Tampilkan postingan dengan label Sudut Pandang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sudut Pandang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Mei 2019

Gugusan Bintang

Manusia berencana. Allah yang tentukan. Itulah prinsip hidup yang harus dijalankan oleh tiap manusia. Perbandingan hanya satu. Yang berusaha dan yang lainnya tidak. Rembulan terus berusaha agar mendapatkan apa yang telah menjadi ketentuan.

Destinasi adalah cara berpikir manusia yang telah menempuh perjalanan terlalu lama di dunia. Maka belajarlah dari kesalahan yang pernah kita lakukan.

Kita adalah kumpulan manusia yanh terus memberondong diri agar tak jumawa di hadapan-Nya. Laksana rembulan yang telah menjelma menjadi cahaya yang sedap dipandang. Renunkanlah kawan.

Malam

Melewati nafas yang terdalam untuk memenuhi skandal yang tak pernah padam. Meski sejenak tersendat melawan kepapaan.

Berjalan melupakan masa yang kelam tengah derasnya hujan malam-malam. Pergi dan pulang lalu menarik diri dari evaluasi yang menjemukan adalah ketidakbijaksanaan.

Merongrong malam adalah tindakan yang sia-sia. Karena malam adalah tempat berpijak bagi dermawan yang ingin menyembunyikan tangan kanannya.

Seringkali musafir memutuskan untuk bergerak di bawah bintang malam yang tak pernah jemu untuk berkedip di bawah bayangan unta yang berjalan.

Sabtu, 27 April 2019

Gerak

Memungkinkan manusia untuk terus menyusun kekuatan.
Kekuatan untuk bergerak secara dinamis dan berkesinambungan, agar tubuh sehat dan segar.
Bergerak adalah tanda sehatnya jiwa dan akal yang menghujam kebenaran.
Gerak adalah langkah awal untuk berlaku sopan santun terhadap tubuh kita sendiri.
Akar gerak adalah bunyi dari setiap derak nafas hingga gerak menjadi efek yang tepat untuk menghasilkan energi.

Lelap

Kata tepat untuk mewakili setiap kelelahan adalah terlelap dalam tidur panjang yang nyaman
Dalam dan sangat dalam, agar rotasi kelelahan berganti dengan kesegaran di pagi hari
Suara-suara gaduh di luar sana tak mengganggu prosesi tidur yang panjang. Semuanya untuk menebus rasa penat di siang hari

Lelap mengantarkan manusia untuk terus tumbuh dalam tiap detakan jantung
Lelap juga membuat saraf-saraf tubuh menjadi rileks dan nyaman
Lelap permulaan dari sebuah perjalanan panjang dari istirahatnya seorang mahluk

Kamis, 21 Maret 2019

NEWZEALAND SHOOTOUT

Kemana nurani mu hingga "tega" melakukan tugas malaikat maut, mencabut nyawa begitu mudah. Seperti mencabut rumput. Rasa bencimu kepada satu golongan membuatmu 'membunuh' rasa kemanusiaan yang Tuhan berikan. Bahkan seekor Singa punya rasa welas asih.

Janganlah rasa bencimu membuatmu kehilangan akal sehat. Hingga nyawa begitu mudah kau tukar dengan peluru-peluru pembunuh. Cobalah untuk bertanya kepada nurani, agar langkahmu tak hilang kendali. Peperangan hanya akan menimbulkan kebencian dan dendam berkepanjangan. Tentu kau tidak mau itu terjadi, jika rasa kemanusiaanmu masih ada walau samar-samar.

Mungkin bumi akan berteriak, karena darah manusia mudah sekali ditumpahkan. Tak bosan-bosannya bumi menyerap genangan darah yang membuat nyeri ulu hati. Memang kematian adalah bagian dari takdir Tuhan, tapi dimatikan dengan paksaan luar adalah hal yang disesalkan. Sekali lagi, Tuhan punya rencana. Manusia hanya menjalani.

