Selasa, 20 Mei 2014

Hidup adalah Passion

Hidup kadang menyebalkan seperti baju bersih yang jatuh kedalam lumpur yang kotor
Ia senantiasa memompa rasa tak menyenangkan untuk setiap detiknya

Kadang Hidup seperti bola kristal yang memberitakan tentang keajaiban-keajaiban
Atau Perjalanan pulang kampung yang sangat mendebarkan hati para penikmat mudik yang bekelana mencari penyambung nyawa

Hidup tanpa passion seringkali mendoktrin kita secara tidak sadar untuk melakukan aktivitas yang kita sendiri tidak menyenangi secara psikologis

Hidup adalah anugerah yang harus kita nikmati walau terasa sangat membosankan dan menyebalkan bagi orang yang tidak tahu passion mereka kemana

Selama ini ternyata aku memenuhi kegiatanku dengan tanpa perasaan yang menyenangkan
Bahkan kadang-kadang aku melalui dengan loncatan yang tidak terlalu bagus lalu kemudian aku vermak seolah menjadi sesuatu yang besar dan prestisius

Kadang juga aku berlindung di balik jubah image yang seolah-oleh melekat padaku, padahal aku sama sekali jauh dari image yang orang bayangkan

Menjadikan hidup yang menyenangkan dengan bekerja tanpa perasaan tertekan adalah cita-cita setiap orang yang menginginkan hidup bahagia tanpa merasa ada yang mengusiknya sesaat
Adalah kewajiban setiap orang untuk mencarinya dengan cara yang baik dan terbaik

Hidup kadangkala mengecewakan bagi perasaan yang telah dirundung kecemasan pada tiap tarikan nafasnya
Sejatinya ada di sana kehidupan yang tak kalah menyenangkan bila passion selalu hadir pada tiap lini kehidupan

Senin, 19 Mei 2014

Tanpa Passion

Aku berangkat dari himpitan yang tak berkesudahan
selalu hadir yang tak pernah ku duga sekalipun
Aku tak pernah menyangka pada usiaku yang menginjak ke tiga puluh
menemukan sebuah kenyataan yang mencengangkan pikiran masa depan

Sering kali yang ku temukan adalah warna lain yang menyesakkan dada
Kebaradaanku mengagetkan nurani yang telah membantu
Aku hidup dan beraktivitas tanpa nyawa yang ku genggam
Aku melangkah seringkali tak terbingaki semangat yang menggelora
Aku hanya memenuhi hidup yang membosankan

Aku bekerja tanpa Passion yang menyala
AKu seringakali menemukan kejenuhan pada setiap yang kulalukan
Menghantarkan kupada kemalasan yang tak berkesudahan
Membolos adalah kata yang tepat untukku yang bekerja tanpa passion
Kini hari-hariku sangat menjemukan
Setiap nafas adalah bete yang tak berkesudahan

Perangai Cinta

Orang macam-macam jenis karakter hinggap pada lingkungan sekitar
Menjadi pribadi yang selalu menyenangkan karakter buruk adalah kebusukan yang nyata
Hutan bukan juga solusi yang tepat untuk meloloskan diri dari sergapan lingkungan yang bobrok sekalipun atu melarikan diri dari kenyataan yang sedang terjadi

Pindah adalah kenyataan yang memang menyakitkan untuk dirasa pada tiap awal permulaan Tapi cinta adalah kekuatan yang mengharuskan untuk berbuat sesuatu untuk kebaikan di masa yang akan datang
kekuatan cinta tak kan pernah memisahkan tekad yang sudah bulat seperti adukan semen yang keras
Inilah perangai cinta yang selalu di agungkan oleh para pejuang yang tak gentar oleh kematian yang seringkali menciutkan nyali

Padahal cinta adalah sempurna untuk meninabobokan asmara yang meledak-ledak oleh lahar yang panas
kekuatan cinta selalu menebarkan aroma pada jejak yang palsu sekalipun
Indahnya memandang cinta sebagai bagian dari perjuangan yang tak pernah melelahakan raga dan jiwa
Perangai cinta akan selalu mempesona dan menyihir pada detik yang menegangkan

Rabu, 14 Mei 2014

Dua Kekuatan Hidup

Hidup Itu ternyata tidak segarang yang kita bayangkan.

