BAB
Empat Puluh Tiga
Aku mulai menjauhi Musholla. Aku berteman dengan seorang laki-laki yang ku kira baik, tetapi aku malah kehilangan kehormatanku.
Aku menangis, sedih, dan marah. Lalu aku mencoba membunuhnya pada suatu malam. Tetapi aku hanya berhasil menancapkan pisau beracun itu pada pahanya. Aku puas. Tetapi mala petaka itu baru saja menghampiriku. Ternyata lelaki itu anak bupati. Dengan memfitnahku di depan bapaknya akhirnya aku di jebloskan ke penjara dengan tuduhan pembunuhan berencana lengkap dengan saksi yang telah di sumpel mulutnya dengan duit.
Di penjara aku sengaja menghindar dari kamu, padahal aku sudah tiga tahun di pernjara. Tetapi takdir Tuhan berkata lain. Kamu menemukanku. Lalu kamu menolongku dari sipir bejat itu, padahal sipir itu adalah pelanggannku yang ingin menikmati tubuhku ini. Tetapi aku tidak protes karena aku sudah mulai muak dengan diriku sendiri.