Naya adalah seorang anak yang tinggal berdua dengan ayahnya. Ibu Naya pergi meninggalkan Naya setelah melahirkan Naya. Semenjak kepergian ibu, ayah bekerja dengan giat mulai dari pagi hari hingga larut malam, hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang di inginkan oleh Naya.
Pagi hari, ayah Naya sudah berangkat pergi bekerja. Namun saat Naya bangun, Ia mendapati sarapan dan bekal yang sudah di siapkan oleh ayahnya sebelum ayahnya berangkat bekerja. Setelah sarapan dan memasukan bekalnya ke dalam Tas, Naya segera berangkat pergi kesekolah.
Setibanya di sekolah, Naya bertemu dengan Zala. Zala adalah salah satu teman Naya yang dekat dengan Naya. Zala adalah seorang anak yang sangat popular disekolah dan terkenal, karena Ia memiliki ayah yang menjadi kepala sekolah disitu, Zala juga dikenal dengan anak yang kaya raya. Zala sering menggunakan barang baru yang sangat bagus, dan mewah. Seperti hari ini misalnya, Zala menggunakan Tas baru dengan warna merah muda yang cantik dan anggun, Ia terlihat sangat indah dengan tas merah mudanya.
“Kamu terlihat cantik dengan Tas merah muda mu itu” puji naya. Dalam hatinya Naya juga sangat menginginkan Tas cantik seperti yang Zala gunakan.
“Terima kasih, Naya. Ayahku baru membelikannya di Jepang, ini adalah Tas dengan merk terkenal di jepang” sahut Zala.
“Wah, kamu sangat beruntung, kalau aku tidak mungkin bisa membelinya, karena harganya pasti sangat mahal” timpal teman yang lain.
Pulang sekolah, Naya mendapati ayahnya yang sedang duduk dan menonton tv di ruang tengah. Naya pun berjalan menuju kamarnya, tidak peduli dengan keberadaan ayahnya yang sedang menonton TV.
“Eh anak Ayah udah pulang, gimana tadi sekolahnya?” Tanya Ayah
“Apa sih, ga usah sok peduli sama aku” sahut Naya dengan nada yang lumayan tinggi
Ayah merasa hatinya sangat sakit setelah mendengar jawaban yang disampaikan oleh anak perempuannya yang Ia sayangi.
“Nak,” gumam ayah dengan mata berkaca-kaca ingin menangis
Ayahpun menghampiri Naya dan mengajaknya makan malam bersama diluar. Kelihatan Ayah sedang mempunyai uang lebih karena mendapatkan bonus dari bosnya di kantor.
“Ap sih, nggak usah! Berisik!, ganggu tau gak!” sahut Naya dari dalam kamar dengan nada yang tinggi
Ayah terkejut dengan jawabannya. Ayah memberanikan diri untuk memanggil Naya sekali lagi.
“Naya coba keluar dulu sebentar, ayah ingin bicara,” panggilnya lembut
“Apa!” sahut Naya kesal
“Ayah tadi dapet rezeki? kita pergi makan malem keluar yuk?” ajak Ayah kepada Naya
“Ya sudah iya!” Naya keluar sambil membanting pintu kuat-kuat.
Mereka pun bersiap siap untuk pergi makan malam keluar.
Saat sampai di restoran dan sudah ingin makan. Ayah mengecek handphone nya terlebih dahulu sambil menunggu pesanan datang. Ayah pamit untuk ke kamar mandi. Sebuah pesan singkat melalui WA muncul di layar. Tangan Naya begitu saja meraih dan membukanya. Mumpung Ayah lagi di kamar mandi, pikirnya. DOKTER ARLAN: Putrimu Arsenal, setelah saya cek lagi, kankernya sudah masuk stadium 4.”
Mataku langsung gelap, tubuhku terasa ringan. “Bertahanlah Nak, kamu akan baik-baik saja.” Itu suara ayah tetapi kenapa kecil sekali.
BIONARASI
Alin, adalah nama pena dari Alzena Badzlin, lahir Tangerang Selatan. Saya duduk di bangku SMP kelas 7, sehari-hari Alin mengabdikan diri sebagai siswa kelas 7 di SMP Permata Madani Islamic School. Salah satu hobi Alin adalah menyanyi dan membaca buku.