Jumat, 11 Februari 2022

Ini Hanya Cerita Pagi Yang 'Biasa'

Pagi itu aku menjelejah,berikut daya jelajahya:

Mungkin Izin terbaik adalah ketika "acara" akan dimulai. Kalau disekolah ketika pagi pembelajaran dimulai. Semua guru akan fokus dengan kegiatan masing-masing. Jika hari itu ada satu guru yang tidak masuk dengan banyak "alasan". Alasan benar seringkali tepat pada waktunya, berikut perizinannya. Alasannya yang banyak beralasan kadang mempertegas sebuah kesalahan. Lagi-lagi itu sangat subjektif, jika dikaitkan dengan apa dan kejadian yang sedang dialami.

Pagi dingin tak melulu soal ketenangan, berapa banyak pagi yang "mencekam" jika izin benar-benar di pagi melek, maka akan terteror semua guru yang giliran ditanya soal kesiapan mengajar yang bukan "pekerjaannya". Tiba-tiba saja dikepalanya muncul hitung-menghitung soal jam yang ditanggungnya, garaga satu guru tidak masuk.

Sakit adalah izin terbaik karena tubuh butuh dimanjakan pada saat itu juga, dan ini adalah hal yang tak boleh dipermainkan bagi yang suka "mengejek" rekan sesama guru. Mungkin berhusnuzhon cara terbaik agar teman-teman yang sakit atau mendekati sakit penyakitnya ogah mampir karena doa terbaik yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan mereka.

Agar pagi tidak mencekam, siapkan guru-guru yang siap ditempat manapun. Ia tak memilih jenis pekerjaannya, jika tak mampu mengerjakan yang bukan kompetensinya, setidaknya ia mendampingi agar kelas tetap dalam s.o.p, bagi para pecinta s.o.p

Unjuk gigi dalam hal ini amat diperlukan, bagi siapa saja yang nalar berpikirnya melampaui dan menurutkan harga serendah-rendahnya ego. Kita tidak selalu fit dalam segala kondisi, mereka sadar akan hal itu.

Ini hanya cerita pagi yang biasa.

0 Comments:

Posting Komentar