannya, ada ribuan nyawa yang akan melayang bila tidak punya ego sedikitpun kepada keadilan.

Ego adalah warisan yang selalu menjadi bahan pertimbangan dalam setiap keputusan. Apakah Ego akan mempengaruhi setiap denyut nadi perubahan, ataukah memang sudah kesimpulan di ujung egoisnya.

Rabu, 20 April 2016

Transisi

Sejalan dengan cara kita berpikir
Mengajarkan kita akan tragedi dan peristiwa
Mana yang lebih hakiki kejadian atau impian
Transisi mengajarkan untuk berpikir pragmatis 
Kadang juga dilematis
Tapi pragmatis yang sejalan dengan perasaan kemanusiaan
seperti tertelan nyawa pada mulut buaya

Transisi seolah momok yang menakutkan 
Ia hadir untuk memperjelas siapa kita 
Pecundang 
Atau Jiwa yang menolak untuk putus asa

Transisi 
Berkebalikan dengan 
Frustasi 

Kamis, 12 Maret 2015

Berbagi Cerita

"Bunda aku ngga mau belajar lagi malas Ah..."
"Kenapa."
"Gurunya galak dan ngebetein."

Sekilas dialog tersebut sudah biasa dan sudah terjadi pada anak sekolah pada umumnya. tetapi betulkah hal itu wajar dan tak punya dampak apa-apa di masa depan.

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas bukan dalam rentang waktu yang pendek. tetapi dalam waktu 12 tahun atau bahkan lebih. hal tersebut mengakibatkan efek trauma imajinasi yang cukup "menyedihkan". tentunya sebagai orang tua yang bijak perlu menyikapi perkembangan anaknya dengan tuntas.

Rabu, 11 Maret 2015

SIkil Mambu

Perubahan

Orang berkata bahwa pajangan hidup adalah kenyataan
Semestinya orang berkata tidak pada kemiskinan
Kemiskinan adalah keniscayaan
Tapi bisa di rubah
Seperti sikil mambu yang karena kaos kaki

Karakter juga bisa berubah
Sperti mencuci baju dan celana
tapi tak sekedar itu
Ia perlu dikasih pengharum bila merendam terlalu lama
Ia butuh sekian lama untuk waktu yang lama

Ah...
Sikil mambu bisa di basuh
dengan air yang jernih
Seperti karakter yang perlu di basuh
dengan perbaikan dan ketepatan firasat

Novel Dua Sayap Ksatria Bintang

Akka

Mendung masih menatap orang-orang bersahaja. Akka Seorang pemuda gelisah karena kereta tidak kunjung datang. Aneh. Di tengah salju begini lengit gelap. Bagi Akka Aneh, tetapi bagi pengunjung seperti Rubah salju adalah suatu kehangatan. akan datang hujan sekaligus salju.

Akka menatap seorang anak kecil berambut cepak tengah mengendap-ngendap seperti ular mengintai mangsa. Ia membawa senapan berburu. Anak itu kelihatan cekatan. sudah puluhan kali akka menatap anak itu ketika membidik seekor kelinci.

"Hai nak. arah jam 10, kelinci akan masuk lubang." Ia menengok kearah Akka.
"Dor" Seekor kelinci melompat keatas dan darah mengalir di atas salju tebal. seakan sirup membasahi parutan es di musim panas.
" Good Job My Friend."