Rabu, 07 November 2018

Novel Frans Maki

Bab 3
Satria Baja Hitam

Pukul 4 Sore Frans sudah siap dengan pakaian terbaik, sendal terbaik, rambut terlapisi dengan minyak lavender, minyak rambut terkenal murah dan awet.

Keterbatasan ekonomi membuat Frans dan teman-teman bertindak kreatif agar mendapat tempat terbaik hingga dapat menonton film kesayangan kami dengan hati yang puas.

Sampai dirumah Adit, ruangan tempat menonton Satria Baja Hitam sudah tanpa celah untuk duduk, Hari dan Jidon sudah tersenyum menang sambil memandangi Frans, Aro, Tama, dan Nur yang berdiri di balik kaca nako yang menonton secara tragis.

Mata Frans terbelalak melihat Belalang Tempur yang dipanggil oleh Kotaro yang sedang membutuhkan bantuan untuk melawan monster kiriman. Sampai detik itu Frans belum selesai dengan kekagumannya ketika pedang matahari menembas tubuh monster kiriman.


Selasa, 06 November 2018

Novel Frans Maki

Bab 2
Jejak Anjing 


Hujan lebat semalam yang mengguyur desa kaligondang membuat jalanan menjadi lebih kenyal.Genangan air masih bisa dilihat pada beberapa titik jalanan. Para petani masih berdiri tegak memanggul cangkul sambil memandangi sawah-sawahnya yang berubah hamparan danau. Ular- ular air tampak berenang bebas menjelajah kesana kemari. Burung- burung bangau sudah mulai berputar-putar mencari ikan yang tersesat. Para mancing mania yang terlampau Sayang memanfaatkan situasi sudah terlihat memasang umpan, mereka bertaruh dengan keburuntungan, siapa tahu Iumpannya dimakan oleh ikan-ikan yang kabur Dari kolam peternakan.

Jalanan yang menuju ke sekolah biasanya akan dipenuhi oleh jejak-jejak kawanan Anjing hutan yang kelaparan hingga terpaksa mendekati area yang sering dilalui oleh manusia.

Jejak-jejak kawanan Anjing sering menjadi perhatian bagi Frans dan kawan-kawan untuk bahan tebak-tebakan. Kadang Frans menambahkan jejak baru dengan menggunakan buku-buku jarinya. Ada yang menebak jejak-jejak itu bukan dari tapak-tapak Anjing melainkan Dari jejak Serigala, Macan, bahkan ada yang menduga sebagai kucing jadi-jadian. Semuanya punya hak untuk menebak tanpa terkecuali. Kadang puncaknya main kata-kata yang berujung pertengkaran, Karena nama bapaknya disebut sebagai kaki Anjing.

Senin, 30 Juli 2018

Novel Radio Mini

Band Stinky mampu mempengaruhi penampilan dan gaya berpakaian. Rambut sang Vokalis yang belah tengah mampu menghipnotis kawula muda untuk berpenampilan yang sama. Hidung mancung milik Andre menambah cita rasa tersendiri dikalangan para kaum hawa. Cara berpakaian mereka para personil Stinky menjadi kiblat yang menghebohkah jagad raya anak 90 an.

Salim menjadi kasak kusuk ketika teman-teman di sekolah mengganti rambutnya menjadi belah tengah semua. Ada yang benar-benar menjadi tampan, tetapi sebagain malah seperti anak-anak dari negeri lain. Aneh dan menggelikan.

Dari beberapa anak-anak ada yang menggunakan minyak rambut yang masih masuk akal, sebut saja Tancho, Lavender, Orang-Aring, tetapi Salim merasa untuk semua itu ada dalam hayalan. Harus ada negosiasi yang masuk akal dengan ibunya. Apalagi kondisi keuangan ibunya pada saat itu masih sangat sederhana.

Setiap melihat Stinky di Layar TV hitam Putih beberapa tetangga perempuan teriak histeris dan sedikit aneh. Salim merasa tertegun. Tekadanya untuk mengubah rambutnya menjadi belah tengah akan dilakukan walaupun tanpa minyak rambut yang di jual warung-warung.

