Kamis, 06 Mei 2021

Yogyakarta ku hanya melintas

Yang lelah adalah peluh marah pada merah-merah darah
Kerah putih mangkrak-mangkrak pada jingkrak-jingkrak
Hitam legam sembunyi-sembunyi dari lelah kematian
Jelaga hitam yang lama tergarang panas setiap saat

Rehat sesaat pada kekalutan yang terlewat-lewat
Terdiam pada petaka pekik telinga gendangnya pecah
Terkenal karena kerendahan hatinya suaranya bikin adem pecah parah
Berkumis tebal kadang gondrong kadang pendek

Yogya ku hanya melintas jalanan
Pada tahun-tahun yang telah lama
Menjadi saksi atas perhelatan setahun sekali
Menjadi pengawal kebutuhan atas nama persaudaraan

Semesta alam mencari kawan bukan lawan yang curang lagi cengeng
Melodi citra tak menjadi alasan bumbu penyedap masakan modus operandi
Berenang dalam genangan darah menyala bumbu penyedap menjelang lebaran
Malulah pada nurani yang kau koyak-koyak seperti kerecek lebaran

Yang jadi kian menjadi-jadi
Yang tanpa makin lelah karena perasaan bimbang
Limbung dan lumbung yang kalian rampas seperti ada perang
Yah, inilah jika petuah hanya menjadi kuah makan siang kalian

0 Comments:

Posting Komentar