Ketika teriakan penuh iba tak lagi kau pedulikan, sudahkah? Mati rasa kemanusiaanmu? kamu himpit dan bius perasaan hingga kau berjalan tanpa hati dan pikiran. Mempropagandakan segala takdir yang kau jalankan, hingga teriakan kemanusiaan di penjuru dunia kau abaikan. Janganlah perasaan bencimu kepada satu kaum hingga kau timbang murah keadilan, tanpa merasa berdosa.

Kawan, merenunglah barang sejenak di tempat gelap, ketika orang-orang tidur terlelap. Gerakan kembali tanganmu ketika kau pernah aniaya kepada orang yang tak pernah mengganggumu bahkan mereka pun tak kenal siapa kamu. Cobalah untuk jujur kepada hatimu yang pernah membohongi nuranimu akibat kau gunakan selimut kebencian. Sekarang belum terlambat, jeruji besi hanya pembatas bukan pemutus akhir kehidupan. Masih banyak kesempatan untuk kau perbaiki segala jenis kebencian yang kau pupuk terus menerus, lalu seiring waktu kau keluar dengan wajah baru, pemikiran, dan keyakinan yang lurus. Semoga.

Selasa, 05 Maret 2019

MASA

Setiap waktu memiliki masa tersendiri, karena masa bisa disejajarkan dengan waktu, bahkan masa adalah waktu itu sendiri. Masa menjungkirbalikkan keyakinan yang telah lama dipahat dalam-dalam sanubari. Lalu masa itu mengikis hingga berubah menjadi awal yang tidak sejalan dengan keyakinan awal. Mungkin hati kecilnya memberontak membentuk sudut baru dalam arah dan langkah, tetapi tidak terbesitkah nurani ketika masa-masa indah waktu kecil. (Untuk alm Bibi Gemak).

Mungkinkah masa menenggelamkan sebagian wajah kedalam topeng hingga tak berani menampakkan kejujuran nuraninya. Entah sampai kapan masa berlapang dada agar bisa menjawab teka-teki kehidupan yang semakin gersang kepribadian. Ibu, Maafkan saya yang belum mampu menyelimuti dengan kehangatan pertemuan.

Masa akan mengerti ketika ujung hati mulai terluka akibat jarak yang tak bisa dihitung dalam hitungan jam, mungkin puluhan jam. Masa hanya mencoba untuk mengulur kecemasan yang selalu terbayar ketika bangun pagi.

Jumat, 01 Maret 2019

GELAP

Gelap adalah persepsi terang yang sudah termakan sampai ke dasar akar hingga sulit membedakan antara siluet dengan cahaya. Meski matahari sudah menyengat pelupuk mata, tapi justru yang terlihat hanya pekat karena tak mampu menahan terangnya cahaya. Maka jika kita terbiasa dengan warna terang, sulit sekali untuk beralih ke warna gelap. Tak selamanya gelap, adalah pahit, semu, dan buntu. Dan tak selamanya terang adalah ceria, gembira, dan asik. Semuanya punya sisi sudut pandang. 

Berjalan di bawah nyala obor hanya menerangi sebagian langkah, langkah-langkah yang terbuang di belakang menyisakan jejak gelap yang tak terhitung jumlahnya. Ruang-ruang gelap akan terasa terang bila lilin kepercayaan terus bergema sampai ruang gelap tergerus arus cahaya. Muncul ke permukaan sebagai tongkat estafeta intuisi yang terus memupuk paradigma.

Waktu terus mendefinisikan kalau pekat sama dengan hitam, manampakkkan sisi gelap dari warna kegelapan. Yang terus abadi, mungkin sudut pandang yang bisa mengubah pola tertentu agar lebih berwarna. Hidup adalah perpaduan warna, agar warna gelap tak lagi menjadi kegelapan. Dan terang tak selamanya menyilaukan dan menenggelamkan kilauan perbendaharaan kata tentang gelap.