Akhirnya melalui bertanya kepada teman-teman. Salim memutuskan untuk menggunakan air dari bongakahan pisang yang sebelumnya dipangkas. Hasilnya esok hari Salim merasa sangat tidak nyaman. Seluruh rambutnya terasa kaku dan bau kemenyan. Seisi kelas menahan ketawa karena rambut tengahnya bukan mirip vokalis Stinky tetapi sangat lepek, kaku, seperti ikan pari. Nasib salim mengenaskan sekali.

Minggu, 29 Juli 2018

Novel Radio Mini

Jangkrik-Jangkrik yang dipelihara oleh Salim terserang penyakit lemas dan tidak mau makan. Salim merasa kehilangan karena suara jangkrik yang Salim pelihara merupakan dongeng menjelang tidur. Cara yang paling ampuh untuk membuatnya tidur di malam hari adalah dengan cara menutup kupingnya sendiri untuk berapa yang lama. Bila tidak tidur juga salim akan mengulangi sampai tertidur.Tapi malam ini Salim susah sekali untuk tidur. Cara klasiknya ternyata mulai tak mempan.

Kebiasaan ini membuat telinga bagian kirinya menjadi lebih lebar dibanding dengan telinga bagian kanan. Salim belum menyadari perubahan daun telinganya.

Sudah Pukul 21.00 suasana sudah sangat sepi. Desa Kaligondang sudah mulai meringkuk dan terkesan angker. Hujan tadi sore masih menyisakkan gerimis. Suara gerimis terdengar jelas yang memantul dari atap rumah yang terbuat sari seng.

Lampu minyak sedikit bergoyang ada hembusan angin yang masuk lewat dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu (gedeg).Kenapa burung hantu suka sekali bunyi ketika malam hari. Suaranya membuat Salim makin tak bisa tidur dengan nyenyak.

Salim teringat dengan nasihat guru Agama di sekolah. " Kalau kalian sulit tidur, coba ulangi kata yang sama sampai kalian tertidur." Maka Salim mencobanya.

" Akan ku coba nasih ibu guru." bisik Salim

Yang terlintas di benaknya adalah " Ayah kapan pulang."

Salim mengulangi kata tersebut.

Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang

Belum tertidur. Salim mengulangi.

Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Ayah kapan pulang
Sampai salim tertidur. Dongeng Sebelum tidur begitu sederhana. Ada kerinduan yang membuncah yang dirasakan oleh salim.

Sabtu, 28 Juli 2018

Novel Frans Maki

Bab 1
Pulang Sekolah

Langkah-langkah riang anak- anak MIM (Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah)Kaligondang setelah pulang dari sekolah. Frans bersama teman-teman berjalan di bawah pohon bambu yang tumbuh lebat sepanjang jalan. Keterbatasan ekonomi membuat Frans agak tertinggal informasi, baik itu berita ataupun film. Sepanjang jalan penasaran karena teman-temannya sedang membicarakan Film keren Satria Baja Hitam RX dengan mimik dan wajah antusias, seantusias ketika mereka ingin buang hajat.

"Emang bagus filmnya." Tanya Frans
" Hari Selasa sore jam 4 sore kamu buktikan sendiri bagaimana kerennya film itu."
" Nonton dimana."Frans kembali bertanya
" Di rumah Adit,kantor pos yang ada parabolanya." Jelas Hari dan Jidon


Sementara Tama dan Nur hanya mendengarkan, seperti Aro adik Frans. Tama dan Nur yang notabene orang kaya belum pasang parabola. Dirumahnya memang ada TV tetapi channelnya hanya ada TVRI.
Take terasa kami sampai di jalan setapak yang diapit oleh hamparan sawah yang luas dengan padi-padi yang menguning. Tak ketinggalan burung brondol bergelayutan di pucuk-pucuk padi. Petani adalah musuh besar yang ditakuti oleh burung ini.

Percakapan beralih dari film kepada binatang peliharaan, salah satunya adalah jangkrik. Obrolan ini sangat prestisius dan menduduki trending topik pada tahun 90 an.

