Rabu, 06 Februari 2013

Selasa, 05 Februari 2013

Hening

Bunyi Jangkrik menderik
Bunyi Belalang Kerik
Mendahului bintang
Menahan gelap

rintik hujan  tak berasap
hujan sejak pagi buta
mengahalau orang ke luar
sekedar membeli ganjal perut

anak pecahkan piring
Hening dalam kemarahan
Ayah yang Pemarah
Ibu Yang Egois

Kemana saja Kalian
Hening ada di Mana-mana
Asik bekerja di luar sana
ngumpulin koin

aku takut Hening
Hening termenung
Ayah Ibu
Aku Kangen...

Janji

Sebuah Janji...
Janji dan Janji
mengapa orang berjanji
saat berjanji orang tak sadar

ia memanggang lidah..
siap di cemati
lidah tak bertulang...
segores luka menganga.

menjuntai dalam ingatan
janji yang mana
mana saja asal di tepati
nagih janji

nagih hutang
hutang adalah janji
siapa berjanji
janji mana saja lah..

Jumat, 01 Februari 2013

LEMBUT

Hati adalah pintu
Sekerasa apapun ia melunak
Seperti dingin salju
Seperti Panas Api

Sentuhan Nuansa
Apakah Kasar
APakah Lembut
Sampai Juga

Entahlah
Pikiran Atau Hati
Daerah Rawan
Gosip dan Pencitraan

Salam Pada Lembut
Hati Lembut Seperti Kapas
Kapas Pada Kain Kasa
Beda arti Beda Tujuan

Salam....

Kamis, 31 Januari 2013

Renungan

Sebuah renungan. Keluhuran akhlak yang akan di kenang orang, bukan kecantikan atau ketampanan wajah yang digunakan untuk berbuat maksiat kepada sang pencipata Allah SWT. Kedua, kejahatan pasti akan dikenang. Tapi kebaikanlah yang akan terus dikenang, bukan CS yang cantik tapi berhati jutek dan tanpa respek sama sekali. Inti kebaikan akan terus dikenang dan hidup walau pemiliknya sudah meniggalkan dunia yang fana. Ketiga, tiada evaluasi dan perbaikan diri jikalau manusia sudah berbantalkan tanah dan kegelapan. Selagi nafas masih ada lakukanlah perbaikan sampai maut mengentikan langkah hidup manusi. Berazzamlah sekuat tenaga untuk melakukan perbaikan diri, berdoalah supaya diberi kesempatan untukitu. Bagi yang muda usia bukanlah untuk hura-hura tapi untuk melakukan amal yang berkualitas dan paling unggul. Keempat, janganlah bertobat nunggu hari tua, karena usia siapa yang tahu.

Senin, 21 Januari 2013

Man Jadda Wa jadda

“Evolusi Semangat dan Cita-cita”.

1. Kejam pada diri sendiri; yaitu memperketat diri sendiri dengan aktivitas yang lebih bermanfaat. Kegiatan yang tidak terlalu penting di pending saja atau di buang saja.( Kang Abik)
o Focus, punya cita-cita dan buku catatan
o Punya skala prioritas
o Program yang jelas
o Belajar untuk melakukan yang terbaik
o Tidak perhitungan dalam sedekah
o Tegas pada diri sendiri, dan "lembut" sama orang lain

2. Hadapi Realita.
o Tidak panjang angan-angan
o Tekun dan tidak merugikan orang lain
o Banyak jalan menuju Mekkah
o Berdayakan apa yang ada

3. Kesuksesan milik semua orang
o Aktivitas yang dilakukan hari ini sangat menentukan dimasa yang akan datang
o Doa dan Ikhtiar, tidak melulu hanya Ihktiar tanpa doa
o Sukses ada ditangan Anda bukan di tangan orang lain.
o Experience Is The Best Teacher

4. Filosofi Kacamata Kuda. (memaknai melebur tapi tidak terpengaruh)
o Tidak terpengaruh oleh lingkungan alias punya Imunt
o Tidak terpengaruh dengan kata-kata yang membuat anda tidak optimis, membuyarkan cita-cita, dan mematahkan Azzam atau semangat
o Tidak menolak patah gara-gara materi semata

5. Membungkam kritik dengan bukti. Sepeda-pedas kritik adalah dengan bukti, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mengkritik dengan hal-hal yang baik terus. Karena kritik adalah salah satu persepsi orang mengenai kepribadian. Baik sikap, cara bertutur, dan sebagainya. Motivitiasi orang mengkritik juga bermacam-macam. Ada yang kritik bernada membangun, berisi tausyiah, bernada merendahkan, atau hanya sekedar persepsi saja.