MATAHARI TERBIT DARI BARAT-5

Kawan, sungguh menakjubkan manakala ketika kita menengadahkan tangan kita ke angkasa, bergemuruhlah dada kita akan ada penguasa yang Maha Kekal tak pernah tersentuh kematian. Tetap abadi meski nanti matahari terbit dari barat. Dia yang akan menghakimi tentang perkara-perkara manusia bumi, apa yang telah dikerjakan selama menjadi mahluk bumi. Rakuskah, hingga tega menganiaya lingkungan sekehendaknya. Menyulap tempat menyuap mulut dengan nasi organik menjadi lahan putih berbentuk kotak. Lalu dengan dalih entah berantah menjerat pemasukan dengan langkah yang dianggap amat milenial, menghianati kemanusiaan.

Kawan, sungguh memilukan pekerjaan yang kita idam-idamkan dan bangga-banggakan lenyap ketika jaminan keduniawian sudah selesai kontraknya. Melalaikan kewajiban kepada Tuhan dengan dalih kesibukan yang meninabobokan semangat tempur muhasabah, hingga terpuruk dalam penghianatan iman. Iman tak lagi menjadi perisai dari segala hingar bingar cinta dunia, ya tak munafik kita memang masih di dunia tapi sedikitlah berpikir tentang rasa pengharapan akan keberkahan menyelimuti setiap jengkal langkah kita, lalu endingnya adalah mampu tersenyum di akhir kematian.

Jumat, 22 Februari 2019

Matahari Terbit dari Barat-4

Jenjang karir tak berguna bila semuanya menengadahkan tangannya kepada sesama penghamba keduniawian.

Slogan, jargon, trend, adalah produk yang meninabobokan kesenjangan materi, bila tak kuat-kuat memegang perisai ketangguhan mental berapi-api melawan penjajah moral nomor wahid.

Matahari akan berguna bila menjadi pusat pengukuran waktu yang akan memapas seluruh persendian waktu. Waktu berakhir bila matahari tak lagi tenggelam di ufuk barat. Matahari menjadi pusat rehabilitasi moral dan pengingat bahwa kenikmatan dunia sangat terbatas.

Semua jenis waktu bersumpah dengan penguatan yang tak main-main. Demi Waktu, Demi Malam, Demi Siang,dan demi-demi yang lain, yang demikian itu harusnya menjadi alarm betapa dekatnya matahari terbit dari barat.

Selasa, 19 Februari 2019

NAIK SETINGGI TELINGA

Ketika kebebasan harus di bayar mahal, maka merdeka adalah satu nafas yang harganya selangit. Bukan " pertengkaran" yang tak berujung, melainkan cobalah untuk berjalan dengan kecepatan berlari. Seperti matahari yang tak pernah tenggelam, dia hanya beralih dari tugas di belahan dunia yang lain.

Satu kata untuk kemerdekaan kita dari balik tembok para penguntit rempah-rempah adalah berjuang dengan cara yang lain, dedikasi terhadap cita-cita adalah salah satunya, naik setinggi telinga berupa penghormatan terhadap salah satu kata magic, menakjubkan, magnet, dan kata penggelora semangat.

Ketika kata merdeka dilanjutkan dengan hormat setinggi telinga, berarti gejolak cinta tanah air meluap, membuncah, hingga kata-katanya menggetarkan, menciutkan nyali lawan, apalagi mengatakan kata merdeka sambil menaikkan hormat setinggi telinga, lalu dibalut dengan asma ilahi. Maka musuh kocar-kacir, tunggang langgang, morat-marit, putus asa, dan sang saka merah putih berkibar di ujung tiang tertinggi.

Sabtu, 16 Februari 2019

HUKUM KESALAHAN

Hukum kesalahan adalah memperbaiki kesalahan dengan perbaikan, jelas tidak ada bedanya menatap rasa bersalah pada titik yang terlalu merasa bersalah. Merasa bersalah adalah mutlak, karena itu adalah perwujudan dari koreksi hati atas masalah yang ditimbulkan.

Hukum kesalahan adalah fitrah, kita sebagai manusia tak ada yang lolos dari luput dan khilaf. Cara mengembalikan kekhasan fitrah adalah dengan menambah cita rasa kebaikan hingga rotasi kesalahan yang terus menggunung akan terkikis dan kembali sosok manusia pada rel yang sangat manusiawi.