Hidup itu menyenangkan dan mengenyangkan. Setidaknya ada dua kekuatan yang membuat kita bisa menghadapi segala macam resiko dan goncangan hidup.

Kekuatan pertama adalah, tidak semua orang suka dan menyukai apa yang kita putuskan, dan yang kita lakukan. Posisi di mana kita berada adalah yang paling menentukan seberapa besar jarak tembak bagi musuh untuk selalu menebar desas-desus tentang kepribadian kita.

Jawaban dari permasalahan untuk masalah tersebut adalah: Siapakan kondisi mental dan fikiran agar tidak terjebak dalam pikiran untuk stag dalam perjalanan kehidupan.Kedua, adalah lakukan yang paling mudah untuk bisa membuat standar dengan permasalahan yang langsung bermuara pada sang Pencipta.

Kekuatan kedua adalah, Gunakan senjata yang paling ampuh untuk membungkam semua permasalahan yang ada adalah dengan membuktikan bukti seterang-terangnya agar kita bisa melampuai seberat apapun masalah yang kita hadapi.

Show Must Go On adalah cara terbaik sebagai peluru untuk terus berbuat dan memberikan pencerahan setidaknya bagi pribadi kita, agar mampu melompat lebih tinggi dan menunjukkan karya yang nyata buah hasil dari Passion yang benar-benar berkobar.

Rabu, 23 April 2014

Ayah

Ayah, aku ingin memelukmu

Pagi buta pergi ke sawah yang bukan miliknya sendiri,menggunakan sepeda jengky hijau yang di beli dua kali mencicil pada sebuah toko di purbalingga
Menggunakan caping yang cokelat lusuh terbakar matahari, mengayuh sepeda melintasi jalanan yang hening. Ku tatap punggungnya yang masih kekar dan berotot
Tangan Ayah mulai bergelut dengan lumpur menyaingi rumput yang liar dan tak pernah lelah mengenal waktu untuk tumbuh sepanjang desahan angin dan embun yang terus menetes sampai ke akar
Matahari mulai membakar dengan kelenturan yang terjaga, sehingga mampu menghidupkan apa saja yang perlu tumbuh dan berkembang hingga menjalar sampai ke bintang
Ayah tak kenal usia untuk terus tumbuh dan menjaga semangat agar anak-anaknya terus tumbuh dan berkembang
Ayah kunantikan segenap jiwa untuk terus menatap dengan jiwa dan cinta membara
Agar semuanya tak pernah lekang walau tatapan kelak redup di makan zaman dan takdir

Ayah mengapa tak pernah ku lihat engkau menangis, apakah engkau sekuat Umar bin Khattab dalam memaknai kehidupan. Sahabat umar saja bisa menangis bila mengingat masa jahiliyahnya
Peluh sering ku lihat melepuh melewati alis yang tebal dan hitam. Alis itu akan berirama manakala bingung tengah melanda isi pikiranmu
Ayah aku ingin memelukmu dalam balutan baju putih ihram dan melepas engkau masuk ke dalam burung besi yang gagah itu
Kesempatan itu akan indah bila engkau tersenyum dalam balutan baju ihram yang elegan itu
Ayah... Ayah...aku ingin melihatmu tesenyum tenang dan damai, setelah "pertempuran" yang melelahkan

