Dua, yang terlewat adalah masa lalu menutup diri dari keterbukaan yang sering meninabobokan.
Dua, percepatan seringkali menidurkan kepala kita dari kelambanan memaknai setiap kejadian.
Dua, roda yang lepas kemudian memercikan bunga api yang membuat jalanan malam menjadi terang.
Dua, ikatan yang lepas seringkali malas untuk meng eratkan kembali, padahal hanya untuk sesaat saja.
Dua, perbedaan yang muncul kerap menjauhkan dari keintiman persahaban yang mengakar.
Dua
Lahir di Purbalingga-Jawa Tengah. Tepatnya di desa Kaligondang. Satu desa yang sunyi dan nyaman untuk kontemplasi. Hobi Merenung, dan tak begitu suka dengan keramaian. Sulit untuk melupakan masa-masa kecil.
0 Comments:
Posting Komentar