Jumat, 09 April 2021

ASPEK FISIOLOGI HABIT

Orang tua kadan hopeless melihat anak yang tak bisa diajarin, mengapa? dari sini kita melihat aspek fisiologisna.

Manusia memiliki banyak otot untuk mendukung pergerakan. Saat kita melatih suatu otot terus menerus, mereka akan tumbuh dan terlatih. Sayang jika dari kecil sampai besar otot-otot ini tidak dilatih lebih jauh. Banyak sekali yang bisa dilatih.Kemampuan anak berproses, kita tidak bisa menghasilkannya dengan instan. Melatih proses jauh lebih penting dari pada mengharap hasil akhir.

Manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Bangun satu-satu, beri atmosfer, konsisten.Ketika ingin mengajarkan anak bicara dengan baik, tak cukup hanya dengan meminta anak bicara baik. Anak harus diminta melatih tubuhnya juga. Tubuh yang tegak, suara yang jelas, wajah yang tenang dan tersenyum. Ketika habit buruk sudah terbentuk, tak hanya akan mengganggu orang lain, tapi juga mengganggu Kesehatan anak sendiri. Pertumbuhan yang terganggu dari posisi duduk yang buruk, misalnya. Karena tulang belakang juga membengkok.

You are what you think you are.

Setiap pagi kita bangun, apa sih yang kita pikirkan kita pertama. Ini mendefinisikan diri kita sendiri kemudian. Inilah pentingnya kereta pikiran. Saat kereta pikirian sudah steady, kita akan lebih mudah mengendalikan diri kita juga jaringan otak berubah, ketika kita tidak menggunakan jaringan tertentu, dia akan meluruh dan digantikan dengan yang baru.

Kita harus memikirkan jangan sampai masuk ke automatisasi. Padahal itu natural. Kita perlu refleksi dan terus mempertahankan kesadaran. Apa yang digerakkan oleh tubuh, salah satunya mulut, akan membuat jalur di otak kita. Maka jika terus dilakukan, dia akan terus mengikuti. Apa yang nampak di manusia, itulah yang berkecamuk di dalam dirinya. Berhati-hatilah dengan gerakan dan pikiran kita.

Peranti utama manusia adalah tubuh. Termasuk di dalamnya otak dll. Ada gerak, rasa dan pengetahuan.Kita harus mindfulness. Kita harus kendalikan agar tak memikirkan yang sia-sia. Kita sama-sama memiliki waktu 24 jam, akan jadi apa kita. Tentukan goal dari pagi. Jalani dengan penuh kesadaran.

Cheating2 dikit pun membentuk jalur kebiasaan. Jadi perhatikan baik-baik. Tutup hari dengan penuh syukur. Hindari hal-hal yang bisa mendistraksi. Jika hp mengganggu, bisa masukkan ke laci. Ada penanda missal memakai celemek, brarti harus masak dan beres-beres. Rencana sudah disusun dari sehari sebelum lebih baik.

Ada banyak jenis excitement, ada yg senang maen game, ada yang suka nonton crime story. Kita harus lebih banyak membangun curiosity. Jika kita terus-terusan memikirkan rasa kita pada orang lain, pikiran buruk terus diolah dan membentuk perilaku buruk.Pembentukan karakter dari pikiran yang terlintas, semua berasal dari rumah. Bagaimana habit di kuatkan. Dan orangtua lebih baik bersakit-sakit dari sekarang.

Anak yang menunda-nunda misalnya, mandi berlama-lama karena terlalu banyak imajinasi. Perlu dibantu menghentikan lintasan pikiran itu dengan pembentukan kebiasaan baru. Distraksi pikiran anak. Setting waktu baru mandi 10 menit.Kebiasaan yang lama akan menjadi karakter, yang tanpa berpikir akan langsung digerakkan.Kita perlu mengawal anak dari pengaruh luar. Cara bicaranya perlu dipastikan tidak justru membangkitkan emosi dan tidak memberi cap pada anak.

Kebiasaan yang kita latih, fisik atau pikiran memiliki bekas di otak. Bisa menebal atau hilang ditelan waktu jika tidak digunakan terus menerus. Tubuh ini mempunyai kemampuan utnuk memberi perintah pada otot untuk membentuk otot-otot baru yang bisa ditumbuhkan dengan cara yang benar. Kita diminta melatihkan anak atletik. Agar ada otot lain yang penting untuk pertumbuhannya, ada orang yang terus memikirkan sesuatu sehingga itu menjadi terbawa ke kesehariannya.

Jika kita memiliki kebiasaan buruk, kita rubah dengan kita paksa memikirkan hal yang lain. Dengan regenasi otak dan pembentukan jalur baru. Kita bisa melatihkan hingga ke tahap reflek. Sehingga tahapan pembentkan sebuah perilaku bisa langsung ke tahap akhir dan menjadi karakter seseorang. Kebiasaan juga bisa diambil anak-anak dari orang lain selain orang tua.

Sumber tulisan diambil dari komunitas homeschooling metode Charlotte Mason 

0 Comments:

Posting Komentar