Kamis, 17 Januari 2013

Bumi Menelan Air

air....air...air...
pagi buta, sejenak...
menatap awan putih tak berarak
air tak mengetuk...

air berkubik-kubik...
turun dari langit...
tak meresap...
tak terserap

lunglai akibat pongah jumawa
tanah di ganti benda keras tak bernyawa
sana-sini keras
tak sedikitpun air bisa meretas

mengambang lalu pergi...
berkumpul...
berjuta-berjuta ton air turun...
diatas sana langit putih...

bumi masih tolerir
air berjuta-bahkan bermilyar...
Ia telan tanpa tersedak...
bahkan batukpun tidak...

sejenak air merata...
sejenak sepinggang orang dewasa...
sejenak selutuh anak kecil tertawa...
Bumi menelan air tanpa bercerita...

Selasa, 15 Januari 2013

Tekad Itu...

Tekad itu ternyata tak seperti roda yang mudah digerakkan. Mundur dan maju ataupun digilincirkan dengan sembarang. Ia juga tak seperti anak tangga yang mudah untuk dinaiki sampai tangga yang terakhir. Boleh dibilang ia seperti sekumpulan awan yang bergerak terus menerus. Lalu awan itu menampung berton-ton bakal air hujan. Sehingga mampu menghasilkan air hujan yang deras, lalu membasahi perut-perut bumi. Hingga menumbuhkan pepohonan,biji-bijian, sert warna-warni bunga yang mempesonakan panca indera.

Tekad adalah sebuah pembebasan diri dari sesuatu yang membuat dirinya apatis, minder dan tidak punya keberanian. Ia adalah titik kulminasi dari kejenuhan-kejenuhan individu yang hendak keluar dari kubang-kubang kesia-siaan hidup saja.

Kemalasan bertindak (berjalan di tempat saja tanpa keinginan untuk pindah). Tekad juga berarti sebuah target-target pribadi,hingga ia berhasil melewatinya. Tetapi tekad juga harus memiliki kekuatan lain yaitu sebuah proses. Selama tekad masih ada maka pasti akan menghadapi proses-proses panjang yang harus dilewati

Jumat, 11 Januari 2013

Selasa, 08 Januari 2013

Menemukan Kebenaran

Ketika kaki terasa berat melangkah. Kepada kesungguhan ketaatan, jiwa mereka entah dimana berpijak. Tak berakar, tak punya azzam untuk meniti asa kepada Rabb tercinta.

“kelelahan” dalam ketaatan, aku tak berani menyebut sebagai kemalasan. Satu kata ini (malas) sungguh sangat membinasakan setiap jengkal cita-cita. Hanya akan tersisa angan-angan kosong tak bermakna hidup. “kelelahan” dalam ketaatan kepada Allah menyebabkan dirinya enggan melakukan apa yang disukai Allah. Bahkan aku kerap berjumpa atau bersuka cita dengan kemaksiatan yang meraung-raung meminta untuk di segerakan keinginannya. Setelah itu semua. Setan tertawa terbahak-bahak penuh dengan kemenangan.

Aku memang tak tahu kapan Fujur dan Taqwa. Maka peran do’a sangat penting . Ketika fujur datang, maka Allah segera menyelamtkan kembali kepada Taqwa. Rasa sayang Allah kepada para hambanya melebihi segala-galanya. Disaat tergelincir (maksiat), disaat itu pula aku masih bisa bernafas, tenggorokan masih bisa menelan makan, hidung masih sanggup menghirup udara segar.

Sesungguhnya aku harus berusaha untuk segera bergerak untuk memperbaiki, melipatkan semangat, dan meraih ridho Ilahi. Moment-moment seperti inilah yang harus direnungi dan dihayati. Apa hikmah di balik semua ini. Sebuah kenyataan yang harus ditemukan kembali. Sebuah kebenaran yang hampir lepas dalam hidup ini. Haruslah dipegang kuat-kuat.

Aku kembali membuka catatan berikutnya. Aku temukan sebuah judul yang masih ada kaitannya dengan judul “menemukan kebenaran”. Judulnya adalah “Sebuah Tekad”.

Senin, 07 Januari 2013

Naruto VS Wiro Sableng

Matahari sudah semakin tinggi. tetapi pertarungan belum juga berakhir. Naruto sudah mengeluarkan Kagebunshin, tetapi dapat di tangkis dengan Kapak Naga Geni 212. Naruto telah menganggap remeh kesaktian Wiro Sableng. pertarungan semakin sengit, mana kala Wiro mulai mengeluarkan jurus-jurus anehnya.

" Jurus Monyet Melempar Buah,..." teriak Wiro

" Hei anak jepang berambut kuning, kau akan merasakan bagaimana jurusku ini." sengit Wiro

Naruto tampak heran dengan jurus aneh yang di keluarkan oleh Wiro. lawan baru yang selalu memegang kapak bertuliskan angka 212

" Alah...jangan banyak omong kau!, saya tak takut dengan jurus murahan itu." sumbar Naruto

"Kagebunshin!", teriak Naruto. Naruto tak patah semangat untuk mengeluarkan jurus yang satu ini.

Kagebunsin termasuk jurus kesukaan Naruto yang bisa merubah dirinya menjadi seribu bayangan.

Wiro mendelik melihat begitu banyak bayangan Naruto di depan. segera ia mempercepat jurusnya agar jadi jurus yang ampuh.

Hiat...