Hukum kesalahan adalah rasa percaya diri agar tak sampai melukai hati seseorang dengan sikap salah kita yang terlampau salah, karena sejatinya tidak ada masalah yang diselesaikan tanpa masalah, mirip slogan program produk yang menjual dan menyelesaikan masalah. Masalah akan selesei bila kita sendiri tidak bermasalah.

Hukum kesalahan adalah menyesal dengan sesal paling dalam, disambung dengan itikad baik agar tidak tersandung masalah baru. Itikad baik berkelindan dengan semangat untuk menandai dalam setiap perbaikan. Pisahakan antara menyalahkan diri terlalu pahit, karena pahit tidak selalu obat. Terakhir, lakukan dengan proses yang mendasar, terima kesalahan lalu bangkit untuk memperbaiki kesalahan. Lalu berjalan mantap tanpa merasa paling benar. Tetap rendah hati dan tetap menerima kebenaran.

Jumat, 15 Februari 2019

SPEKTRUM

Menyimpan dan melindungi segela jenis prasangka adalah lebih baik dari pada mengumbar sesumbar apa yang tidak perlu dikatakan karena menjawab semua keegoisan dan meluapkan kewenangan yang ia punya. Amanah adalah cara paling buruk bila digunakan untuk mengintervensi semua gejala psikologis yang berada dibawahnya. Sampai puas Ia membully sampai buih dimulut menetes seperti air liur binatang menjijikan.

Diam adalah kata kunci untuk menjernihkan hati karena tak sanggup menjawab kesombronoan orang untuk mengajak berkomunikasi, sumpah serapah inginnya diperlihatkan sebagai bentuk pelampiasan atas ketersinggungan hati karena perilaku orang yang tak hati-hati dengan hati. Kenyamanannya telah membawa akibat tak nyaman bagi sebagian orang, karena tak mengukur dimensi radar setiap orang.

Berdamai adalah cara orang yang untuk memberangus keegoisan seseorang dalam perjalanan satu atap dengan isi kepala orang dalam rentang spektrum yang berbeda. Suatu saat parameter akan berlaku hanya dengan rentang waktu yang terbatas, karena lihat dan tunggu saja, salah satunya keluarlah dari spektrum yang nyaman, ini adalah kegembiraan yang terus menantang. Warni-warni seperti pensil warna yang keluar dari kotak penyimpanan. 

Senin, 11 Februari 2019

Matahari Terbit Dari Barat-3

Kematian yang tak terhingga hingga menjadi gerak fisika yang tak bisa dihitung dengan peralatan canggih sekarang. Para penghancur peradaban sudah menyeringaikan taringnya untuk menggelontorkan keyakinan hingga tercerai berai tak tersisa barang ingat sholat lima waktu. Mereka berlomba-lomba untuk menggetarkan perasaan takut untuk  dilihat oleh manusia, rela menggadaikan seluruh martabat untuk sekedar dilirik oleh orang yang dikagumi, tepuk tangan megah gegap gempita sebagi tolak ukur. Sedikit demi sedikit kematian akan segara mendekat, padahal kematian adalah pertanda akan dekatnya matahari terbit dari barat.

Bercermin sesering mungkin, karena kelak ketika bercermin nantinya yang tampak hanyalah kegelapan dan ketakutan akan masa depan yang terus menggerogoti keyakinan. Bercermin berarti siap menghadapi kegagalan dalam memaknai kehidupan ini, karena onta-onta raksasa mulia menggeliat mencabuti segala perbendaharaan yang melekat pada harga diri.

Jarak dengan waktu matahari terbit dari barat semakin dekat, dekatnya mungkin tak terhingga. Hingga nikmatilah jeda agar nafas-nafas berhenti pada saat yang tepat. Jarak semakin dekat seperti ujung busur panah lalu melesat menuju sasaran, sedekat itu kita menanti matahari dari barat. Sekali lagi waktunya tak terhingga, karena dari anak panah melesat menuju sasaran ada pertanda kiamat, di belahan dunia manapun.