Kamis, 17 April 2014

Mahluk dari Hujan

Bagian 
Keempat 

Babeng dan seorang prajurit berlari ke arah pemukiman penduduk yang berada di tengah lembah. sekeliling lembah dipenuhi oleh hutan pinus yang lebat. jeritan dan ketakutan warga tampak jelas. Babeng meloncat dari atas bukit, lalu menerjang punggung kerbau jantang yang sedang mengamuk. sontak saja suasan makin tegang, semua mata tertuju pada Babeng yang bertubuh jangkung. ketika Babeng ingin mengeluarkan tombak pendek dari belakang punggungnya, kerbau jantan itu melenguh keras dengan mengangkat kedua kaki depannya keatas. spontan tubuh Babeng terlempar ke belakang. reflek tubuh Babeng langsung menggunakan teknik jatuhan yang bagus, dengan menggunakan kedua lengan kanannya secara tepat menempel ke tanah.

" Hati-hati beng, kerbau itu ternyata sudah gila, ia sudah sejam lalu berlari kesana kemari." teriakan ketua desa sambil memegang tongkat.

Babeng mengangguk.

" Ayo Babeng kamu bisa menaklukkan Kerbau ini, kamu juga pernah membunuh singa dengan sekali tebasan pedang." Babeng menyemangati diri sendiri.

Babeng mengeluarkan sebuah selendang berwarna merah, aneh warna merah biasanya untuk mengendalikan Banteng yang sedang mengamuk menuju matador. para warga yang menyaksikan adegan itu makin tegang. peluh dan keringat menetes pada sebagia wajah penonton. anak kecil menangis melihat adegan mengerikan itu. selendang merah itu ternyata ia ikatkan pada tombak pendek. kerbau jantan makin menggila.

Angin dan debu bertebangan. ujung ikat kepala berkibar tertiup angin. suara gaduh dan histeris ketakutan terjadi lagi, Kerbau jantan mendengus dan berlari ke arah Babeng dengan suara berat kaki yang di pukulkan oleh buku-buku jarinya. semua mata tertuju pada Babeng.

"Hup" suara babeng terdengar. Ia memperagakan lompat harimau yang indah sambil melempar tombak pendek kearah leher. "Blep" dan suara kerbau melenguh dengan keras. Dengan cekatan Babeng mengeluarkan pedang, lalu dengan gerakan yang terlatih ia menebaskan pedangnya pada leher kerbau itu. darah segar lalu muncrat dari pembuluh nadinya. semua warga langsung bertepuk tangan. senang karena gangguan telah berkurang dan bisa menyantap daging kerbau jantan itu secara gratis. biasanya warga harus berburu dan harus berbagi hewan buruannya dengan singa, Cheetah, dan Haina.

Babeng membersihkan darah yang sebagian menempel pada wajah dan lengannya. ketua suku langsung mendekatinnya. ia membisikkan sesuatu pada telinga Babeng. wajah Babeng langsung merah dan tegang.

"Ada jejak langkah manusia yang sangat besar, dan ini mungin jejak mahluk dari hujan."

Mata babeng langsung mengarah kepegunungan yang melingkari desa Rintik. Ia bergegas dan berlari 
menuju kuda belangnya. Aneh, babeng menggunakan kuda zebra sebagai tunggangannya.


Rabu, 16 April 2014

Novel Mahluk dari Hujan

Bagian 
Ketiga 

Bukit desa rintik tampak hijau dan menyegarkan. setelah di tunjuk menjadi pengawal bagi desa Rintik, kehidupan Babeng terasa sangat terarah. Setelah lama mendekam dalam penjara oleh kerajaan Somplang yang menajadi pusat pemerintahan di beberapa desa, termasuk desa Rintik. Pihak kerajaan Somplang menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Babeng karena "terbukti" memperdagangkan adik dan beberapa penduduk desa Rintik kepada kerajaan Boman yang mayoritas para prajurit di dominasi oleh tentara-tentara yang mahir memanah dan ahli dalam Parkour.

