Sabtu, 29 Juni 2019

Maksud

Perilaku orang bisa tergambar dalam beberapa hal. Bisa jadi benar tetapi tak juga kesalahan universal.

Respon spontan terhadap sesuatu juga karena ada pertimbangan-pertimbangan maksud. Selama manusia menjalaninya dengan maksud dan tujuan yang baik, maka hormatilah maksud-maksud itu.

Memaknai setiap maksud dari setiap gerak-gerik yang menimbulkan hasrat untuk menjembatani setiap kebaikan yang ditimbulkan adalah kebaikan.

Semua orang itu memiliki maksud, sepanjang maksud itu tak mendekati keburukan dan menimbulkan efek mengguncang, maka hormatilah.

Jumat, 28 Juni 2019

Biarlah

Biarlah ketidaknyamanan menghampiri kita
Meski itu sulit untuk dilakukan
Agar hati kalian siap ketika lapang
Kadang hal yang menyakitkan itu perlu menjebak kita
Hidup itu mau tak mau harus berjalan
Hingga kalian menyaksikan sepenuh mulut kalian tentang menjaga lisan
Masyarakat lisan telah memperkosa banyak ketenangan
Karena tak sigap mengulum lidah
Lidah dibiarkan berbusa

Tertawa sepenuh kerongkongan
Makan sepenuh mulut
Tidur sepenuh matahari
Berjalan sekehendak hati
Memandang sepenuh kolam
Menangis semenjak buaian

Biarlah...
Mereka...
Mencari hiburan dengan enteng
Tak peka menjaga...
Tak ingat rasa...
Sakit yang terperi
Sakit tak berdara-darah

Biarlah...
Kita terpojok dalam keluguan
Kepolosan seorang ayah
Karena jernihnya pandangan
Aneh...
Hati ini tak tergores
Hati ini tak terluka
Atau terlalu luas samudra kesabaran
Samudra ketenangan
Samudra kenaifan

Biarlah...
Waktu seperti ikatan
Ikatan yang akan menguatkan
Biarlah...
Waktu seperti janji
Janji membayar hutang
Nanti kalian akan merasakan
Begitu mudah waktu membalasnya
Membalas sampai tuntas

Sejenak

Sejenak melepas penat
Kala lelah mendera
Mendera yang tak terperikan
Karena hujan menjebak

Sejenak bercerita pada malam
Malam yang tak pernah membenci
Perasaan tak terkalahkan oleh waktu
Karena jeda mesti menyelinap dalam-dalam

Rotasi menjelaskan kehendak
Keyakinan akan perpisahan
Perpaduan yang terus menggerus keyakinan
Sejenak untuk melepas

Kemana Kalian Pergi

Seperti membungkus malam yang tak mungkin terhindar dari pengurangan jam yang makin menipis dari menit-menit

Sejarah mencatat tentang orang-orang yang lahir dari raja kemudian mati ditenggelamkan waktu.

Menerabas percobaan yang tengah melang-lang buana mengikuti arus waktu yang semakin tipis dimakan zaman.

Peperangan yang terus menerus dilakukan oleh waktu yang semakin sempit. Tak sempat negosiasi dengan pelajaran yang sering bolos.

Logika Terbalik

Dunia dan seisinya butuh pengakuan atas nama logika, tetapi tak semua orang menggunakan logika terbalik sebagai suatu penjelasan.

Logika terbalik melatih kepekaan di luar kelaziman, dan mencoba menguak rahasia tersembunyi dari semua peristiwa

Logika terbalik membiasakan diri untuk selalu mencari hikmah tersembunyi di balik segala hal. (Tarbawi)

Kamis, 27 Juni 2019

Merdeka

Kata terbaik untuk melepaskan diri belenggu
Belenggu yang meninabobokan
Sayonara pada kegelapan
Ia pengunci keburukan

Ia bagaikan lesatan anah panah yang terukur
Ia bagaikan kepalan tangan mengadu kuat
Ia laksana tendangan yang mematikan
Ia bak lautan yang indah

Agar tentram dalam kedamaian
Agar ceria jadi prinsip setelah kemerdekaan
Setelah catatan yang mempesona
Setelah tertidur panjang

Pekikannya tinggi
Tak terjangkau
Menghujam
Tak tertandingi

Arah

Yang perasaan jadi menentu
Yang tak tentu jadi menantu
Yang lemah jadi kuat
Yang sedih melangkah senang

Yang sama belum tentu sama
Yang berbeda belum tentu beda
Yang tinggi belum tentu tinggi
Yang pendek belum tentu pendek

Yang rapuh belum tentu lemah
Yang kuat belum tentu kuat
Yang ingin belum tentu mau
Yang jadi belum tentu ya

Arah yang membuat galau
Arah yang membuat berubah
Arah yang memadukan kuat dan lemah
Arah yang membuat kesedihan jadi senyum

Arah menjadi berbeda, tinggi, pendek, rapuh, kuat, ingin, jadi, adalah karena arah

Ku harap hidupku tak salah arah
Tapi jadi serba terarah
Jadi penuhilah arah
Agar arah sesuai tujuan

Secangkir Kopi

Air panas menghancurkan serbuk kopi hitam yang kasar tak tersentuh lansung dalam-dalam. Tak pernah secangkir kopi yang ditolak oleh orang yang mencintai cangkirnya sekalipun. Karena secangkir kopi bisa meredakan perbedaan yang telah meruncing tajam, bisa jadi.

Secangkir kopi perpaduan yang telah menyelamatkan dari kegelisahan yang semakin tak menentu. Menyembunyikan rasa yang selama ini tak menentu. Secangkir kopi melegakan tenggorokan yang telah menua akibat "racun", mungkin.

Secangkir kopi racikan maha karya, dapat menyembuhkan dan meredamkan keletihan selepas kerja, kalau suka.

Secangkir kopi meredam kekakuan, bila tak menentu tujuan. Buntu jalan, tak terarah. Bila bisa.

Ini hanya secangkir kopi. Tak semestinya diperdebatkan.

Kopi Hitam

Menyeruput dalam panas yang terasa nikmat
Panas yang menggelora
Dalam-dalam
Panas....

Hitam tak selamanya pahit
Karena pahit kadang menyembuhkan
Hitam disematkan pada kopi
Kopi yang membuat terjaga dari ngantuk

Segera panas tak terasa
Asal ngebul tak membuat jera
Karena perbedaan rasa adalah biasa
Di katakan karena selera

Kopi hitam senenaknya hitam
Karena putih bisa seenaknya susu
Kopi hitam membuat lidah tak seperti mata
Kopi dan hitam perpaduan rasa

Asma Allah

Perjalanan hidup manusia selalu menjadi orang yang selalu menyebut asma allah swt.

Orang menganggap bahwa perpisahan adalah hal yang menyakitkan, tetapi untuk orang yang hatinya di liputi kesedihan adalah kenikmatan sempurna bila ikatan tak terlalu kuat untuk dipertahankan.

Asma allah kerap kali disebut ketika perlakuan manusia begitu menyakitkan, harusnya perbaikan tetap menyebut nama allah ketika kelelahan, kelesuan, dan kebodohan masa lalu yang kukuh tetap dipertahankan. Ada orang yang menjerit menyebut asma allah ketika badai menghantam kehidupannya. Keadilan tetap menyebut asma allah di manapun, kapanpun, dan dalam keadaan seaman-amannya.

Kita adalah mahluk yang selalu butuh allah. Apapun itu, jikalau tidak butuh, keadilan allah tetap berlaku.

Allah tetap ada, karena maha kekal, tak pernah tidur dan tak pernah lupa