Jumat, 24 November 2017

Belajari Dari Anak

" Semua Hewan bertelurkan Ayah?"

" Tidak semua hewan bertelur, beberapa hewan memang berkembang biak dengan bertelur tetapi juga sebagian melahirkan."

" Kalau bebek."

" Bebek bertelur ayah."

" Coba sebutkan hewan apa saja yang bertelur ayah."

"Emm, Bebek, Ayam betina, Cicak, Buaya ada juga ular."

" Kalau sapi ayah."

" Sapi melahirkan."
Percakapan diatas spontan saja, mengalir tanpa ada yang memulai. Mungkin percakapan dengan bundanya sebelum aku pulang mengajar. Cara berpikir sudah sangat logika dan memeliki tingkat kekritisan yang dimiliki oleh anak berusia 5 tahun.

Perkembangan ini membuatku terkesan. Misalnya ketika Eza pulang dari bermain dengan adikynya, keluar rumah untuk mengekspresikan apa yang menjadi menarik.

" Ayah aku sudah selesai bermain, aku pulang ayah."

" QQ mana."

" Masih diluar."
Ketika hujan lebat, aku mengizinkan mereka berdua untuk bermain hujan. Dulu sewaktu kecil juga melakukan hal yang sama, bermain hujan sampai badan menggigil. Bibir biru dan jari-jari tangan keriput. Kebebasan ketika bermain hujan merupakan kebebasan yang mengandung keindahan.





Dari anak 5 tahun aku sebagai ayah banyak belajar, belajar untuk memahami setiap pesan yang diberikan kepadaku lewat berbagai macam eksprsi. Merajuk, marah, ceria, sedang, sedih, sakit, meminta sesuatu. Karena anak juga belajar memahami cara berpikir ku sebagai ayah, walau usia anak kita masih belia dan lucu.

Perlakukanlah anak kita sebagai cerminan diri kita, prodak orang tua, dari mereka semua kita juga punya parameter sebesar apakah kualitas kita sebagai orang tua.

Dari Eza, aku juga belajar untuk jujur dihadapannya tak perlu ditutupi. Katakanlah: "Ayah Eza ingin jajan."

" Maaf Eza, ayah tidak punya uang sekarang, nanti tunggu bunda pulang."

" Ayah nggak punya uang, emang ayah belum dapat dari sekolah."
" Iya, ayah belum dapat uang dari sekolah (gajian)."

Begitulah, katakan sebenarnya.

0 Comments:

Posting Komentar