Senin, 02 Juli 2018

FRANS MAKI

Bab 1 Pulang Sekolah
Bab 2 Jejak Anjing
Bab 3 Satria Baja Hitam RX
Bab 4 Marmut
Bab 5 Kopi Anjing
Bab 6 Kelereng Besi
Bab 7 Burung Puyuh
Bab 8 Roti dari Tanjung Pinang
Bab 9 Tragedi Peci Hitam
Bab 10 Tragedi Mengepel
Bab 11 Mancing
Bab 12 Berburu Jangkrik
Bab 13 Pertarungan Jilid 1
Bab 14 Upacara Senin Pagi
Bab 15 Lomba
Bab 16 Suporter
Bab 17 Sebuah Kebohongan
Bab 18 Terjebak Bara Api
Bab 19 Sanlat
Bab 20 Guru Seni Wafat
Bab 21 Pidato
Bab 22 Intimidasi
Bab 23 Sepeda BMX
Bab 24 SBK
Bab 25 Es Tung- Tung

Penulis: San Marta
Penerbit: -
Jumlah halaman: -

Minggu, 01 Juli 2018

TAJAM

Bab 1 Habis Terang
Bab 2 Senjata Makan Tuan
Bab 3 Filosofi Tajam
Bab 4 Perisai
Bab 5 Musuh Dalam Kabut
Bab 6 Rencana Pelarian
Bab 7 Salju Mencair
Bab 8 Terjebak
Bab 9 Jalan Buntu
Bab 10 Perjalanan
Bab 11 Berburu Belalang
Bab 12 Mengawal Pangeran
Bab 13 Pedang Abadi
Bab 14 Perang
Bab 15 Teman Lama
Bab 16 Upeti
Bab 17 Gubuk
Bab 18 Gelap
Bab 19 Terang
Bab 20 Permainan Berakhir


Penulis : San Marta
Tebal : 1000 halaman
Penerbit : -
Genre : Fiksi

Sabtu, 30 Juni 2018

Kota Perang

Bab 1 Orang -orang chernobyle
Bab 2 Kota Perang
Bab 3 Tetangga Zombie
Bab 4 Gerilya
Bab 5 Terowongan kota
Bab 6 Lemari benteng
Bab 7 Menikmati senja
Bab 8 Peristiwa pagi
Bab 9 Bayonet
Bab 10 Selongsong-Selongsong
Bab 11 Orang-Orangan Sawah
Bab 12 Hidup Para Ninja
Bab 13 Cara-Cara Ninja
Bab 14 Penjara Bawah Tanah
Bab 15 Tengkorak Suku Terakhir
Bab 16 Piagam
Bab 17 Pedang Pendek
Bab 18 Sasana
Bab 19 Banjir Buatan
Bab 20 Kopi Hitam
Bab 21 Menikmati Pagi
Bab 22 Bayangan Hitam
Bab 23 Pertempuran rawa-rawa
Bab 24 Mata Air
Bab 25 Reruntuhan

Penulis: San Marta (Sugeng Priyanto) Genre: Fiksi Army Tebal: 2500 halaman Penerbit: -() Tahun menulis: 2018

Selasa, 12 Desember 2017

Kamar Bersalin

/1/
Kamar Bersalin menggelepar
Tertunduk Lekat dalam Doa
Adakah bersemi doa dalam Tangan-Nya
Cemas menyergap ingatanku
Pada kematian Ibu Melahirkan

Dentang Jam menderu tak tertinggal
Menyerang setiap menit
Membunuh setiap jam
Jantungku berdegup keras
Keras seperti petir di siang benderang

Ku genggam jemari Istri yang dingin
Peluh keringat menjalar sekujur tubuh
Tatapan mulai nanar
Berharap kesudahan yang meregang
Ia terus menatapku
Mencari-cari keyakinan dalam tatapanku
Menyakinkan kalau aku bukan pria jalang

/2/
Jeritan kecil makin melingking keras
Hanya sesekali
Bibir ku tak berhenti menyiram
Agar kalimat Dzikir terucap pada Lisannya
Syukur beribu syukur
Istri tak berhenti berdzikir
Di saat genting pualang
Menerpa maut
Proses melahirkan antara kehidupan kematian