Penjara membuat Babeng merasa tak putus asa karena masih percaya pada hukum Tuhan yang akan menghakiminya suatu saat. siang ini Babeng sedang berdiri di kaki bukit mengawasi rumah yang ada di lembah. sebuah suara mengacaukan konsentrasinya.

"Beng". seorang prajurit berteriak

" Ya"

" Di panggil ketua desa"

" Ada berita Apa"

" Seekor kerbau sedang mengamuk dan sudah mencederai pemilinya."

"Ayo kita kesana."

Babeng merasa kepercayaan dirinya meningkat tajam, penjara tak membuat masyarakat mengucilkannya, tetapi itu terjadi pada desa rintik. desa-desa lain sama sekali tak menganggapnya sebagai pahlawan jangkung 200 cm.

Kamis, 27 Maret 2014

Berbagi Cinta

Semua orang pernah merasakan betapa dahsyatnya kekuatan cinta yang bergelombang tinggi
Mampu menghempaskan nurani dan ideologi catatan kemanusiaan
Cinta kadang kala mampu menghipnotis raga hingga menjadi kekuatan yang bernyawa
Sekalipun cinta bermuara durjana atau bidadari bermata jeli
Seakan cinta sebuah misteri yang datang tak di undang pulang pun tak di antar

Helaian parodi zaman mulai menggerogoti naluri dan kepribadian
Anak muda mulai melanggar tatanan dan norma ketimuran
Pemuda mana yang tak tergiur oleh aroma jalang yang tak kenal batas etika
Seni adalah alibi yang mampu menembakkan ribuan selongsong peluru
Pada prinsip hidup dan ajaran para guru dan pendidik lainnya
Hakikatnya adalah semuanya bermuara pada ada dan tidaknya cerita bermakna pada semua sisi

Natural adalah seni yang abadi
Bila pengguna tak mewarani dengan ganja dan narkotika
Seni bercinta adalah mutlak untuk melawan kejenuhan
Berbagi cinta dengan pendamping hidup yang halal adalah sebuah keniscyaan
Melawan kodrat kadangkala dibenarkan
Bila semua ada tujuan yang dibenarkan

Benarkah cinta mampu merubah
Merubah tatanan nilai yang sembrono tanpa aturan
Ada Tuhan yang mengusai seluruh jagat raya
Mengetahui di mana manusia berbohong dan berdusa
Tuhan adalah tempat paling jujur untuk berbagi cinta
Karena Tuhan tak pernah mengurangi sedikitpun rasa cinta kepada manusia

Jumat, 14 Maret 2014

Posisi Rakyat

Merayap senja seperti gerilyawan perang hutan
Sejenis gangguan pernapasan yang mengakibatkan pada macetnya laras panjang
tak bisa di kokang ataupun di hentakkan menyembur peluru-peluru perkasa
penyelasan adalah lambang keperkasaan dari perasaan yang telah tertusuk permasalahan akut
seperti para hakim yang memberikan putusan tanpa delik hukum yang jelas
perkara benar atau salah adalah urusan belakangan
manakala brangkas-brangkas pengecut siap menampung alteleri yang bermandikan darah dan tetesan para kaum sudra
sengaja menafikan rotasi yang terlalu senjang pada jarak pukul yang selalu ada pada tiap pukulan jarak pendek

Gulma adakala berubah menjadi manisan yang siap saji
Hakim menelan gulma yang basi dan berbau najis
kita semua adalah hakim bagi manusia dan kemanusiaan
kita adalah pemimpin yang punya beban di pundak masing-masing
terletak di mana hakim putih yang mawas diri dari todongan gemerlapan mobil Lamborghini
menderung pada jejak hutan yang masih perawan
sampai mana nafas mereka dapat bertahan
gugusan emas dan perak menjulang bak cendawan gunung sinabung
atau lelehan emas yang selalu membawa derita kanker yang jorok pada gumpalan kemunafikan