Suatu malam ketika baru pulang dari kemah di Gunung Bunder, betapa rembulan bersinar dengan terang, sangat anggun, menawan, gagah, berwibawa, di hiasi bintang yang maha mempesona, lalu beberapa jam kemudian tsunami melanda saudara kita di Tanjung Lesung dan daerah lain di Banten. Jaraknya hanya sepelemparan lembing oleh para atlet. Sekali lagi waktunya tak terhingga.

Manusia punya rencana, keyakinan, interpretasi, tetapi ada Tuhan yang menentukkan ke Maha akuratan tentang matahari terbit dari barat. Kecanggihan alat dunia hanya mewakili perasaan untuk menenangkan jagat yang sulit sekali di prediksi barang sesaat. Logika terus berjalan. Tak kuasa kita prediksi.

Sabtu, 09 Februari 2019

LOGIKA TERBALIK

Sakit pertanda kita manusia yang punya daya tahan tubuh yang suatu saat akan berkurang dayanya, entah kelelahan, virus menular, bakteri jahat yang terlalu merugikan, depresi, dan hal lain yang punya resiko untuk terus menggerogoti ketahanan tubuh.

Sakit dalam agama yang saya yakini, Islam. Adalah bentuk kasih sayang ilahi, agar berguguran dosa-dosa yang berkerak, berkarat, hingga sulit sekali dibersihkan, sakit bentuk lain untuk mengikis noda.

Sakit, bila memakai logika terbalik, berarti tubuh harus istirahat, untuk memperbaiki sel yang rusak lalu menggantinya dengan yang lebih baik, regenerasi sel. Tak ada yang sia-sia bila logika terbalik menjadi satu sudut pandang baru dalam memaknai setiap kejadian.

Jumat, 08 Februari 2019

Matahari Terbit dari Barat - 2

Segala sesuatu akan sirna kecuali yang abadi. Abadi dengan kriteria langit, kriteria yang suci tak tersentuh noda. Pejamkan mata, maka begitu dekat kita akan kematian, ketika tidur serba gelap, yang ada nyawa ada genggaman-Nya. Bila bangun dari ranjang, diberikan kesempatan untuk menatap matahari dari timur.

Keindahan akan sirna bila matahari terbit dari barat, alam semesta berada dalam dimensi lain. Perhatikan langkah kalian agar tak terpatuk bisa mematikan, yang menggelapkan cahaya, menutup pintu kebaikan, dan melebarkan sayap kebodohan. Longgarkan sebentar frame nilai agar sanggup menjejakkan kaki di Padang Mahsyar, bertudung awan dan mengharap syafaat.

Tobat tak berfungsi, bila matahari terbit dari barat. Akan berguna manakala datang dari sanubari kesadaran, kesadaran dalam puncak kebenaran, kesungguhan menjalankan nilai ilahi, tanpa menawar dan mencaci. Kita hanya manusia yang mencoba berani menatap matahari dari barat.

Kamis, 07 Februari 2019

Murid Yang Hebat

Harap cemas sambil menunggu kepastian. Pagi yang ceria adalah Kesederhanaan sikap yang selalu dapat di cari kawan seperjuangan. Tak pernah lelah untuk mencari cara agar solusi masalah dapat terselesaikan dengan bijak.

Walau rintangan adalah problem kehidupan, ia akan senantiasa mencari cara untuk bertahan. Kalimat kebaikan selalu ia panjatkan agar murid menjadi hebat mencari jalan, "memilah-milih" masalah hingga menjadi mahir dalam problem solver, setiap ada masalah tak pundung menghadapinya, tapi pantang memunggunginya.

Senyum mengembang setelah badai menerjang, sikap antipati adalah pengecut. Seburuk-buruk pengecut adalah yang lari dari kenyataan dan menyalahkan sekitar, tuntunlah dengan bijak meski tegas adalah perisai, agar bijak menjadi aturan yang dapat terintegrasi dengan baik. Tanpa menimbulkan guncangan psikologis terlalu dalam.

Selasa, 05 Februari 2019

Respon

Harusnya melawan ketergesa-gesaan dengan cara yang elegan. Mendadak Arif adalah kebijaksanaan yang strategis, biasakan beradaptasi dengan cara spontan. Karena akhlak adalah respon spontan terhadap sesuatu.