Ayo Kamu Bisa
Lisanku gagap bila menjumpai istri menjerit hilang dzikrullah
Ku berusaha keras
Mengingatkan di sudut paling menengangkan
Astagfirullah, Allahu Akbar, La Ilaha ilallah
Ku sentakkan kalimat itu dalam tatatapan meyakinkan
Matanya nanar menghujam kearahku
Tangannya kuat mengenggam
Ujung besi pada pembaringan
Dingin menyelusup pada telapak tangan

Ahhhhhhhhh!
Istriku menjerit melengking
Lupa tak sadar
Rasa sakit menghujam titik krusial
Ku sematkan Allahu akbar pada lisannya
Ia merespon kuat
Dizkir makin meningkat
Menjalar di antara sendi-sendi keyakinan

Rabu, 06 Desember 2017

Novel Radio Mini

Mengubur Bayi Jangkrik

Petualangan ke kali Gintung sangat melelahkan. Sekitar jam 10 kami sampai di bebatuan tepat diantara pinggir sungai Gintung yang sedang surut, kemarau panjang membuat kami berani menyebrang, walaupun masih berbahaya.

Dua jam kami membolak-balikkan batuan kecil dan sedang, berharap ada jangkrik yang masih ketiduran, atau sedang mager. Pekerjaan sederhana tapi melelahkan. Beberapa teman sudah mendapatkan jangkrik dewasa. Sedangkan Salim belum menemukan jangkrik jlabang atau kunir, bayi jangkrik pun tak mau di dekatinya.

" Lim jam berapa kita pulang, ngga mau kan terjebak Maghrib di jalan."
" Satu jam lagi."

Didi sahabat Salim merasa malas. Dia duduk di atas bongkahan batu besar yang mungkin hasil muntahan gunung Slamet. Salim yang tak mau pulang tanpa membawa apapun menjadi terobsesi mencari bayi jangkrik. Dua atau tiga ekor tidak masalah. Pokoknya petualangan kali ini harus membawa hasil.

Sudah satu jam berlalu. Salim akhirnya menemukan sesuatu yang bergerak, di bawah tumpukan daun yang mengering.

" Hati-hati Lim, ular." Didi mengingatkan.
" Aku tahu." Kesal Salim. Paling tahu dunia ular, eh malah diajari Didi.

Salim membongkar tumpukan daun yang mengering. Pelan dan hati-hati. Salim terbelalak, lima ekor bayi jangkrik berlarian. Tiga ekor betina, dua ekor jantan. Sungguh cekatan tangan Salim menangkap dua ekor jangkrik jantan dan meletakkannya di dalam toples kecil.

" Kita pulang!" Teriak Saling. Didi dan beberapa temannya merasa lega, sang kapiten menemukan bayi-bayi jangkrik. Meraka senang karena tak menginap di pinggir kali yang menyeramkan sekaligus menantang.

Mengubur bayi-bayi jangkrik adalah agenda selanjutnya. Tapi perjalan pulang tak begitu mulus seperti ketika pergi.

Minggu, 03 Desember 2017

Jamesbon

Sosok keren dan kutu buku
Pandai mengaji dan rendah hati
Supel dan suka menolong
Raja kebersihan

Panggil James Bon
James Bon
Jaga Mesjid sama kebon

Anak kuliahan sambil kerja
Pagi kuliah Sore Privat
Jadi Imam bila Pak Kyai berhalangan
Mengumandangkan adzan lima waktu

Merawat kebun luas milik pak kyai
Sawah pun ada tidak ketinggalan
Aisyah Putri Kyai datang, membawa minuman
Jasus di kejauhan mengintai, siap melapor kepada atasan

Jasus melapor, siap buat makar
Sang James Bon dalam masalah
Putri Kyai membela, masalah tambah runyam
Persaingan asmara membara

James Bon memang keren
Putri Kyai tertawan rasa
Jasus dan Senior merasa kecewa
Persaingan semakin terbuka