Manis dan pahit adalah sama rasa
Ia adalah efek dari lidah yang selalu bertaburan saliva yang enak dan mengenyangkan
lalu tidur bagai singa yang memakan satu ekor kuda zebra yang tengah memakan sarapan
atau rasa pahit karena lidah rakyat jelata selalu pada tataran tempe dan tumpukan plastik sebagai alas tidur
lalu esok paginya di bawa ke pengepul untuk di tukar nyawa kehidupan

Sabtu, 08 Maret 2014

STIGMA

Jalan Panjang memadai untuk beberapa helaian nafas
Pada jarak yang selalu bersamaan dengan paradigma
Selalu membuat getaran pada cara pandang yang menyesakkan penglihatan dan pendengaran
Akan ada aroma kejahatan yang di tiup melalui ubun-ubun yang licin
Kepala tak berisi oleh cairan intelektual yang bertumpu pada kecersdasan spiritual
Melainkan hanya pada goresan pena dan tutur kata, padahal bicara hanya sekedar lipstik memungkinkan untuk memunculkan alibi ratusan juta Kejutan

Drama menurut sebagaia cerita berujung pada kekalahan atau kemenangan
Sejatinya semua itu bermula pada arogansi yang di anggap enteng niat dan kehendaknya
Selalu saja bermuara pada keabadian materi dan rasa humor yang garing karena ketololan panca indera
Pada akhirnya orang akan beranggapan dan memberi STIGMA kalau malam akan selalu bernuansa gelap dan pekat
Padahal Malam adakalanya berpayung bintang dan rembulan yang kaya keindahan dan nuansa bening

Jumat, 07 Maret 2014

Hari-Hari Tak Lagi Sama

Hari-hari tak lagi sama. Semua orang ketika bangun memikirkan sesuatu yang akan membuatnya tetap nyaman atau malah menggerutu tiap bangun. Aku seperti di bulan kelahiran anakku yang pertama, malam dan siang selalu berwarna ketika mendengar wajah dan gesture bayi yang sederhana tetapi sangat lucu dan meneduhkan. Aku dan kemarin waktu adalah dua hal yang selalu tak punya cerita yang sama.

Hari-hari tak lagi sama. Aku tidak ingin terjebak pada rutinitas yang selalu orang jalankan pada tiap pagi dengan sepeda motor berangkat ke tempat kerja masing-masing. Pola hidup yang terus menerus begitu membuatku berpikir kalau sebaiknya aku memulai sesuatu yang akan mengubah ku pada 10 tahun kedepan. Aku memulai memetakan tentang hidup dan kehidupan agar usiaku tak lagi sia-sia.

Hari-hari tak lagi sama. Tiap masuk ke Toko Buku apa saja, Aku selalu berusaha mengatakan pada pikiran alam bawah sadar kalau suatu saat novelku akan terpajang disana dan di seluruh penjuru dunia. Novelku akan mengubah peradaban setidaknya dapat menggetarkan penduduknya hingga mengingat dan kembali kepada nurani kebenaran. Dulu hariku biasa saja tanpa ada visi dan peta hidup yang jelas.

Hari-Hari tak lagi sama. Aku merasa tiap kita punya lompatan seperti para atlet pelompat. Kini aku merasa setiap apa yang ku lakukan membawa tuntutan dan reaksi yang akan berakibat pada kehidupan di masa yang akan datang.

Hari-hari tak lagi sama. Dulu aku masih membawa tas butut bergambar Batman yang kedua pengaitnya sudah terkelupas warnanya. Lalu Waktu merenda tak terbatas, berseragam putih biru dan putih abu-abu. Aku seolah berada dalam mimpi bisa menuntut ilmu di Universitas dengan tuntutan bahasa Indonesia yang baik dan tak terlalu kaku.

Hari-hari tak lagi sama. Tiap pulang kerja aku selalu siap melihat senyum Qaiser Faeyza Aprian.