Cara baik tapi melawan arus komitmen adalah bentuk jumawa atas kerjasama tim yang telah di bangun solid sejak pertemuan awal. Orang kaya baru tapi miskin respon adalah bentuk paripurna dari minimnya akhlak manusia

Mengalahkan diri sendiri dari terbawa arus suasana membuat orang lain gugup untuk menerjemahkan persona yang humble dan otentik. Hasilnya kecepatan respon mengalahkan rupa-rupa ego yang merongrong wibawa.

Sabtu, 02 Februari 2019

BELAJAR PADA PATRIOT

Teduhnya kedua matamu menyiratkan mental baja, semangat juang tinggi, dahsyatnya deraan yang menerpa kehidupan mu yang dilancarkan oleh tangan-tangan "kasar" lalu lahir ketabahan dalam mempertahankan sesuatu.

Mental baja dan semangat patriot menggambarkan semangat pasukan tempur yang tidak pernah kehabisan amunisi. Hari-hari berisi kualitas tentang tanggung jawab sebagai seorang manusia yang percaya akan Tuhan penggenggam langit dan bumi.

Terbatasnya fisik yang kau punya justru memperlihatkan prestasi yang gemilang kepada dunia bahwa fisiknya yang "kurang" dapat menggetarkan tembok-tembok wajah serta hati yang jauh dari kemanusiaan. Karakter seorang pejuang mampu merobek segala keterbatasan menembus batas-batas kekuatan seorang manusia yang punya fisik normal. Justru kesempurnaan melebihi orang-orang yang sempurna di sekeliling kita.

Orang-orang seperti itu mengajarkan bagaimana kita harusnya berjuang. Kerasnya rintangan terus menghadang. Kegagalan dan keberhasilan pada satu fase kehidupan seringkali melumpuhkan semangat kita untuk berdiri berjuang. Bukannya juga isyarat untuk berhenti berjuang karena kita seharusnya terus berjuang. Tegaknya keadilan terus melaju melalang buana menembus batas-batas geografis.


Dedikasi untuk para Patriot di seluruh dunia.

Salam Berjuang.

Jumat, 01 Februari 2019

Pagi

Cahaya masih segar, penuh dengan vitamin kehidupan. Embun sejuk menetes dari daun talas lalu hinggap di punggung burung semak. Burung puyuh sedang melakukan gerilya mencari sarapan pagi berikut kudapannya.

Pagi adalah segala rasa tentang kekuatan. Kekuatan untuk memulai dan mengakhiri dengan kekuatan yang sama, sejatinya terkumpul semua perasaan yang dingin akan titik permulaan.

Pagi adalah cakrawala berpikir tentang masa dan ke masa depan, ia akan menjadi lagu legenda yang terus bersenandung terus tanpa pernah bosan walau sekejap. Ucapkanlah kata semangat agar pagi terus bersemayam dalam langkah-langkah hingga berhenti ketika masa telah tiba.

Selasa, 29 Januari 2019

Matahari terbit dari barat

Jika itu terjadi musnahlah semua kegembiraan yang kita agung-agungkan, ribuan kesenangan akan lenyap laksana uap terkena sinar matahari. Semua hal yang kita lakukan akan berguna bila sebelum matahari terbit dari barat, kita memaksimalkan perbaikan dan menyesali kesalahan dengan mengagungkan doa sebagai perisai agar tak terjebak pada kesalahan yang sama.

Jika itu terjadi, lengkaplah semua gerak kita akan tertutup segera dan tinggal menunggu apa yang akan terjadi kemudian. Perhitungan segera dilakukan dengan peradilan yang sempurna.

Fasilitas kehidupan akan tidak ada faedahnya, manakala tidak bisa menolong di saat-saat genting sekalipun. Fasilitas kehidupan justru menjerumuskan ia dalam seburuk-buruknya jurang pemisah.

Matahari terbit dari barat adalah tanda usai sebuah drama, bumi selesai tugasnya, tata surya menyelesaikan misinya. Seluruh mahluk Tuhan kembali kepada-Nya tanpa bisa menolak barang sedikitpun.