Tekad itu ternyata tak seperti roda yang mudah digerakkan. Mundur dan maju ataupun digilincirkan dengan sembarang. Ia juga tak seperti anak tangga yang mudah untuk dinaiki sampai tangga yang terakhir. Boleh dibilang ia seperti sekumpulan awan yang bergerak terus menerus. Lalu awan itu menampung berton-ton bakal air hujan. Sehingga mampu menghasilkan air hujan yang deras, lalu membasahi perut-perut bumi. Hingga menumbuhkan pepohonan,biji-bijian, sert warna-warni bunga yang mempesonakan panca indera.
Tekad adalah sebuah pembebasan diri dari sesuatu yang membuat dirinya apatis, minder dan tidak punya keberanian. Ia adalah titik kulminasi dari kejenuhan-kejenuhan individu yang hendak keluar dari kubang-kubang kesia-siaan hidup saja.
Kemalasan bertindak (berjalan di tempat saja tanpa keinginan untuk pindah). Tekad juga berarti sebuah target-target pribadi,hingga ia berhasil melewatinya.
Tetapi tekad juga harus memiliki kekuatan lain yaitu sebuah proses. Selama tekad masih ada maka pasti akan menghadapi proses-proses panjang yang harus dilewati
Tekad Itu...
Lahir di Purbalingga-Jawa Tengah. Tepatnya di desa Kaligondang. Satu desa yang sunyi dan nyaman untuk kontemplasi. Hobi Merenung, dan tak begitu suka dengan keramaian. Sulit untuk melupakan masa-masa kecil.
0 Comments:
Posting Komentar